Jakarta, Hangoutproject.id - Setelah sukses besar pada gelaran tahun 2023 dan 2024, Super Podcast Show 2025 kini siap kembali dan menghibur penikmat podcast di Indonesia. Bagi kamu yang mungkin baru mendengar nama acara ini, Super Podcast Show adalah event tahunan yang didedikasikan untuk mendukung dan mengapresiasi para podcaster di Indonesia, sebuah wadah bagi penggiat podcast untuk saling berbagi, bertemu dengan penggemar, serta merayakan perjalanan mereka.
Berdasarkan kesuksesan tahun lalu, Super podcast Show 2025 dipastikan akan kembali lebih berwarna dan lebih meriah. Dengan line-up podcaster yang sudah terkenal, acara ini bakal menjadi momen yang sangat ditunggu oleh para penggemar podcast di seluruh Indonesia.
Berbagai nama besar yang akan hadir, memperkaya acara dengan beragam topik dan perspektif yang menggugah pikiran. Dari pembahasan ringan hingga isu serius, Super Podcast Show 2025 akan membawa para penonton untuk merasakan keunikan dan keberagaman dunia podcast Indonesia.
Tahun ini Super Podcast Show kembali menyapa teman-teman di Solo, Bandung, Depok, Yogyakarta, dan Surabaya.Ini sebuah kesempatan untuk kamu bisa berinteraksi langsung dengan para podcaster.
Super Podcast Show 2025 bukan hanya sekedar sebuah acara, tetapi juga menjadi sebuah perayaan atas kebebasan berpendapat, kreativitas, dan kemampuan para podcaster Indonesia dalam menciptakan konten yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi banyak orang.
Event ini memberi ruang bagi semua pihak yang terlibat, baik podcaster maupun pendengar untuk saling berbagi pengalaman, belajar bersama, dan tentu saja, menikmati momen kebersamaan yang tak terlupakan.
Bagi para penggemar podcast, Super Podcast Show 2025 adalah kesempatan baik untuk lebih dekat dengan podcaster favorit, menyaksikan berbagai topik diskusi yang seru, dan tentu saja, merayakan keberagaman suara yang terus berkembang di dunia podcast Indonesia.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari event ini, yang pastinya akan kembali menjadi salah satu acara terbesar di dunia podcast di Indonesia tahun ini. Nantikan info Super Podcast Show selengkapnya atau kamu bisa follow instagram @superpodcastshow.id
Jumat, 14 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Di tengah riuhnya dunia media sosial yang dipenuhi cuitan, unggahan, hingga meme, ada satu kata yang sering muncul dan menarik perhatian: “Chinese - Indonesia (Cindo).
Biasanya, istilah ini dipakai untuk menyebut seseorang yang memiliki keturunan tionghoa dan lahir di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, kalimat “Chinese - Indonesia (Cindo)” tak hanya berhenti pada sekedar penyebutan fisik, tetapi telah menjadi sebuah ungkapan populer: “Memangnya boleh se-cindo ini?”
Pacinko: Pasukan Cina Kocak
Dilansir dari comika.media, inilah yang mendorong Erwin Wu dan Barry Williem, dua komika yang dikenal sebagai “Chinese-Indonesia (Cindo)”, untuk menghadirkan podcast yang penuh warna dan tawa: Pacinko — Pasukan Cina Kocak. Sebuah nama yang menggelitik dan sekaligus mengundang penasaran.
Erwin dan Barry, dengan segala kelucuan dan keunikannya, sepakat untuk meramaikan dunia podcast Indonesia yang kian beragam ini.
Podcast Pacinko bukan sekedar bercanda, melainkan sebuah ajang eksplorasi tentang kehidupan orang-orang keturunan tionghoa di Indonesia, dari sudut pandang yang jarang diungkap.
Dalam percakapan ringan dan penuh tawa, mereka menyuguhkan berbagai cerita dan sudut pandang tentang hal-hal yang mungkin kita anggap biasa, tetapi ternyata memiliki kedalaman dan makna lain.
Seperti yang diungkapkan Erwin, “Pacinko ini podcast yang cerita tentang Cina-cina gitu lah. Lebih ke tradisinya, hal-hal yang terjadi, premis-premisnya nih umum tapi dari sudut pandang orang Cina. satu dari orang yang tidak Cina banget, satunya menuju Cina.”
Barry, yang di satu sisi menganggap dirinya tak terlalu “Cina banget”, bahkan sempat bergurau, “Ngga. Lu Cina banget lah.”
Mengapa Pacinko
Kenapa mereka memutuskan untuk membuat podcast ini? Seperti yang dijelaskan oleh Barry, “Kenapa membuat Pacinko? Tentu saja mencari peluang supaya Erwin punya pemasukan lain. Karena Erwin sering mengeluh soal tiap hari tidak ngapa-ngapain. Dan saya hanya membantu.”
Tapi, tak sekedar soal pemasukan, Pacinko hadir untuk sesuatu yang lebih besar: sebuah ruang untuk berbagi pandangan, pengalaman, dan tentunya gelak tawa yang tak ada duanya. Erwin menambahkan, “Ini lebih ke fun-fun aja sih. Karena idenya juga sudah ada dari tahun lalu. Tapi kami selalu ntar-ntaran aja.”
Mereka sudah mempersiapkan lebih dari sepuluh episode, dan meski ada rencana untuk terus berkembang, Erwin dan Barry mengaku tak khawatir jika pembahasan mereka tak akan pernah habis.
Sebab, seperti yang disampaikan Erwin, “Pembahasan apapun nggak akan habis sih. Karena premis apapun bisa ditarik, sudut pandangnya yang beda.”
Ke depan, mereka berencana untuk mengajak lebih banyak teman-teman mereka yang juga keturunan tionghoa untuk berbagi pandangan dalam setiap episode. Dan seperti yang diungkapkan Barry “Mungkin kita ajak teman-teman siapa lagi yang Cina, kita ajak ngobrol.”
Pacinko: Mengedukasi dengan Canda Tawa
Dengan hadirnya Pacinko, Erwin dan Barry ingin memberikan pandangan baru mengenai budaya dan tradisi tionghoa yang mungkin belum banyak didengar orang.
Melalui balutan komedi yang menghibur, podcast ini berusaha menjadi media edukasi yang mengajak pendengar untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan dalam keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Erwin, harapan mereka adalah podcast ini bisa bertahan lama dan terus berkembang. “Semoga Pacinko bisa berumur panjang. Gua sih kebayangnya podcast ini bisa digelar live di mana gitu. Ya, sekarang sih pengennya bisa konsisten dulu. Kalau sudah ada penikmatnya akan dibikin live, bikin tur, kayaknya seru aja gitu.”
Namun Barry lebih realistis “Gua ngga ada (harapan). Gua belajara dari podcast-podcast sebelumnya aja. Gua ngga punya harapan panjang. Niat gua cuma membantu Erwin. Sayang gua sama Erwin.”
Erwin kemudian menambahkan dengan nada bercanda “Jadi, gua minta tolong buat teman-teman semua. Tolong dengerin podcast ini ya!”
Peluang Baru di Dunia Podcast Indonesia
Pacinko membawa angin segar di dunia podcast Indonesia yang semakin berkembang. Dengan memberikan warna baru, yang memadukan tradisi dan budaya tionghoa dengan komedi yang menggelitik, Pacinko siap menjadi pesaing baru di dunia podcast humor.
Podcast ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membuka wawasan tentang budaya tionghoa, baik yang sering terdengar maupun yang jarang dibicarakan.
Jadi, bagi kamu penggemar podcast Pacinko terutama yang berada di kota Solo dan ingin menyaksikan mereka secara live, silahkan datang langsung ke acar Super Podcast Show, 26 April 2025! Untuk pembelian tiket kamu bisa langsung klik link berikut: http://blib.li/superpodcastshow dan sampai bertemu di Tekuyla Mama Coffee!
Selasa, 18 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Sebuah kabar gembira dari dunia musik internasional. Pada 23 Mei 2025, Rich Brian, musisi asal Indonesia yang telah menorehkan banyak prestasi di dunia musik, akan merilis album ketiganya yang diberi judul Where Is My Head?. Kabar ini diumumkan langsung oleh Brian melalui akun instagram pribadinya pada sabtu, 8 Maret 2025.
Dilansir dari insertlive.com, dengan kesederhanaan yang khas, Brian menuliskan “Where Is My Head? My third album. May 23rd.” Unggahan tersebut memicu antusiasme di kalangan penggemarnya yang sudah lama menantikan karya terbarunya. Sebagai pelengkap pengumuman tersebut, ia juga mengunggah sebuah klip berdurasi 1 menit 23 detik yang menampilkan dirinya terpaku pada sekawanan burung yang terbang di langit.
“Setiap menatap ke langit, dan aku melihat kumpulan burung, itu adalah momen terindah yang pernah aku lihat sepanjang hidup” ujar Brian dalam video tersebut. Ungkapan ini seolah menggambarkan kedalaman refleksi dan pemikiran yang dihadirkan dalam album barunya, yang kemungkinan akan menyelami lebih jauh aspek pribadi dan emosional dari sang musisi.
Album pertama Brian, Amen (2018), meluncurkan karirnya ke kancah internasional dengan gemilang. Amen tidak hanya mendapat sambutan positif, tetapi juga mencatatkan diri di posisi 18 di Billboard 200 Amerika Serikat, menjadikannya sebagai debut yang fenomenal bagi seorang rapper muda.
Kemudian, pada 2019, Brian merilis album kedua yang berjudul The Sailor. Dalam album ini, ia kembali menunjukkan kemampuan musikalitas dan kreativitasnya yang semakin matang. Selain dua album studio tersebut, Brain juga telah meluncurkan beberapa proyek mini-album, seperti 1999 (2020) dan Brightside (2022), yang menunjukkan evolusi dan eksperimen musikal yang tidak pernah berhenti.
Dengan dirilisnya Where Is My Head? Pada Mei mendatang, album ini menjadi babak baru dalam perjalanan karir seorang Rich Brian. Tentu saja, penggemar setianya akan sangat menantikan karya-karya segar yang akan dia tawarkan, baik dari segi lirik, musik, maupun konsep yang akan diusung dalam album ini.
Sebagai seorang musisi yang terus berkembang, Rich Brian telah membuktikan bahwa ia bukan sekedar mengikuti tren, tetapi juga menciptakan jejak musik yang khas dengan identitasnya sendiri. Dengan segala pencapaian dan perjalanan yang telah ia lalui, Where Is My Head? diharapkan akan menjadi titik puncak baru dalam karirnya yang semakin bersinar di industri musik global.
Selasa, 18 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Setelah kita membahas podcast Pacinko yang penuh dengan obrolan seputar budaya Chinese, kali ini mari kita berkenalan dengan podcast yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari di Indonesia, khususnya di Jawa.
Podcast Mandan Kenthir hadir dengan mengangkat topik-topik yang berhubungan erat dengan budaya Jawa, bahkan sebagian besar perbincangannya disampaikan dalam bahasa Jawa, yang pastinya memberikan kesan autentik dan khas.
Mandan Kenthir: Perkenalkan Empat Sekawan
Dilansir dari loetju.id, podcast ini digawangi oleh empat sekawan yang semuanya adalah komika berbakat dengan latar belakang daerah yang berbeda-beda. Ada Sadana Agung, komika asal Salatiga, Wira Nagara dari Purwokerto, Yusril Fahriza yang berasal dari Lamongan namun sudah lama menetap di Jogja, dan yang terakhir, Bryan Barcelona.
Dalam profil Spotify mereka, Mandan Kenthir menggambarkan podcast mereka sebagai “rangkuman keresahan muda-mudi kabupaten yang hilang arah.” Yup, kalau kamu penasaran, kamu bisa mendengarkan mereka setiap hari Selasa.
Mereka sendiri menganggap bahwa Selasa adalah hari “Sela-selane manungsa” —waktu untuk beristirahat dan tidak terlalu sibuk. Mungkin memang benar, siapa yang tidak suka bercanda ringan di hari Selasa?
Membahas Kehidupan ala Kabupaten dengan Penuh Tawa
Setiap episodenya, Mandan Kenthir membahas berbagai hal seputar kehidupan di kabupaten. Meski topik yang diangkat terdengar sederhana, namun obrolan mereka sangat relatable, terutama bagi pendengar yang berasal dari daerah kabupaten.
Salah satu episode yang cukup mengocok perut adalah ketika mereka membahas soal “Orang Kaya Kabupaten.” Mereka menggambarkan orang kaya di kabupaten yang biasanya dipanggil Pak Kaji, memiliki rumah dengan sarang burung walet, dan tak lupa VCD player dengan Tv tabung jumbo. Jika kamu warga kabupaten, kamu pasti langsung tersenyum dan merasa “ini banget” dengan obrolan mereka.
Keunikan lain dari podcast ini adalah pengaruh bahasa dan logat dari setiap personilnya. Sadana Agung dengan gaya kalem khas Salatiga, Wira Nagara dengan logat ngapak Purwokerto, Yusril yang membawa campuran aksen Jogja dan Jawa Timur, serta Bryan yang memiliki aksen halus ala Solo namun sudah terasa Jakarta-Jakartaan.
Proses Rekaman yang Menarik
Menariknya, dalam beberapa episode awal di season pertama, tim Mandan Kenthir sempat mengalami kesulitan saat proses rekaman, karena mereka memiliki domisili yang tersebar di berbagai daerah.
Bahkan, ada satu episode yang harus mereka rekam di Solo, dan mereka harus menunggu beberapa jam untuk kedatangan anggota yang belum sampai. Momen-momen seperti ini menambah keceriaan dan keakraban yang semakin terasa dalam setiap percakapan mereka.
Season Dua: Semakin Berwarna dan Lebih Menarik
Pada pembukaan season dua, Mandan Kenthir membawa peningkatan yang cukup signifikan, dengan menambah iringan musik ala campursari, yang tentu semakin menambah nuansa tradisional Jawa.
Mereka juga membuka kesempatan bagi para pendengarnya untuk mendukung podcast ini secara materi dengan menyediakan link Saweria di setiap episodenya. Jadi, jangan hanya menikmati, tapi ayo dukung mereka agar bisa terus menghadirkan karya-karya seru!
Mengenal Para Personil Mandan Kenthir
Selain sebagai host di podcast, ketiga personil Mandan Kenthir ini juga sudah dikenal luas di dunia komedi Indonesia. Berikut sekilas tentang mereka:
- Sadana Agung: Komika asal Salatiga yang menjadi finalis Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas Tv musim keenam pada tahun 2016. Sadana dikenal sebagai komika yang cerdas dengan gaya humor yang unik, serta baru-baru ini sempat viral berkat perannya dalam film komedi Agak Laen.
- Wira Nagara: Seorang penulis dan pelawak tunggal asal Purwokerto. Wira menjadi finalis di Stand Up Comedy Indonesia (SUCI 5) pada tahun 2015. Meski tidak keluar sebagai juara, Wira tetap memiliki tempat di hati penggemarnya berkat gaya puitis dan syair khasnya.
- Yusril Fahriza: Komika asal Lamongan yang sudah lama menetap di Yogyakarta. Yusril memulai karirnya sebagai pelawak tunggal sejak 2011 dan juga terkenal lewat perannya dalam film Cek Toko Sebelah yang disutradarai oleh Ernest Prakasa.
Dan, meskipun kita tidak banyak tahu tentang Bryan Barcelona, dia juga menyumbang banyak keceriaan, lewat guyonannya yang khas. Dalam blog pribadinya, Bryan banyak menulis tentang musik dan sepakbola, dan tentu saja, semua itu tersaji dalam podcast mereka dengan cara yang sangat menghibur.
Bergabunglah dengan Mandan Kenthir di Super Podcast Show
Bagi kamu yang ingin mendengarkan dan menyaksikan Mandan Kenthir secara langsung membahas obrolan ringan seputar kehidupan kabupaten, langsung saja beli tiketnya melalui link berikut: http://blib.li/superpodcastshow dan jangan lupa catat tanggalnya, 26 April 2025 di Tekuyla Mama Coffee, Solo.
Sampai bertemu…!
Rabu, 19 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Dengan gelar juara dunia MotoGP yang telah diraih lebih dari sekali, para Marquez menunjukkan bahwa dominasi mereka tidak akan segera berakhir. Dalam MotoGP Argentina 2025, duo Marc dan Alex Marquez kembali menjadi pusat perhatian, memimpin pertempuran yang menggetarkan.
Kemenangan Marc di Argentina menegaskan bahwa dirinya masih menjadi salah satu pembalap yang tak terkalahkan di ajang balap motor paling bergengsi ini, sementara Alex, yang memulai musim dengan impresif, juga menunjukkan kemajuan yang pesat.
Marc Marquez: Meneruskan Dominasi dengan Kemenangan di Argentina.
Dilansir dari motogp.com, Marc Marquez (Repsol Honda Team) melanjutkan kiprah gemilangnya dengan kemenangan luar biasa di Argentina, memperlihatkan betapa sulitnya mengalahkan sang juara dunia di sirkuit ini.
Dengan gaya balap agresif dan penguasaan sirkuit yang sempurna, Marquez tidak memberikan peluang bagi lawan-lawannya untuk mengimbangi. Ini adalah kemenangan yang menambah catatan impresifnya di sepanjang karir MotoGP.
Marc, yang kini memimpin klasemen setelah dua Grand Prix, mengungkapkan rasa puasnya usai balapan: “Saya sangat senang dengan hasil ini. Setiap kemenangan adalah hasil dari kerja keras tim dan persiapan yang matang. Argentina adalah tempat yang selalu spesial bagi saya, dan saya merasa sangat termotivasi setelah awal musim yang solid ini.”
Dengan kemenangan ini, Marquez semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu kandidat utama untuk gelar juara dunia musim ini. Terlebih, sirkuit Circuit of the Americas (COTA), yang akan menjadi tuan rumah putaran berikutnya, selalu menjadi tempat yang istimewa bagi Marc. Rekor kemenangan berturut-turutnya di COTA dari tahun 2013 hingga 2018 semakin memperlihatkan betapa kuatnya ia di trek tersebut.
Alex Marquez: Langkah Positif di Musim 2025
Sementara itu, Alex Marquez, adik dari Marc, juga memulai musim 2025 dengan penuh semangat. Pembalap dari BK8 Gresini Racing MotoGP ini menikmati awal musim terbaiknya.
Di Argentina, Alex memimpin lebih banyak putaran dibandingkan Marc pada balapan hari Minggu, meskipun akhirnya finis di posisi lebih rendah. Meski belum meraih kemenangan, Alex jelas menunjukkan potensi besar dan kesiapannya untuk bersaing dengan para pembalap papan atas.
“Argentina memberi saya banyak pembelajaran, dan saya merasa lebih siap untuk menghadapi putaran berikutnya. Kemenangan di Thailand memberikan kepercayaan diri yang sangat besar dan saya yakin kita bisa terus melangkah maju.” kata Alex usai balapan.
Meskipun baru berada di posisi yang lebih rendah dibandingkan Marc, Alex menunjukkan bahwa ia siap untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi, dan ini bisa menjadi tahun besar bagi pembalap berusia 27 tahun tersebut.
Bagnaia, Vinales, dan Tantangan yang Terus Berlanjut
Tentu saja, Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo Team dan Maverick Vinales dari Red Bull KTM Tech 3 juga menjadi ancaman serius bagi Marquez. Bagnaia, yang telah meraih pole dan kemenangan Sprint di Argentina 2023, memulai musim ini dengan hasil positif yang konsisten.
Namun, mengalahkan Marquez di tempat-tempat seperti COTA tetap menjadi tantangan besar, meskipun bagi Bagnaia, waktu untuk meraih kemenangan pasti akan datang.
Vinales, yang menang di COTA tahun lalu bersama Aprilia, kini bergabung dengan KTM, menyadari tantangan baru di depan matanya. Perubahan pabrikan ini tentu akan mempengaruhi cara kerjanya, dan ia siap untuk meraih hasil yang lebih baik di musim 2025.
Johann Zarco: Kuda Hitam yang Terus Mencuri Perhatian
Sementara itu, Johann Zarco (CASTROL Honda LCR) menjadi pembalap yang layak diperhitungkan. Setelah menunjukkan performa cemerlang di Argentina, Zarco kini mempersiapkan diri untuk COTA, tempat di mana ia pernah meraih kesuksesan. Pembalap berusia 34 tahun itu terus tampil solid, dan COTA bisa menjadi kesempatan emas baginya untuk menunjukkan kualitasnya lebih lanjut.
Selain itu, pembalap-pembalap lain seperti Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing), Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP), dan Joan Mir (Honda HRC Castrol) tidak bisa diabaikan. Mereka semua memiliki potensi untuk bersaing di posisi teratas, menjadikan persaingan di MotoGP semakin ketat.
Rookie Watch: Tantangan Baru di Austin
Tantangan di COTA juga menjadi titik fokus bagi para rookie, termasuk Ai Ogura dan Somkiat Chantra. Meskipun Ogura gagal meraih hasil terbaik di Argentina, ia tetap menunjukkan ketangguhan dengan konsistensi finis di sepuluh besar.
Sementara itu, Fermin Aldeguer dan Somkiat Chantra memiliki kesempatan besar untuk belajar dan beradaptasi lebih cepat di sirkuit yang menuntut.
Marquez Dominasi, Namun Persaingan Makin Ketat
MotoGP Argentina 2025 menegaskan bahwa Marc Marquez masih menjadi penguasa di sirkuit ini. Dengan kemenangan yang didapatnya, ia mengukir langkah penting dalam perburuan gelar juara dunia. Sementara itu, adiknya Alex Marquez juga menunjukkan perkembangan yang signifikan, membuktikan bahwa duo Marquez bisa menjadi ancaman besar musim ini.
Dengan persaingan yang semakin ketat, termasuk dari pembalap-pembalap seperti Francesco Bagnaia, Maverick Vinales, dan Johann Zarco, musim ini semakin menjanjikan pertarungan seru hingga akhir.
Kini, semua mata tertuju pada Circuit of the Americas yang akan menjadi tempat uji sejati bagi para pembalap. Akankah Marquez bersaudara terus mendominasi, ataukah pembalap baru akan muncul dan merebut panggung utama? Hanya waktu yang akan menjawab.
Senin, 24 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Pada Minggu, 23 Maret 2025, MS Glow for Men resmi meluncurkan produk terbarunya, sebuah facial wash yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kulit pria Indonesia. Peluncuran produk ini diselenggarakan di Alfamart Alam Sutera, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk brand ambassador Dimas Ekky Pratama, Tarra Budiman, dan Luqman (Kak Kev), serta sang pemilik, Gilang Widya Pramana. Suasana semakin meriah dengan kehadiran jajaran manajemen Alfamart yang turut meramaikan acara ini.
Menghadirkan Inovasi untuk Kulit Pria
MS Glow for Men telah berkomitmen sejak awal untuk menghadirkan solusi perawatan kulit yang tepat untuk pria, dengan fokus pada produk yang tidak hanya efektif tetapi juga praktis digunakan. Sejak berdirinya pada tahun 2019, MS Glow for Men telah berinovasi, menawarkan berbagai produk unggulan seperti facial wash, serum, moisturizer, hingga sunscreen yang menjadi best seller. Setiap tahunnya, produk baru diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan para pria yang semakin sadar akan pentingnya perawatan kulit.
Gilang Widya Pramana, sebagai pendiri MS Glow For Men, mengungkapkan bahwa meskipun awalnya produk utama mereka adalah facial wash, perkembangan dan keberagaman produk telah menjadi strategi mereka untuk terus eksis. “Sejak 6 tahun lalu, kami selalu berinovasi dengan mendengarkan kebutuhan pasar, terutama pria Indonesia yang semakin membutuhkan produk perawatan yang simple, efisien, dan bermanfaat,” ungkap Gilang.
Aktivasi yang Dekat dengan Hati Pria Indonesia
Salah satu keunggulan MS Glow For Men bukan hanya terletak pada produk-produk unggulannya, tetapi juga pada aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan untuk terhubung dengan para pria Indonesia. Sejak awal, MS Glow For Men memfokuskan diri pada tiga bidang utama yang sangat erat dengan dunia pria: sepak bola, olahraga lari, dan motorsport.
Dengan menjadi sponsor untuk klub-klub sepak bola besar seperti Bali United, Arema, dan Rans pada tahun 2019, MS Glow For Men telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung atlet-atlet berprestasi. Mereka juga aktif mengembangkan komunitas lari, mendukung para pelari untuk berprestasi di tingkat internasional, termasuk memberangkatkan Tarra Budiman ke London untuk mengikuti World Marathon Majors dan memberangkatkan 10 atlet lainnya untuk berlaga di WMM Chicago.
Tidak hanya itu, MS Glow For Men Racing Team yang melibatkan pembalap Moto2, Dimas Ekky Pratama, juga menjadi bagian penting dari dukungan mereka terhadap dunia motorsport. “Kami ingin memastikan bahwa para atlet, tidak hanya tampil memukau di lapangan, tetapi juga merawat diri mereka dengan produk-produk MS Glow For Men,” tambah Gilang.
Pelayanan yang Hangat: Kasir Dadakan dan Games Seru
Peluncuran MS Glow For Men kali ini terasa lebih dekat dengan masyarakat, berkat berbagai kegiatan interaktif yang diadakan. Tidak hanya menghadirkan produk terbaru, acara ini juga menyuguhkan keseruan dengan Gilang, Tarra, dan Luqman (Kak Kev) yang berperan sebagai kasir dadakan untuk melayani pembeli. Kehadiran mereka menambah kehangatan acara dan memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk bertemu langsung dengan para brand ambassador.
Acara semakin meriah dengan beberapa games seru yang melibatkan para selebriti ini. Pengunjung yang hadir tidak hanya dapat membeli produk MS Glow For Men, tetapi juga berkesempatan untuk memenangkan hadiah-hadiah menarik. Salah satu hadiah utama adalah motor listrik, PlayStation 5, dan berbagai hadiah lainnya yang akan diundi secara eksklusif bagi pembeli produk di Alfamart.
Lebih Dekat dengan Konsumen Melalui Alfamart
Dengan lebih dari 20 ribu outlet Alfamart di seluruh Indonesia, MS Glow For Men kini hadir lebih dekat dengan masyarakat, tidak hanya di kota besar tetapi juga di daerah-daerah. Kolaborasi dengan Alfamart menjadi langkah strategis untuk memberikan akses mudah bagi para pria yang ingin merawat kulit mereka dengan produk yang terjangkau dan berkualitas.
Dalam kesempatan yang sama, Gilang juga menekankan bahwa mereka akan terus memperluas jangkauan produk dan meningkatkan keberagaman aktivasi untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar. “Kami tidak hanya berfokus pada penjualan, tetapi kami juga ingin memberikan manfaat yang lebih besar untuk masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Promo Menarik: Belanja dan Menangkan Hadiah
Selama periode peluncuran ini, setiap pembelian produk MS Glow For Men di Alfamart akan memberikan kesempatan bagi konsumen untuk memenangkan berbagai hadiah menarik, seperti motor listrik, PS5, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, program Gaspol Men Goes to Italy juga memberikan kesempatan bagi pembeli untuk memenangkan perjalanan ke Italia untuk menyaksikan balapan MotoGP secara langsung.
Dengan berbagai promo menarik dan hadiah yang bisa didapatkan, MS Glow For Men terus berupaya untuk memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi pelanggan setianya.
Menjadi Pilihan Utama Skin Care Pria di Indonesia
Dengan peluncuran produk terbaru dan berbagai inovasi yang terus dihadirkan, MS Glow For Men berambisi menjadi brand skincare nomor satu untuk pria di Indonesia. Tidak hanya menghadirkan produk berkualitas, tetapi juga mendekatkan diri dengan masyarakat melalui berbagai aktivasi dan program yang menarik.
“Ini baru langkah awal,” kata Gilang penuh semangat. “Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk yang lebih relevan dengan kebutuhan pria Indonesia. Semoga MS Glow For Men menjadi pilihan utama para pria yang ingin merawat kulit dengan cara yang praktis, efektif, dan menyenangkan.
Bagi kamu para pria yang ingin tampil lebih percaya diri dengan kulit yang sehat, MS Glow For Men kini hadir di Alfamart, lebih dekat dari sebelumnya. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan manfaat dari facial wash MS Glow For Men, dan temukan perawatan kulit terbaik untuk kamu.
Selasa, 25 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Pada ajang Grand Prix Tiongkok 2025 yang baru saja digelar, Oscar Piastri menunjukkan penampilan yang mengesankan, bangkit dari kekecewaan sebelumnya di Australia. Dengan mengubah posisi terdepan menjadi kemenangan yang meyakinkan, Piastri mencatatkan namanya sebagai pemenang di Sirkuit Internasional Shanghai. Rekan setimnya, Lando Norris, berhasil meraih posisi kedua, membawa McLaren meraih hasil sempurna 1-2, sebuah prestasi yang sangat berarti bagi tim pepaya ini.
Dilansir dari formula1.com, sejak lampu hijau menyala, Piastri langsung mengendalikan balapan yang berlangsung 56 putaran ini, tak pernah melakukan kesalahan, dan memimpin dari start hingga finish. Strategi pit stop yang hanya sekali bagi sebagian besar pembalap menjadi kunci, dengan Piastri membangun dan mempertahankan jarak dengan Norris, yang meski sempat mengalami masalah rem, tetap berhasil mempertahankan posisi kedua hingga garis finish. Piastri pun mengaku bangga dengan penampilan timnya yang luar biasa, menyebut balapan ini sebagai hasil yang pantas setelah pekan yang penuh tantangan di Australia.
Di posisi ketiga, George Russell mencoba untuk menantang Norris setelah beberapa pertukaran posisi selama pit stop, namun tetap tertinggal beberapa detik di belakang pembalap McLaren tersebut. Max Verstappen, yang sempat meragukan potensi Red Bull di balapan ini, akhirnya finis di urutan keempat, diikuti oleh Charles Leclerc yang mengalami kerusakan sayap depan setelah kontak pada putaran pertama dengan rekan setim barunya, Carlos Sainz.
Pada fase tengah balapan, beberapa tim dan pembalap mencoba berbagai strategi pit stop. Pirelli, pemasok ban F1, mengindikasikan bahwa strategi dua pit stop akan lebih optimal, mengingat cuaca hangat dan kondisi mobil 2025. Namun, sejumlah pembalap seperti Piastri, Norris, dan Russell berhasil mempertahankan posisi mereka meski hanya melakukan satu kali pit stop. Namun, drama masih terjadi, dengan beberapa pembalap, seperti Fernando Alonso dan Yuki Tsunoda, mengalami masalah teknis yang mengakhiri balapan mereka lebih awal.
Meski ada beberapa drama di garis tengah, termasuk penalti pasca-balapan bagi Jack Doohan akibat insiden dengan Isack Hadjar, ketegangan balapan tetap terjaga hingga putaran terakhir. McLaren dengan cerdas memanfaatkan keunggulan strategis mereka, sementara Verstappen berusaha mengejar posisi Leclerc di tengah persaingan sengit.
Keputusan strategi yang cermat dan kontrol ban yang solid menjadi kunci bagi Piastri untuk meraih kemenangan keduanya di musim 2025 ini, sekaligus memberikan McLaren kemenangan ketiga berturut-turut sejak final Abu Dhabi 2024. Di belakangnya, Norris berhasil mengatasi masalah rem untuk menyelesaikan balapan di posisi kedua, diikuti oleh Russell di posisi ketiga.
Namun, setelah balapan selesai, drama masih berlanjut. Leclerc, Gasly, dan Hamilton didiskualifikasi pasca-balapan karena pelanggaran teknis terkait berat mobil dan ketebalan rangka, yang mengubah klasemen dan memberi posisi poin tambahan bagi beberapa pembalap lainnya, seperti Esteban Ocon yang finis di posisi ketujuh.
Dengan hasil ini, McLaren menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang patut diperhitungkan dalam perebutan gelar musim ini, dengan Piastri dan Norris memperlihatkan kekompakan dan kecepatan yang menakjubkan. Sementara itu, tim-tim seperti Red Bull dan Ferrari harus berbenah sebelum menuju Grand Prix Jepang di Suzuka yang akan datang.
Piastri, setelah merayakan kemenangannya, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas kinerja tim dan dirinya sendiri. “Ini adalah akhir pekan yang luar biasa dari awal hingga akhir,” katanya, mengungkapkan kepuasan atas hasil yang telah diraih.
Dengan liburan singkat sebelum berlanjut ke Suzuka, para pembalap dan tim kini harus mempersiapkan diri untuk tantangan selanjutnya.
Kamis, 27 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Grand Prix Amerika di Austin pada 2025 menyuguhkan drama yang tak akan terlupakan dalam sejarah MotoGP. Kondisi cuaca yang tidak bersahabat dan kegagalan Marc Marquez mempertahankan keunggulannya menciptakan momen penuh ketegangan, di mana Francesco Bagnaia, pembalap Ducati Lenovo Team, akhirnya keluar sebagai pemenang dengan perjalanan yang mengesankan.
Hujan Menghantui Persiapan Balapan
Dilansir dari motogp.com, sebelum balapan dimulai, hujan yang mengguyur Circuit of The Americans (COTA) menciptakan kekacauan yang luar biasa. Pembalap seperti Fabio Quartararo mengalami kecelakaan saat lap pemanasan, tetapi dengan semangat juang yang tinggi, ia kembali ke grid. Tak lama kemudian, drama semakin memuncak ketika Marc Marquez memulai aksi nekat dengan melesat keluar grid sebelum waktunya. Keputusan ini memaksa pembalap lainnya, termasuk Bagnaia, untuk mengikuti jejaknya, sementara sejumlah pembalap memilih bertaruh pada ban licin.
Situasi yang membingungkan ini membuat direktur Balapan, Mike Webb, akhirnya mengeluarkan keputusan untuk menunda balapan dengan mengibarkan bendera merah, dan menyarankan prosedur start yang cepat guna menghindari resiko yang lebih besar.
Start yang Menjanjikan dan Drama Kecelakaan Marquez
Saat balapan akhirnya dimulai, Marc Marquez tampil gemilang dengan memimpin sejak awal, meninggalkan Alex Marquez, Bagnaia dan Fabio Di Giannantonio. Namun, meskipun keunggulannya terus berkembang, Bagnaia tak gentar dan berusaha keras menempel ketat pembalap asal Spanyol tersebut. Setelah beberapa usaha gagal, Pecco akhirnya berhasil menyalip Alex Marquez di tikungan 12 dan memposisikan dirinya di P2, siap untuk mengejar Marquez yang memimpin.
Namun, nasib berkata lain bagi Marc Marquez. Pada putaran ke-4, tepatnya di tikungan 4, pembalap berusia 30 tahun itu mengalami kecelakaan hebat. Bagian depan motor yang diserpih oleh trotoar membuatnya tergelincir ke jalan basah, dan meski berusaha kembali ke lintasan, Marquez tak dapat melanjutkan balapan. Dengan cedera yang cukup parah, ia harus menyerah dan menyaksikan keunggulan yang sempat dimilikinya lenyap begitu saja.
Kemenangan Bagnaia dan Perubahan Puncak Klasemen
Bagnaia, yang kini memimpin, tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dengan percaya diri, ia memperlebar jarak dengan Alex Marquez yang berada di posisi kedua. Pada putaran ke-13, Marquez yang menjadi saingan utama di kejuaraan, kehilangan peluang untuk meraih kemenangan, dan pada akhirnya Bagnaia mengantongi 25 poin penuh untuk meraih kemenangan ke-30 dalam karir MotoGP-nya. Kemenangan ini mengukir namanya sebagai pembalap ke-10 dalam sejarah yang berhasil mencapai angka tersebut.
Meskipun Alex Marquez berusaha mengejar dengan sisa waktu yang semakin berkurang, perjuangannya tak cukup untuk menggeser Bagnaia dari posisi pertama. Dengan catatan waktu yang stabil dan pengendalian yang sempurna, Bagnaia akhirnya menyeberang garis finis dengan selisih 1,6 detik dari Marquez, mengukuhkan dirinya sebagai pemenang yang layak. Di Giannantonio, yang tampil sangat baik sepanjang balapan, akhirnya harus puas dengan P3, namun tetap merayakan podium yang luar biasa.
Implikasi Kemenangan bagi Kejuaraan Dunia
Dengan kemenangan ini, Bagnaia tidak hanya meraih kemenangan berharga di GP Amerika, tetapi juga mengukuhkan posisinya dalam perebutan gelar dunia. Sementara itu, dengan posisi Alex Marquez yang kini berada di puncak klasemen setelah hasil P2, pertarungan untuk gelar dunia semakin terbuka lebar.
Kemenangan Bagnaia memberi angin segar bagi Ducati, yang bisa bangga dengan dominasi tim mereka di balapan ini. Bagi Pecco, kemenangan ini semakin meningkatkan rasa percaya dirinya menjelang seri-seri berikutnya. Kini, dengan status sebagai pembalap 30 kemenangan, Bagnaia membawa kepercayaan diri yang besar menuju balapan berikutnya di Qatar.
MotoGP Amerika 2025 menyajikan banyak drama, kecelakaan, dan perubahan mendalam dalam perebutan gelar. Kemenangan Francesco Bagnaia adalah hasil dari ketekunan dan kesabaran, serta kemampuan untuk memanfaatkan peluang ketika rekor tak terkalahkan Marc Marquez runtuh. Dengan Alex Marquez kini memimpin kejuaraan, persaingan semakin ketat dan menarik, menjanjikan lebih banyak drama di seri-seri berikutnya. Bagnaia, dengan kemenangan gemilang ini, kini semakin siap untuk menghadapi tantangan-tantangan baru yang akan datang.
Senin, 31 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Dengan dua balapan yang telah digelar, musim Formula 1 2025 mulai memperlihatkan warna-warnanya. Kontroversi, kejutan, momen-momen luar biasa telah mengiringi jalannya balapan. Kini, menjelang Grand Prix Jepang di Suzuka, sejumlah cerita menarik siap mewarnai akhir pekan balapan yang selalu dinanti ini. Dilansir dari formula1.com, berikut adalah lima alur cerita utama yang membuat kita semua bersemangat menjelang balapan di Negeri Sakura.
1. Yuki Tsunoda di Red Bull: Mimpi yang Menjadi Nyata
Salah satu cerita yang paling dinantikan adalah debut Yuki Tsunoda di Red Bull Racing. Pembalap asal Jepang ini akhirnya mendapatkan kesempatan yang sangat dinanti, bergabung dengan Max Verstappen setelah dua balapan pembuka yang penuh gejolak. Perjalanan Tsunoda menuju tim papan atas ini seolah menjadi puncak dari upayanya selama empat tahun di F1, dengan penampilan yang konsisten baik meski sering bekerja dengan mobil yang tidak terlalu kompetitif.
Namun, perjalanan Tsunoda tidak akan mudah. Red Bull, meski dominan di beberapa musim terakhir, ternyata memiliki mobil yang menuntut keahlian khusus untuk bisa mengekstrak performa maksimal. Verstappen pun mengalami kesulitan dengan mobil tersebut, dan tsunoda diharapkan untuk beradaptasi dengan cepat. Tak pelak, perhatian besar akan tertuju pada Tsunoda, apalagi dengan dukungan luar biasa dari penggemarnya di Suzuka. Akankah Tsunoda bisa menunjukkan kemampuannya di hadapan publik Jepang?
2. Liam Lawson: Kekecewaan dan Harapan Baru
Di sisi lain, keputusan Red Bull untuk menurunkan Liam Lawson dari tim utama juga menjadi sorotan. Pembalap asal Selandia Baru ini tampil menjanjikan selama 11 balapan pada musim lalu, tetapi setelah dua balapan yang penuh tantangan, ia harus kembali ke tim satelit, Racing Bulls. Lawson memiliki banyak hal yang harus dibuktikan, terutama setelah kekecewaan ini. Namun, ia mendapatkan dukungan penuh dari Verstappen, yang menyebut bahwa racing Bulls mungkin lebih cocok dengan gaya mengemudi Lawson.
Kembali ke Racing Bulls memberikan kesempatan baginya untuk mengembalikan performa dan kepercayaan dirinya. Suzuka akan menjadi ujian besar baginya, untuk menunjukkan apakah ia bisa bangkit dari tantangan ini dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekedar cadangan. Ini bisa menjadi babak baru dalam karir Lawson, yang mengingatkan kita pada perjalanan Pierre Gasly dan Alexander Albon yang juga sukses kembali setelah mengalami penurunan pangkat serupa.
3. Pertarungan Pembalap McLaren: Norris vs Piastri
McLaren, yang sejauh ini menjadi tim yang menunjukkan perkembangan pesat, akan menjadi sorotan utama dengan persaingan sengit antara Lando Norris dan Oscar Piastri. Keduanya sudah mengantongi satu kemenangan di musim ini, dengan Norris sedikit lebih unggul dalam perolehan poin kejuaraan pembalap. Di Suzuka, mereka akan saling berhadapan dalam pertarungan yang semakin sengit. Pada musim lalu, Norris tampil lebih unggul di Jepang, tetapi Piastri memiliki kurva perkembangan yang sangat tajam.
Dengan Suzuka yang terkenal dengan tikungan berkecepatan tinggi dan suasana yang luar biasa, pertarungan antara kedua pembalap McLaren akan menjadi sorotan besar. Apakah ini saatnya bagi Piastri untuk menunjukkan bahwa ia siap bersaing dengan norris secara langsung di trek? Atau, akankah Norris mempertahankan dominasinya di lintasan favorit ini?
4. Ferrari: Mencari Konsistensi dan Poin Penting
Setelah hasil mengecewakan di dua balapan pertama, Ferrari berharap untuk menunjukkan performa yang lebih konsisten di Suzuka. Tim asal Maranello ini sempat diprediksi akan menjadi pesaing utama untuk gelar juara, tetapi hingga saat ini mereka belum berhasil menunjukkan kecepatan yang diharapkan. Setelah beberapa masalah di Melbourne, Ferrari menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di Tiongkok, tetapi kesulitan mereka di balapan hari Minggu dan drama diskualifikasi ganda membuat mereka kehilangan banyak poin.
Untuk Ferrari, Grand Prix Jepang menjadi kesempatan penting untuk meraih poin dan mengurangi jarak dengan para pesaing. Dengan Charles Leclerc dan Lewis Hamilton yang menjadi andalan, mereka perlu membuktikan bahwa SF-25 dapat tampil lebih stabil dan kompetitif. Suzuka akan menjadi ujian besar untuk Fred Vasseur dan timnya, apakah mereka bisa mengatasi kesulitan dan mulai menutup celah yang ada?
5. Carlos Sainz dan Williams: Pencarian Jawaban
Carlos Sainz, yang pindah ke Williams setelah mengalami musim yang sulit dengan Ferrari pada tahun sebelumnya, tengah berjuang untuk menemukan kecepatan yang diharapkan dari mobil barunya. Sainz mengawali musim dengan penuh harapan, tetapi kecelakaan di balapan pembuka dan kesulitan di Shanghai membuatnya kebingungan dengan performa mobil Williams. Setelah awal yang menjanjikan, Sainz kini harus mencari jawaban atas kekurangan kecepatannnya, sesuatu yang tak terduga mengingat potensi besar tim ini.
Suzuka menjadi tempat yang penting bagi Sainz untuk bangkit. Setelah beberapa pekan untuk menganalisis data dan beradaptasi dengan mobil baru, apakah Sainz bisa mengatasi kesulitan dan meraih hasil positif? Keberhasilannya di Jepang bisa menjadi titik balik bagi musimnya yang penuh tantangan ini.
Dengan alur cerita yang begitu menarik dan beragam, Grand Prix Jepang 2025 di Suzuka siap menyajikan drama dan ketegangan yang tak bisa dilewatkan. Setiap pembalap memiliki tantangan dan harapan masing-masing, dan Suzuka akan menjadi tempat yang sempurna untuk menguji siapa yang mampu mengatasi tekanan dan tampil maksimal. Sebagai saksinya, kita semua hanya bisa menantikan dengan antusias apa yang akan terjadi di akhir pekan yang luar biasa ini.
Rabu, 2 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Kabar buruk datang untuk penggemar Phoenix Suns, dengan bintang mereka, dilansir dari nba.com, Kevin Durant dipastikan absen setidaknya untuk pertandingan berikutnya.
Durant, yang merupakan peraih 15 kali All-Star dan salah satu pemain terbaik NBA, terpaksa keluar dari lapangan pada pertandingan hari Minggu melawan Houston Rockets setelah mengalami cedera pergelangan kaki kiri.
Insiden itu terjadi saat waktu tersisa 6:57 di kuarter ketiga. Durant terjatuh setelah bertabrakan dengan pemain Rockets, Jabari Smith Jr. Dalam upayanya untuk bangkit, Durant tampak kesulitan menopang berat badannya pada kaki kiri dan kemungkinan besar menginjak kaki Smith saat terjatuh.
Meskipun ia berhasil berdiri dan berjalan dengan bantuan, Durant tidak mampu melanjutkan pertandingan dan segera dibantu menuju ruang ganti. Setelah pertandingan, yang dimenangkan Houston dengan skor 148-109, pelatih Suns, Mike Budenholzer, mengkonfirmasi bahwa Durant akan menjalani pemeriksaan MRI pada pergelangan kaki kirinya pada hari Senin.
Sebagai langkah pencegahan, Durant dipastikan tidak akan ikut serta dalam pertandingan tim melawan Milwaukee Bucks pada Selasa malam dan juga diperkirakan akan absen dalam beberapa pertandingan mendatang di Boston dan New York.
Kehilangan Durant tentu merupakan pukulan berat bagi Suns yang tengah berjuang keras untuk mengamankan posisi mereka di babak play-in Wilayah Barat. Dengan hanya dua minggu tersisa dalam musim reguler dan enam pertandingan yang harus dilalui, Phoenix tertinggal 1,5 pertandingan dari Sacramento Kings, yang menduduki posisi terakhir untuk lolos ke play-in.
Tanpa Durant, yang memiliki kontribusi besar dalam setiap pertandingan, perjalanan Suns untuk mempertahankan harapan mereka menuju playoff akan semakin berat.
Dalam pertandingan tersebut, Durant tampil selama 23 menit, mencetak 11 poin dan meraih 8 rebound. Meskipun penampilannya tidak mencapai puncak, ia tetap memberikan dampak yang signifikan bagi tim. Musim ini, Durant juga berhasil naik ke posisi kedelapan dalam daftar pencetak skor terbanyak sepanjang karir NBA, yang menambah prestasinya di liga ini.
Dengan masa depan yang tidak pasti akibat cedera ini, semua mata kini tertuju pada hasil MRI yang akan menentukan apakah Durant bisa segera kembali ke lapangan atau harus absen lebih lama.
Bagi Suns, perjuangan untuk meraih tempat di playoff akan terasa semakin berat, dan semoga mereka bisa menghadapinya dengan semangat juang yang tinggi, meski tanpa bintang utama mereka.
Rabu, 2 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Ajang Players Championship 9 dari Pro Tour 2025 yang berlangsung di Leicester seharusnya menjadi salah satu panggung besar bagi para pemain terbaik dunia. Namun, dilansir dari dartsnews.com, kejutan muncul menjelang dimulainya turnamen, ketika dua bintang besar, Luke Humphries dan Beau Greaves, mengumumkan pengunduran diri mereka di menit-menit terakhir.
Keduanya, yang memimpin peringkat dunia di masing-masing kategori—Humphries sebagai pemain nomor satu PDC dan Greaves sebagai pemain nomor satu Women’s Series—awalnya terdaftar sebagai peserta utama dalam turnamen ini.
Namun, ketika undian peserta diumumkan, nama mereka tidak muncul di daftar. Pengunduran diri ini mengejutkan banyak penggemar, terutama mengingat status mereka sebagai dua pemain top dunia saat ini. Tak hanya Humphries dan Greaves, bintang asal Jerman, Kai Gotthardt, juga menyusul dengan keputusan serupa untuk mundur dari kompetisi.
Sebagai gantinya, tiga pemain pengganti segera diumumkan untuk mengisi kekosongan tersebut. Ted Evetts, Carl Sneyd, dan Scott Campbell akan mengambil tempat Humphries, Greaves, dan Gotthardt dalam turnamen yang sudah memasuki fase yang sangat krusial ini.
Meskipun kehilangan dua pemain terkemuka tersebut, Players Championship 9 tetap menghadirkan banyak nama besar yang akan memperebutkan gelar juara. Di antaranya adalah Luke Littler, Gary Anderson, Gerwyn Price, Peter Wright, Dave Chisnall, Jonny Clayton, James Wade, Raymond Van Barneveld, dan Nathan Aspinall. Dengan daftar pemain yang masih diisi oleh para raksasa darts ini, para penggemar dipastikan akan disuguhkan aksi spektakuler di Leicester.
Tentu saja, meskipun ada beberapa kejutan dalam daftar peserta, antusiasme terhadap turnamen ini tetap tinggi. Para pemain yang tetap bertanding akan berusaha memberikan penampilan terbaik mereka untuk meraih kemenangan dan memperpanjang perjalanan mereka di Pro Tour 2025.
Rabu, 2 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Setiap tahun, para pemain darts terbaik dunia bersaing di sirkuit Players Championship untuk memperebutkan hadiah uang yang sangat menggiurkan. Dengan total 34 turnamen sepanjang musim, sirkuit ini menjadi salah satu bagian terpenting dalam kalender PDC, menarik perhatian baik dari pemain maupun penggemar.
Turnamen ini terbuka untuk pemain dengan Kartu Tur PDC, dan jika ada pembatalan, pemain terbaik dari PDC Challenge Tour akan diminta untuk mengisi kekosongan, memastikan jumlah peserta tetap mencapai 128 pemain.
Dilansir dari dartsnews.com, setiap turnamen Players Championship menawarkan hadiah uang total sebesar £125.000, tetapi bagaimana pembagian hadiah uang tersebut? Berikut adalah rincian distribusi hadiah untuk para pemain yang berlaga di ajang ini.
Penghargaan untuk Setiap Pencapaian
Meskipun hanya berhasil mencapai putaran pertama, pemain tetap dapat membawa pulang £1.000, memastikan bahwa bahkan bagi mereka yang tereliminasi lebih awal, ada hadiah finansial yang layak. Semakin jauh seorang pemain melaju, semakin besar pula hadiah yang mereka dapatkan.
Babak Ketiga: £1.500
Pemain yang berhasil mencapai babak ketiga akan mendapatkan £1.500, yang bisa menjadi suntikan semangat yang signifikan, terutama bagi mereka yang memiliki peringkat lebih rendah.
Babak Keempat: £2.500
Pemain yang berhasil mencapai babak keempat, yang berarti telah memenangkan minimal tiga pertandingan, akan mendapatkan £2.500
Perempat Final: £3.500
Menyentuh perempat final berarti para pemain sudah sangat dekat dengan tempat final, dan hadiah sebesar £3.500 sudah menanti mereka.
Semifinal: £5.000
Pemain yang berhasil mencapai semifinal akan pulang dengan £5.000. Ini merupakan pencapaian yang sangat berarti, meskipun kegagalan di babak ini tidak membawa mereka ke final.
Juara Kedua: £10.000
Meskipun finalis yang kalah tentu merasa kecewa karena hanya kurang sedikit dari gelar juara, mereka tetap akan membawa pulang hadiah besar sebesar £10.000. Sebuah penghargaan yang tidak sedikit, meskipun gelar juara selalu menjadi tujuan utama.
Juara: £15.000
Pemain yang berhasil meraih gelar juara Players Championship akan membawa pulang £15.000. Ini bukan hanya hadian uang yang menggiurkan, tetapi juga merupakan pencapaian besar dalam karir mereka. Selain itu, kemenangan ini juga merupakan langkah penting dalam kualifikasi untuk berbagai kejuaraan utama seperti World Matchplay, World Grand Prix, Player Championship Finals, dan Darts World Cup.
Kualifikasi untuk Players Championship Finals
Pemain yang bermain di sirkuit Players Championship memiliki peluang untuk memastikan kualifikasi mereka ke Players Championship Finals. 64 pemain teratas dalam Players Championship Order of Merit akan lolos ke turnamen ini, yang semakin meningkatkan nilai setiap turnamen dalam sirkuit ini.
Dengan hadiah uang yang besar dan peluang kualifikasi untuk kejuaraan utama, Players Championship menjadi ajang yang sangat dinantikan di dunia darts, baik oleh pemain maupun penggemar.
Kompetisi yang penuh tantangan ini tidak hanya menawarkan hadiah finansial yang menggiurkan, tetapi juga kesempatan bagi pemain untuk mengukir prestasi dan meraih posisi puncak di dunia darts.
Rabu, 2 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Hari perempat final di Banco de Chile Santiago Premier Padel P1 by Shell memperlihatkan tingkat intensitas yang semakin tinggi. Kerumunan yang semakin besar dan lebih terlibat menyemarakkan suasana, memberikan latar belakang yang penuh gairah untuk hari yang dipenuhi dengan kompetisi tingkat tinggi dan momen-momen dramatis yang tak terlupakan.
Ketika susunan semifinal terbentuk, dua pasangan pemain yang tidak berada dalam jajaran unggulan teratas berhasil menembus harapan banyak orang: Tino Libaak dan Juan Tello di sektor putra, serta Andrea Ustero dan Alejandra Alonso di sektor putri, menambah elemen kejutan yang menarik di panggung Premier Padel yang selama ini didominasi oleh para favorit.
Libaak dan Tello Menembus Semifinal Putra
Dilansir dari premierpadel.com, di pertandingan yang paling sengit pada hari itu, Tino Libaak dan Juan Tello mencatatkan kemenangan gemilang yang membawa mereka ke semifinal untuk pertama kalinya sebagai pasangan, sebuah tonggak sejarah yang sangat berarti bagi keduanya.
Mereka berhasil mengalahkan Pablo Cardona dan Leo Augsburger, salah satu pasangan muda paling menjanjikan di tur padel, dalam pertandingan yang penuh dengan drama dan ketegangan. Cardona dan Augsburger, yang baru saja menyingkirkan petenis nomor satu dunia sehari sebelumnya, memberikan tekanan luar biasa kepada Libaak dan Tello.
Setelah bertarung sengit melalui dua set yang ketat, masing-masing diputuskan melalui tiebreak, Libaak dan Tello akhirnya berhasil menahan tekanan dan keluar sebagai pemenang di set ketiga dengan skor 7-6(0), 6-7(2), 6-3. Kemenangan ini menandai pencapain pertama mereka dalam hampir sepuluh bulan terakhir dan memberi mereka tempat yang sangat layak di semifinal.
Dengan kemenangan ini, mereka bukan hanya berhasil menembus empat besar, tetapi juga menunjukkan kekuatan mental dan fisik yang luar biasa, membuktikan bahwa mereka pantas berada di antara para raksasa padel dunia.
Pertarungan Sengit di Sektor Putri: Ustero dan Alonso Tampil Gemilang
Di sektor putri, pasangan Andrea Ustero dan Alejandra Alonso melanjutkan kebangkitan mereka yang mengesankan setelah berhasil menembus semifinal meskipun bukan bagian dari tiga besar unggulan.
Mereka mengalahkan Marina Guinart dan Vicky Iglesias dalam pertandingan yang penuh ketegangan. Keberhasilan Ustero dan Alonso untuk melangkah jauh sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah pasangan yang tak bisa dipandang sebelah mata, meskipun berada di luar jajaran unggulan teratas.
Dengan hasil ini, mereka menjadi satu-satunya pasangan yang tidak masuk dalam tiga besar yang berhasil mencapai empat besar. Mereka kini akan menghadapi pasangan unggulan Gemma Triay dan Delfina Brea yang baru saja menuntaskan kemenangan atas Tamara Icardo dan Claudia Jensen dalam pertandingan perempat final yang juga tidak kalah menarik.
Ustero dan Alonso akan bertarung dengan momentum positif mereka melawan Triay dan Brea yang sudah memiliki pengalaman luar biasa di turnamen-turnamen sebelumnya. Pertarungan ini menjanjikan sebuah pertarungan antara momentum dan pengalaman, yang tentu akan menambah keseruan di babak semifinal.
Semifinal Menanti
Dengan kedua sektor putra dan putri yang semakin mendebarkan, semifinal yang akan datang menjanjikan pertandingan yang penuh dengan intensitas dan persaingan ketat. Di sektor putra, pasangan Tino Libaak dan Juan Tello akan menghadapi Juan Lebron dan Franco Stupaczuk dalam sebuah pertandingan yang sangat dinantikan.
Di sisi lainnya, Ale Galán dan Fede Chingotto akan bertemu dengan Mike Yanguas dan Coki Nieto yang akan juga menunjukkan performa luar biasa. Sementara di sektor putri, selain pertemuan Triay dan Brea melawan Ustero dan Alonso, pasangan No. 1 dan No. 3 akan saling berhadapan untuk merebut tempat di final.
Turnamen ini telah memberikan banyak kejutan dan mengukir nama-nama baru yang siap bersaing di panggung utama padel dunia. Semakin dekat menuju final, semakin jelas bahwa dalam olahraga ini, tidak ada yang benar-benar pasti.
Semua pasangan memiliki peluang untuk meraih kemenangan, dan pada akhirnya, mereka semua sedang berusaha untuk menorehkan sejarah mereka sendiri di dunia Premier Padel.
Rabu, 2 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Festival musik Coachella 2025 kembali hadir dengan kemeriahan yang tak terelakkan. Dihadiri oleh lebih dari 150 artis ternama, Coachella 2025 dilaksanakan di di Empire Polo Club, Indio, California pada dua akhir pekan, yakni 11-13 April dan 18-20 April. Festival musik terbesar di dunia ini, menghadirkan sederet penampil utama yang seperti Lady Gaga, Green Day, dan Post Malone.
Harga Tiket Menurun: Penawaran Menarik Menjelang Coachella 2025
Dilansir dari hollywoodreporter.com, menjelang festival, ada kabar baik untuk pengunjung yang ingin menyaksikan konser ini. Harga tiket Coachella 2025 mulai menunjukkan penurunan yang signifikan, memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk datang dalam perayaan musik terbesar ini.
Tiket akhir pekan kini tersedia mulai dari $642 untuk akses tiga hari, sementara tiket VIP mulai dari $1.399. Meskipun harga tiket bervariasi tergantung pada paket yang dipilih, pengunjung dapat memanfaatkan berbagai penawaran eksklusif yang tersedia di platform penjualan tiket seperti Vivid Seats, StubHub, dan SeatGeek.
Selain tiket reguler, ada juga opsi untuk berkemah, dengan harga mulai dari $160 untuk tempat di lokasi hingga $2.900 untuk car camping. Ini memberikan fleksibilitas bagi para pengunjung yang ingin menikmati pengalaman Coachella secara maksimal. Beberapa penawaran eksklusif pun tersedia melalui kode promo yang dapat digunakan untuk mendapatkan diskon khusus, sehingga tiket festival ini semakin terjangkau.
Penampilan Menarik dari Artis-Artis Terkenal
Coachella 2025 akan menghadirkan penyanyi dan musisi berbagai genre musik. Lady Gaga, yang selalu mencuri perhatian, akan tampil sebagai penampil utama pada Jumat malam, membuka festival dengan energi yang tak tertandingi. Pada Hari Sabtu, Green Day akan menghidupkan panggung dengan penampilan penuh semangat, dan pada Hari Minggu, Post Malone siap menghibur penggemar yang hadir.
Selain trio bintang utama tersebut, pengunjung Coachella 2025 juga akan dimanjakan dengan penampilan dari artis-artis hebat lainnya, termasuk Missy Elliot, Charli XCX, Megan Thee Stallion, Zedd, Enhypen, serta kolaborasi khusus dari Travis Scott yang akan menghadirkan pengalaman imersif dengan proyek “Cactus Jack” yang mendalam dan unik.
Instalasi Seni dan Pengalaman Imersif yang Menakjubkan
Festival ini tak hanya menawarkan musik saja, tetapi juga menampilkan instalasi seni spektakuler yang akan memperkaya pengalaman para pengunjung. Seniman dan kolektif dari berbagai penjuru dunia akan memamerkan karya-karya seni berskala besar yang menambah keseruan festival ini, seperti karya Do Lab, Spectra by Newsubstance, Raices Cultura, dan banyak lagi. Pengunjung dapat menikmati pemandangan visual yang menakjubkan yang menyatu dengan dunia musik dan budaya yang dihadirkan di Coachella.
Coachella 2025: “Live” di Youtube
Bagi kamu yang tidak dapat hadir secara langsung, Coachella 2025 juga akan disiarkan langsung melalui Youtube resmi @Coachella. Ini memberikan kesempatan bagi para penggemar dari seluruh dunia untuk menikmati festival ini secara real-time, tanpa harus meninggalkan rumah. Jadi, bagi yang tak bisa datang, festival ini tetap bisa dinikmati melalui platform streaming.
Dengan banyaknya penawaran tiket yang menarik, deretan artis top yang akan tampil, serta berbagai pengalaman imersif yang tersedia, Coachella 2025 menjanjikan sebuah perayaan musik yang istimewa. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari festival terbesar di dunia ini, baik secara langsung maupun via streaming!
Kamis, 3 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Pada malam yang penuh drama, Nikola Jokić memperlihatkan kemampuannya yang luar biasa dengan mencetak 61 poin, jumlah tertinggi dalam karirnya, dalam kekalahan Denver Nuggets dari Minnesota Timberwolves. Pertandingan yang berlangsung hingga dua kali perpanjangan waktu ini berakhir dengan skor 140-139 untuk kemenangan Timberwolves, tetapi Jokić tetap mencuri perhatian dengan penampilan yang akan dikenang lama.
Dilansir dari nba.com, penampilan 61 poin Jokić ini tidak hanya mencatatkan angka tertinggi musim ini, tetapi juga menjadikannya sebagai triple-double dengan skor tertinggi dalam sejarah NBA. Jokić, yang bermain selama 53 menit, juga menambah 10 rebound dan 10 assist, menjadikannya pemain pertama dalam sejarah NBA yang mencatatkan triple-double dengan 60+ poin. Rekor ini melampaui pencapaian sebelumnya yang dilakukan oleh bintang-bintang seperti Luka Dončić (27 Desember 2022) dan James Harden (30 Januari 2018), yang keduanya mencetak triple-double dengan 60 poin.
Kemenangan individual Jokić dalam kekalahan ini semakin memperkuat statusnya sebagai kandidat utama untuk penghargaan Kia MVP musim ini. Bahkan lebih dari itu, dia berpotensi menjadi pemain pertama dalam sejarah NBA yang berada di posisi tiga besar untuk perolehan skor, rebound, assist, dan steal, suatu pencapaian yang sangat jarang terjadi.
Namun, meskipun Jokić tampil luar biasa, kekalahan ini tetap meninggalkan kesan yang pahit bagi Denver Nuggets. Mereka tidak hanya kalah dalam pertandingan yang menegangkan, tetapi juga mencatatkan kekalahan keenam berturut-turut dari Timberwolves, termasuk dalam babak playoff. Momen-momen akhir pertandingan juga diwarnai dengan kegagalan Russel Westbrook dalam mencetak layup penting, yang kemudian berujung pada pelanggaran terhadap Nickeil Alexander-Walker. Penjaga Timberwolves itu kemudian melakukan dua lemparan bebas, dan meskipun gagal dalam lemparan ketiga yang sengaja dilakukan, Nuggets tetap tak mampu membalikkan keadaan.
Sementara itu, malam tersebut juga menjadi saksi bagi pencapaian lain yang tidak kalah penting. Stephen Curry, pemain bertahan Warriors, mencetak 52 poin dengan 12 lemparan tiga angka, melewati Jerry West dalam daftar pencetak skor sepanjang masa NBA. Dua momen bersejarah ini mengisi halaman sejarah liga yang terus berkembang.
Meski Jokić tidak dapat merayakan kemenangan bersama timnya, pencapaiannya tentu layak mendapat apresiasi tinggi. Pelatih Nuggets, Michael Malone, dengan tulus memuji performa luar biasa Jokić. “Dia Superman,” ujarnya. “Dia berada di level yang jauh berbeda, kawan. Orang-orang bilang dia tidak atletis, tetapi tidak banyak orang yang bisa melakukan apa yang dia lakukan.” Anthony Edwards, penjaga Timberwolves, turut memberikan pujian atas permainan Jokić, yang ia sebut sebagai salah satu pemain basket terbaik yang pernah ia lihat dari dekat, selain dirinya sendiri.
Dengan peringkat ketiga di klasemen Wilayah Barat dan hanya tersisa enam pertandingan musim reguler, Nuggets kini berharap dapat bangkit dari kekalahan ini. Mereka akan menghadapi Spurs pada Rabu malam di Denver, dalam upaya untuk melanjutkan perjuangan mereka menuju playoff.
Meskipun hasil pertandingan ini sangat mengecewakan bagi Nuggets, penampilan Jokić sekali lagi menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah NBA. Sebagai pemimpin tim dan salah satu yang terhebat di liga, Jokić tetap menunjukkan bahwa dia adalah pemain yang tak bisa diabaikan, baik dalam kemenangan maupun kekalahan.
Kamis, 3 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Pada tahun ini, dunia olahraga darts Indonesia kembali diselimuti oleh gairah persaingan yang sengit dan semangat juang para atlet terbaik. Kejuaraan Dartslive Super2 yang akan digelar mulai Bulan Mei hingga Agustus mendatang, menjanjikan sebuah pertandingan sekaligus simbol penting dalam perkembangan olahraga darts di tanah air.
Merangkai Sejarah, Menyambut Kejuaraan Berkualitas
Olahraga ini telah menemukan tempat yang cukup istimewa di hati masyarakat Indonesia. Kejuaraan Dartslive Super2 yang telah lama dikenal ini menjadi salah satu ajang paling bergengsi yang tidak hanya menarik perhatian pemain lokal, tetapi juga memperkenalkan olahraga ini ke lebih banyak kalangan.
Pada bulan Mei hingga Agustus mendatang, turnamen ini akan mempertemukan para pemain darts terbaik, baik dari pemula hingga profesional dalam sebuah kompetisi yang menguji ketepatan, strategi, dan konsentrasi dalam setiap lemparan. Kejuaraan ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kebersamaan, persahabatan, dan sportivitas antar sesama peserta.
Format dan Sistem Kejuaraan yang Menantang
Turnamen Dartslive Super2 akan diselenggarakan dengan format yang dirancang untuk menguji kualitas setiap peserta. Kejuaraan ini terdiri dari beberapa babak yang berlangsung mulai Bulan Mei hingga Agustus, dengan sistem kompetisi yang mengedepankan kualitas dan fair play. Setiap pertandingan akan menjadi panggung bagi para pemain untuk menunjukkan kemampuan mereka, baik dalam hal teknik maupun ketahanan mental.
Dari babak penyisihan hingga final, turnamen ini akan mempertemukan para peserta dalam duel yang menegangkan, penuh strategi, dan tentunya, adu keterampilan. Hanya mereka yang mampu menjaga fokus dan konsistensi dalam menghadapi setiap tantangan yang akan keluar sebagai pemenang.
Antusiasme yang Semakin Memuncak
Salah satu daya tarik terbesar dari Dartslive Super2 adalah partisipasi pesertanya yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, pemain dari berbagai latar belakang dan pengalaman akan berkompetisi memperebutkan gelar juara. Kejuaraan ini menawarkan kesempatan bagi setiap pemain untuk memperlihatkan kemampuan terbaik mereka, tidak peduli dari mana asal mereka.
Selain itu, kehadiran para penonton yang setia memberikan dukungan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perhelatan ini. Antusiasme yang tinggi dari masyarakat Indonesia terhadap olahraga darts semakin memuncak setiap tahunnya. Dengan sistem penyelenggaraan yang profesional, turnamen ini menjadi salah satu ajang yang paling dinanti-nanti, baik oleh para pemain maupun penggemar.
Dartslive Teknologi untuk Pengalaman yang Lebih Mendalam
Keistimewaan dari turnamen Dartslive Super2 tidak hanya terletak pada kualitas kompetisi yang dihadirkan, tetapi juga pada penggunaan teknologi mesin Dartslive2 yang canggih. Teknologi ini memungkinkan setiap pertandingan untuk disaksikan secara langsung, dengan setiap lemparan dianalisis secara detail, memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi penonton.
Melalui teknologi ini, penonton dapat mengikuti perkembangan pertandingan dengan lebih jelas, menyaksikan statistik, serta melihat bagaimana setiap pemain beradaptasi dengan tekanan kompetisi. Tak hanya itu, teknologi Dartslive juga memudahkan para pemain untuk melacak kinerja mereka dan terus mengasah kemampuan dalam setiap pertandingan.
Membangun Komunitas dan Membangun Masa Depan Darts Indonesia
Pada turnamen ini diharapkan bisa membangun dan mempererat komunitas pecinta darts di Indonesia. Banyak talenta muda yang akan tampil dan menunjukkan bahwa olahraga darts memiliki potensi yang besar di tanah air.
Tak hanya bagi pemain profesional, kejuaraan ini juga memberikan peluang bagi para pemain amatir untuk mengukur kemampuan mereka di panggung yang lebih luas. Seiring dengan berjalannya waktu, kejuaraan ini diharapkan mampu menjadi batu loncatan untuk mencetak lebih banyak atlet darts berkualitas yang akan mewakili Indonesia di tingkat internasional.
Sebuah Perayaan Olahraga yang Penuh Semangat
Bagi para peserta, turnamen ini adalah medan pertempuran untuk meraih kejayaan. Bagi para penonton, ini adalah sebuah perayaan olahraga yang menghidupkan semangat kebersamaan dan sportivitas. Dengan segala kegembiraan dan tantangannya, Dartslive Super2 menjadi salah satu ajang yang tak akan pernah terlupakan dalam sejarah dunia darts Indonesia.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari perhelatan ini. Saksikan dan dukung para atlet terbaik yang akan berlaga di turnamen Dartslive Super2, serta ikuti perjalanan mereka menuju puncak kemenangan.
Follow juga IG Dartslive Indonesia @dartsliveindonesia untuk informasi lebih lanjut!
Kamis, 3 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Kabar menggembirakan datang dari Lady Gaga, sang legenda musik yang tak pernah berhenti berinovasi. Setelah sukses merilis album Mayhem yang langsung menduduki puncak tangga lagu, Gaga mengumumkan bahwa dirinya akan melanjutkan perjalanan musiknya melalui tur dunia bertajuk The Mayhem Ball Tour 2025. Pertunjukan ini akan membawa pengalaman teatrikal yang megah dan menggetarkan, tepat seperti yang diimpikan oleh sang bintang pop itu sendiri.
Dilansir dari hollywoodreporter.com, melalui unggahan di akun instagram-nya pada hari Rabu (26/3/2025), Lady Gaga mengkonfirmasi bahwa tur ini akan dimulai pada akhir musim panas, dan akan mengunjungi kota-kota besar di Amerika Utara, Eropa, serta Inggris. “Pertunjukan ini dirancang untuk menjadi jenis pengalaman teatrikal dan menggetarkan yang menghidupkan MAYHEM persis seperti yang saya bayangkan,” tulisnya, memberikan petunjuk bahwa konser ini akan menjadi lebih dari sekedar pertunjukan musik, melainkan sebuah pengalaman seni yang luar biasa.
Tur yang Lebih Dekat dan Intim
Berbeda dengan tur sebelumnya, The Mayhem Ball Tour akan membawa Gaga kembali ke arena—arena yang lebih intim dan memungkinkan koneksi yang lebih dekat dengan penggemar. Setelah tur stadion besar yang memukau pada 2018, Gaga memilih arena kali ini untuk memberi dirinya kesempatan mengendalikan lebih banyak detail pertunjukan. “Kami memilih arena kali ini untuk memberi saya kesempatan untuk mengendalikan detail pertunjukan dengan cara yang tidak dapat Anda lakukan di stadion — dan sejujurnya, saya tidak sabar,” ungkap Gaga. Ini adalah langkah yang pasti akan menambah kedekatan emosional antara Gaga dan para penggemarnya.
Jadwal Tur yang Menjanjikan
Tur Mayhem Ball 2025 akan dimulai pada tanggal 16 Juli di T-Mobile Arena, Las Vegas, dan akan membawa Gaga ke berbagai kota di Amerika Utara, termasuk Seattle, New York, Miami, Toronto, dan Chicago. Setelah itu, tur ini akan melanjutkan perjalanan ke Eropa dan Inggris, dengan pertunjukan di London, Manchester, Stockholm, Milan, Barcelona, Berlin, Amsterdam, Antwerp, Lyon, dan akhirnya berakhir di Paris pada bulan November.
Tiket Mulai Dijual: Jangan Lewatkan Kesempatan Emas Ini
Penggemar Gaga yang sudah tidak sabar bisa mulai mempersiapkan diri untuk mendapatkan tiket. Pra-penjualan tiket untuk pemegang kartu Citi akan dimulai pada 31 Maret, disusul dengan pra-penjualan Verizon pada 1 April. Pra-penjualan artis akan dibuka pada 2 April, dan penjualan umum akan dimulai pada 3 April. Semua tiket akan tersedia mulai pukul 12 siang waktu setempat, jadi pastikan untuk tidak melewatkan kesempatan langka ini!
Sebelum Tur, Gaga Siap Memukau di Coachella
Tak hanya mempersiapkan tur dunia, Gaga juga akan tampil di festival musik terbesar, Coachella. Ia dijadwalkan untuk menjadi bintang utama pada Jumat, 11 April dan 18 April 2025, sebuah kesempatan emas bagi para penggemar untuk menyaksikan Gaga tampil di panggung terbesar.
Kesuksesan Album Mayhem
Album Mayhem telah memulai debutnya di posisi pertama di tangga lagu, menandakan kesuksesan besar bagi Gaga. Selain itu, lagu duetnya dengan Bruno Mars, “Die With a Smile” telah menghabiskan lima minggu berturut-turut di puncak Billboard Hot 100, sebuah prestasi yang semakin memperkuat statusnya sebagai salah satu bintang pop terbesar dunia.
Dengan segala pencapaian tersebut, The Mayhem Ball Tour 2025 tidak diragukan lagi akan menjadi salah satu tur yang paling dinanti dan paling dinamis di tahun 2025. Dengan pertunjukan yang dirancang untuk menggugah perasaan dan menggetarkan jiwa, Gaga kembali membuktikan bahwa dirinya adalah seorang seniman yang tak lekang oleh waktu, selalu menghadirkan sesuatu yang baru dan luar biasa bagi penggemarnya.
Mayhem Ball Tour sudah di depan mata, dan Gaga siap menyapa para “monster” di seluruh dunia dengan kekuatan musik dan visual yang tak tertandingi. Jangan sampai ketinggalan!
Kamis, 3 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Dunia darts internasional kembali dipenuhi dengan semangat kompetisi tinggi, dan kali ini, European Darts Grand Prix di Sindelfingen (2-4 Mei) menjadi ajang yang sangat dinanti. Dengan 48 pemain yang akan berlaga, 32 diantaranya telah memastikan tempat mereka, termasuk sejumlah nama besar seperti Callan Rydz, Connor Scutt, Dirk Van Duijvenbode, dan Max Hopp.
Dilansir dari dartsnews.com, dalam babak kualifikasi yang penuh tantangan, para pemain yang berhasil keluar sebagai pemenang telah menunjukkan kehebatan mereka di atas panggung darts. Callan Rydz, misalnya, berhasil mengalahkan Jim Long, menunjukkan ketangguhannya yang tak terbantahkan. Rydz, yang telah menunjukkan performa solid di berbagai turnamen sebelumnya, kembali membuktikan kualitasnya sebagai salah satu pemain papan atas yang layak berlaga di European Darts Grand Prix.
Connor Scutt, salah satu nama yang semakin diperhitungkan dalam kancah darts dunia, tampil luar biasa dengan kemenangan 6-1 atas Ian White. Dengan kemenangan ini, Scutt mencatatkan dirinya sebagai salah satu pemegang Kartu Tur yang siap menghadapi persaingan sengit di turnamen bergengsi ini. Scutt mengatasi Ian White yang sayangnya tidak dapat mengikuti kualifikasi berturut-turut, membuka jalan baginya untuk melangkah lebih jauh di dunia darts profesional.
Dirk Van Duijvenbode, yang tak asing lagi di kalangan penggemar darts, tampil menonjol saat mengalahkan bintang Development Tour, Owen Bates. Van Duijvenbode, dengan gaya bermain yang atraktif dan penuh energi, terus menunjukkan bahwa dirinya adalah ancaman serius di setiap turnamen yang diikutinya. Kemenangan ini memperkuat posisinya sebagai salah satu pesaing utama di European Darts Grand Prix.
Max Hopp, sang “Maximiser” dari Jerman, juga tak ketinggalan untuk memastikan dirinya tampil di turnamen ini. Hopp meraih kemenangan penting dengan menaklukkan William O’Connor dalam pertandingan yang penuh ketegangan. Keberhasilan ini menambah panjang daftar pencapaian Max Hopp yang terus berkembang di panggung darts internasional.
Selain mereka, sejumlah pemain lain juga menampilkan performa luar biasa, seperti Bradley Brooks yang mengalahkan Martijn Dragt dengan skor 6-2, serta Gabriel Clemens yang meraih rata-rata 103 saat mengalahkan Robert Owen. Nathan Rafferty, dengan kemenangan 6-3 atas Rusty-Jake Rodriguez, dan Leon Weber yang berhasil mengalahkan Chris Landman, juga menjadi bagian dari daftar pemain yang memastikan tempat mereka di Sindelfingen.
European Darts Grand Prix di Sindelfingen adalah bagian dari serangkaian turnamen Euro Tour, yang selalu menjadi ajang bergengsi bagi para pemain darts. Setiap turnamen di Euro Tour diikuti oleh 48 peserta, dengan 16 pemain teratas dari peringkat dunia dan 16 pemain teratas dari Pro Tour yang otomatis diunggulkan. Selain itu, sepuluh pemenang dari turnamen kualifikasi pemegang Kartu Tur, empat kualifikasi Negara Tuan Rumah, satu kualifikasi Nordik & Baltik, dan satu kualifikasi Eropa Timur melengkapi daftar peserta.
Dengan daftar pemain yang semakin kuat dan beragam, European Darts Grand Prix yang akan berlangsung pada 2-4 Mei mendatang dipastikan akan menyuguhkan pertandingan yang menegangkan dan penuh kejutan. Pemain-pemain seperti Michael van Gerwen, Luke Humphries, Luke Littler, Rob Cross, dan banyak lainnya, tidak perlu melalui kualifikasi dan akan langsung terjun ke panggung utama.
Tentu saja, para penggemar darts di seluruh dunia menantikan aksi spektakuler dari para pemain ini, yang tak hanya memiliki kemampuan teknis luar biasa, tetapi juga semangat juang yang tinggi untuk meraih gelar juara. European Darts Grand Prix di Sindelfingen menjanjikan pertandingan yang akan menghibur dan memukau, dengan para pemain terbaik dunia siap menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Kamis, 3 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Kabar baik datang dari Jorge Martin, sang Juara Dunia MotoGP, yang baru-baru ini menjalani pemeriksaan cedera di Barcelona. Setelah tampil di GP Amerika, Martin, yang merupakan pembalap andalan Aprilia Racing, mengunjungi Qatar di Clinica Dexeus de Barcelona untuk memastikan kondisi pergelangan tangannya, yang sempat mengalami cedera.
Dilansir dari motogp.com, menurut pernyataan resmi dari Aprilia Racing, pemeriksaan yang dilakukan termasuk sinar-X dan hasilnya menunjukkan kemajuan yang positif. “Hasil evaluasi sinar-X menunjukkan kalus tulang yang jelas di area fraktur skafoid. Sekrup sintesis diposisikan dengan baik dan dapat ditoleransi, yang mengkonfirmasi hasil operasi yang diharapkan dan benar,” demikian informasi yang disampaikan oleh tim.
Kalus tulang yang terbentuk di sekitar fraktur merupakan tanda baik dalam proses penyembuhan. Hal ini menunjukkan bahwa pergelangan tangan Martin sedang dalam tahap pemulihan yang baik, dan seiring waktu, kalus tersebut akan berubah menjadi tulang baru yang lebih kuat.
Meskipun kondisi Martin terus membaik, masih ada ketidakpastian mengenai kehadirannya di GP Qatar mendatang. Martin mengkonfirmasi bahwa ia kemungkinan besar akan hadir, namun partisipasinya belum sepenuhnya dipastikan. Pemulihan yang baik memberi harapan bahwa ia bisa segera kembali ke lintasan, meski dia masih akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut minggu depan untuk memastikan apakah ia sudah cukup fit untuk berlaga.
Dengan hasil pemeriksaan yang positif ini, Martin dan tim Aprilia Racing semakin optimis mengenai kembalinya sang juara dunia ke MotoGP. Semua mata kini tertuju pada GP Qatar, di mana kami berharap untuk melihat Martin kembali beraksi dan melanjutkan perjuangan mempertahankan gelarnya di musim ini.
Kamis, 3 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Max Verstappen akhirnya meraih kemenangan pertamanya di musim Formula 1 2025 setelah tampil sangat kuat di Grand Prix Jepang. Ia berhasil mengalahkan dua pembalap McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri yang terus menekan sepanjang balapan.
Dilansir dari espn.co.uk, kemenangan ini terasa spesial karena sebelumnya, dalam dua balapan pertama musim ini, McLaren terlihat lebih dominan. Tapi di Jepang, Verstappen membalikkan keadaan dengan performa luar biasa sejak sesi kualifikasi. Pada hari sabtu, ia berhasil merebut posisi start terdepan (pole position) hanya dengan selisih 0,012 detik dari Norris.
Di hari balapan, Verstappen memimpin sejak awal dan mempertahankan jarak sekitar 1,5 hingga 2,5 detik dari Norris di belakangnya. Meskipun ada beberapa momen menegangkan, ia tetap tenang dan mengendalikan jalannya lomba selama 53 putaran.
“Ini akhir pekan yang luar biasa bagi kami. Kami tidak pernah menyerah,” kata Verstappen penuh semangat lewat radio tim setelah melewati garis finis. “Ini sangat berarti, apalagi ini balapan terakhir kami dengan mesin Honda di Jepang.”
Duel Seru di Pit Stop
Salah satu momen paling seru terjadi di pertengahan balapan saat ketiga pembalap terdepan—Verstappen, Norris, dan Piastri—masuk ke pit (area pergantian ban) dalam waktu berdekatan.
Norris nyaris berhasil menyalip Verstappen saat keluar dari pit. Mobil mereka sempat berdampingan, tetapi Verstappen tidak memberi banyak ruang, dan Norris akhirnya harus melintasi rumput agar tidak bertabrakan. Meskipun Norris mengeluh karena tidak diberi cukup tempat, para pengawas balapan memutuskan tidak perlu memberi hukuman karena itu dianggap bagian dari persaingan di lintasan.
“Dia memang menekan saya di pitlane, tapi itu Max. Dia tidak akan pernah memberi ruang begitu saja,” kata Norris setelah balapan. “Kami tidak cukup cepat hari ini, tapi kami tetap kompetitif dan ini hasil yang layak.”
Posisi Tiga Teratas Tak Berubah
Meski sempat saling menekan, tidak ada perubahan posisi di antara tiga besar menjelang akhir balapan. Piastri, yang berada di posisi ketiga, sempat merasa punya kecepatan untuk menyalip Norris dan bahkan mengejar Verstappen. Tapi hingga lap terakhir, posisi tidak berubah.
Verstappen pun menutup balapan dengan sempurna dan meraih kemenangan ke-64 sepanjang karirnya di F1. Kini, ia hanya terpaut satu poin dari Norris di klasemen sementara.
Hasil Lengkap dan Fakta Menarik
Di belakang tiga besar, Charles Leclerc finis keempat untuk Ferrari, terpaut cukup jauh, yaitu 16 detik dari Verstappen. George Russell dan Andrea Kimi Antonelli dari Mercedes menyusul di posisi kelima dan keenam.
Lewis Hamilton finis ketujuh, sementara pembalap muda Isack Hadjar tampil mengejutkan dengan finis kedelapan untuk tim junior Red Bull, Racing Bulls. Alex Albon mencetak poin lagi di posisi kesembilan, diikuti oleh Oliver Bearman dari Haas di posisi kesepuluh.
Yuki Tsunoda, yang baru saja dipromosikan ke tim utama Red Bull, mengakhiri balapan di posisi ke 12—hasil yang cukup solid meski belum masuk zona poin.
Dengan kemenangan ini, Max Verstappen membuktikan bahwa ia masih menjadi salah satu yang terbaik di lintasan. Meski awal musim tidak mudah, ia kini kembali bersaing di puncak klasemen dan siap menghadapi pertarungan seru di seri-seri selanjutnya.
Kamis, 10 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - MILWAUKEE - Dalam sebuah pertandingan yang penuh kejutan, Milwaukee Bucks berhasil melakukan comeback spektakuler dari defisit 24 poin di kuarter keempat untuk mengalahkan Minnesota Timberwolves 110-103 pada Selasa malam. Kemenangan ini sekaligus memperpanjang rekor kemenangan berturut-turut Bucks menjadi lima, sementara bagi Timberwolves, ini adalah akhir dari lima kemenangan beruntun mereka.
Dilansir dari global.espn.com, Giannis Antetokounmpo menjadi bintang utama dalam kemenangan ini, mencatatkan triple-double ketiganya secara berturut-turut dengan 23 poin, 13 rebound, dan 10 assist. Penampilan luar biasa Antetokounmpo menjadi kunci bagi Bucks yang membalikkan keadaan setelah tertinggal jauh di awal kuarter keempat.
Timberwolves tampaknya akan meraih kemenangan yang mudah ketika mereka unggul 95-71 dengan waktu tersisa kurang dari 10 menit. Namun, Bucks menunjukkan semangat juang yang luar biasa, mencetak 23 poin berturut-turut untuk menyamakan kedudukan menjadi 97-97 melalui lemparan tiga angka AJ Green dengan 3:36 tersisa di papan skor.
Ketegangan meningkat saat terjadi pertikaian antara Kevin Porter Jr. dari Bucks dan Rudy Gobert dari Timberwolves. Insiden tersebut mengarah pada pelanggaran teknis untuk kedua pemain, sementara Gary Trent Jr. dari Bucks juga mendapatkan pelanggaran teknis tambahan setelah mengomel pada Gobert. Dalam kekacauan tersebut, Anthony Edwards dari Timberwolves berhasil memasukkan lemparan bebas untuk membawa timnya unggul 98-97.
Namun, momentum mulai berbalik ketika Bobby Portis melakukan steal dari Edwards dan mengatur dunk untuk Porter, yang membuat Bucks unggul untuk pertama kalinya dalam pertandingan dan memulai laju 8-0 yang tak terhentikan. Porter sendiri menyelesaikan pertandingan dengan 21 poin, sementara Portis menambah 18 poin dan 10 rebound dalam kembalinya dia setelah absen 25 pertandingan.
Edwards tampil cemerlang untuk Timberwolves, mencetak 25 poin, sementara Donte DiVicenzo menambah 24 poin dan Naz Reid menyumbang 17 poin. Meskipun begitu, pertahanan Bucks yang solid di 10 menit terakhir pertandingan, dengan mengungguli Timberwolves 39-8, akhirnya membawa mereka meraihi kemenangan.
Bagi Bucks, kemenangan ini menjadi bukti kebangkitan mereka setelah sempat tertinggal jauh, dan menambah catatan impresif Giannis Antetokounmpo yang terus menunjukkan performa terbaiknya. Di sisi lain, Timberwolves harus menelan kekalahan yang mengecewakan, mengingat mereka berada di persaingan ketat untuk posisi playoff di Wilayah Barat.
Dengan hasil ini, Bucks semakin memperkokoh posisinya di puncak klasemen Wilayah Timur, sementara Timberwolves harus segera bangkit untuk memperbaiki posisi mereka di Wilayah Barat. Kedua tim akan bertanding kembali pada hari Kamis, dengan Timberwolves bertandang ke Memphis dan Bucks menjamu New Orleans.
Momen Penting
Ketika Timberwolves unggul 95-71, AJ Green dari Bucks mencetak tiga angka untuk memulai laju 23-0 yang menjadi kunci kebangkitan tim. Portis dan Porter menjadi tokoh penentu dalam akhir pertandingan yang mendebarkan ini.
Statistik Penting
Milwaukee mengungguli Minnesota 39-8 dalam 10 menit terakhir pertandingan, sebuah bukti betapa efektifnya mereka dalam mengubah jalannya permainan di kuarter keempat.
Kamis, 10 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Cameron Menzies, pemain darts asal Skotlandia, menorehkan prestasi gemilang dengan merebut gelar Players Championship keduanya pada ajang sebelas yang digelar di Leicester pada Selasa malam. Dalam final yang penuh ketegangan, Menzies mengalahkan Peter Wright dengan skor 8-3, menandai puncak kesuksesannya yang telah lama ditunggu-tunggu setelah beberapa kali hampir meraihnya tahun ini.
Dilansir dari dartsnews.com, pertandingan dimulai dengan adu ketangguhan yang seimbang. Wright membuka laga dengan break cepat, meraih leg pertama dengan 13 darts, sebelum Menzies membalas dengan 18 darts di leg kedua untuk menyamakan kedudukan 1-1. Menzies, yang mendapat giliran lemparan pertama, segera memanfaatkan momentum tersebut dengan mencatatkan 100 poin pada leg ketiga, menghasilkan break lemparan 11 darts yang membawa keunggulan 3-1.
Kualitas permainan Menzies semakin terlihat dengan penampilannya yang menawan, termasuk checkout 146 yang luar biasa pada leg keempat. Setelah itu, ia kembali menahan Wright dalam 12 darts, memimpin 4-1 dengan penuh percaya diri. Leg berikutnya semakin memperlihatkan kehebatan Menzies, ketika ia mencatatkan 87 poin untuk 11 darts lainnya, meningkatkan rata-rata lemparannya menjadi 109, sebuah angka yang mengesankan bagi seorang pemain sekelasnya.
Meski Wright sempat mencoba untuk bangkit, dengan mencetak 12 darts di leg ketujuh dan kembali mencetak 14 darts untuk mengejar ketertinggalan menjadi 5-3, Menzies tidak membiarkan lawannya menguasai permainan. Ia menunjukkan mental juara dengan mengatasi tekanan dan mencatatkan 13 darts untuk mempertahankan keunggulan 6-3.
Tibalah saat yang menentukan. Menzies mematahkan servis Wright pada leg kedelapan, meraih satu langkah lagi menuju gelar. Dalam pertandingan yang semakin memanas, ia menuntaskan pertandingan dengan tenang, mengukuhkan kemenangannya dengan 10 poin yang memastikan dirinya meraih gelar Players Championship kedua.
Dengan kemenangan ini, Cameron Menzies membuktikan kualitas dan ketangguhannya di panggung darts internasional. Gelar ini menjadi bukti bahwa kesabaran dan kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil yang manis, setelah sekian lama hampir meraihnya dalam beberapa kesempatan sebelumnya. Setelah malam yang gemilang ini, nama Menzies kini semakin diperhitungkan di dunia darts, dan ia tampaknya siap untuk menatap masa depan yang cerah di turnamen-turnamen besar yang akan datang.
Kamis, 10 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Sirkuit Internasional Lusail di Qatar telah lama menjadi saksi dari beberapa momen paling epik dalam sejarah MotoGP™. Dengan lanskap padang pasir yang membentang di sekelilingnya, sirkuit ini tidak hanya menawarkan tantangan teknis bagi para pembalap, tetapi juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi penggemar di seluruh dunia.
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2004, Lusail telah menjadi tempat di mana kisah-kisah besar ditulis, kemenangan-kemenangan legendaris diraih, dan pertarungan sengit terjadi.
Dilansir dari motogp.com, memasuki tahun 2025, Lusail kembali menjadi sorotan dengan gelaran MotoGP™ yang memikat hati banyak orang. Warisan yang telah ditinggalkan oleh sirkuit ini mengundang rasa penasaran akan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Namun, untuk mengenang perjalanan luar biasa yang telah dilalui, mari kita telusuri beberapa momen terbaik yang pernah tercipta di Lusail.
2005: Rossi vs Melandri - Drama Putaran Terakhir
Pada tahun 2005, hanya setahun setelah MotoGP™ pertama kali hadir di Lusail, sirkuit ini menyuguhkan pertarungan luar biasa antara Valentino Rossi dan Marco Melandri. Di musim yang didominasi oleh Rossi, Melandri muncul sebagai pesaing kuat untuk posisi kedua.
Dalam balapan yang penuh ketegangan ini, Melandri berusaha keras mengejar Rossi dan bahkan berhasil memimpin di lap terakhir. Namun, ia sedikit melebar di Tikungan 12, memberi kesempatan bagi Rossi untuk merebut kembali posisi teratas dan meraih kemenangan. Meski Melandri gagal mencetak kemenangan pertamanya, momen ini tetap dikenang sebagai salah satu yang paling menegangkan dalam sejarah Lusail.
2013: Debut Marquez dan Kembalinya Rossi
Putaran pertama musim 2013 menyaksikan debut fenomenal Marc Marquez di MotoGP™. Meskipun ia tampil impresif, Marquez belum mampu menandingi pemenang Grand Prix saat itu, Jorge Lorenzo.
Namun, yang lebih menarik adalah persaingan sengit antara Valentino Rossi dan Marquez. Rossi, yang baru kembali ke Yamaha, berjuang keras untuk merebut kembali kejayaannya, meski sempat mengalami kesalahan di tikungan 1.
Setelah jatuh peringkat, The Doctor kembali bangkit dan bertarung dengan Marquez untuk posisi kedua, meskipun Rossi akhirnya keluar sebagai pemenang dalam duel ini, 12 bulan kemudian hasilnya akan berbeda.
2014: Marquez vs Rossi — Pertarungan Sengit untuk Kemenangan
Pada tahun 2014, persaingan antara Marc Marquez dan Valentino Rossi mencapai titik puncaknya. Dalam balapan pembuka musim yang dramatis, Marquez yang saat itu adalah Juara bertahan, berhadapan langsung dengan Rossi dalam perebutan kemenangan.
Kedua pembalap silih berganti memimpin, bertukar posisi di lap terakhir dalam upaya untuk merebut kemenangan. Meski Rossi mencoba untuk melakukan gerakan berani di Tikungan 10, Marquez berhasil bertahan dan meraih kemenangan pertama dari rangkaian 10 kemenangan beruntun yang luar biasa, sebuah pencapaian yang belum pernah tercatat dalam sejarah MotoGP™.
2018: Marquez vs Dovizioso — Duel Intens di Lap Terakhir
Lusail kembali menyuguhkan pertarungang klasik pada tahun 2018 antara Marc Marquez dan Andrea Dovizioso. Dalam balapan yang mendebarkan, Dovizioso memimpin di dua lap terakhir, namun Marquez yang penuh tekad dan lapar akan kemenangan, mengejar tanpa henti.
Di lap terakhir, persaingan semakin sengit, dengan Marquez mencoba berbagai manuver untuk mendahului Dovizioso. Namun, di tikungan terakhir, Marquez melebar, dan Dovizioso dengan tenang meraih kemenangan yang menegaskan bahwa dia bukan hanya sekedar pesaing, tetapi penantang serius untuk gelar juara.
2019: Marquez vs Dovizioso — Dua Kali Lebih Sengit
Tahun berikutnya, pertarungan Marquez dan Dovizioso kembali menghiasi Lusail dalam balapan yang penuh ketegangan. Kali ini, Marquez tahu bahwa ia harus lebih cepat jika ingin mengalahkan Dovizioso, yang kembali memimpin balapan.
Dalam duel yang tak kenal ampun, Marquez mencoba menyerang di Tikungan 10 dan kemudian di Tikungan 12, tetapi setiap usaha dihentikan oleh Dovizioso yang menutup pintu dengan brilian.
Di tikungan terakhir, Marquez kembali mencoba menyalip, tetapi melebar sekali lagi, memberi Dovizioso kesempatan untuk meraih kemenangan kedua berturut-turut di Qatar.
Momen Ikonik yang Tak Terlupakan
Lusail International Circuit terus menghadirkan momen-momen ikonik yang mengukir sejarah dalam setiap putaran. Setiap tahun, sirkuit ini menawarkan pertarungan-pertarungan tak terlupakan, memperlihatkan kebesaran para pembalap yang berjuang untuk mencapai puncak. Dari pertarungan legendaris antara Rossi, Melandri, Marquez, hingga Dovizioso, Lusail telah menjadi tempat yang memfasilitasi kisah-kisah besar yang menginspirasi banyak orang.
Tentu saja, warisan ini tidak akan berhenti di sini. Dengan berbagai pembalap muda berbakat seperti Alex Marquez, Enea Bastianini, dan Fabio Di Giannantonio yang siap untuk menunjukkan kemampuan mereka, serta pertanyaan besar apakah Marc Marquez dapat bangkit kembali atau Pecco Bagnaia akan melanjutkan kesuksesannya, kita bisa yakin bahwa Lusail akan terus menjadi saksi dari pertarungan-pertarungan luar biasa di masa depan.
Lusail International Circuit bukan hanya sekedar tempat balapan; ia adalah simbol sejarah, perjuangan, dan semangat yang terus hidup dalam setiap putaran yang melaju kencang menuju garis finis. Seiring dengan berjalannya waktu, sirkuit ini akan terus mencatatkan kisah-kisah baru, menginspirasi generasi pembalap dan penggemar yang tak akan pernah lekang oleh waktu.
Kamis, 10 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Kemenangan demi kemenangan terus mengalir bagi Ariana Grande, penyanyi berbakat yang tak hanya dikenal sebagai pemenang Grammy, tetapi juga sebagai sosok yang mampu mengguncang industri musik dengan karya-karya yang selalu dinantikan. Dilansir dari hollywoodreporter.com, pada 28 Maret lalu, ia kembali menorehkan prestasi monumental, meraih posisi nomor 1 di tangga lagu Billboard 200 dengan rilisan album terbarunya, Eternal Sunshine Deluxe: Brighter Days Ahead. Album deluxe ini mengulang keberhasilan yang diraih Eternal Sunshine yang dirilis setahun sebelumnya, yang juga berhasil menduduki posisi teratas di tangga lagu tersebut.
Rilis Eternal Sunshine Deluxe: Brighter Days Ahead bukan hanya sekedar edisi ulang album, melainkan sebuah karya yang menyajikan enam lagu baru dari Ariana Grande. Album ini turut menghiasi berbagai tangga lagu bergengsi, termasuk tangga penjualan album Billboard, tangga penjualan album terkini, dan tangga lagu album vinyl. Keberhasilan ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik dan pengaruh Ariana di industri musik global, sekaligus membuktikan bahwa kekuatan kreativitasnya tidak mengenal waktu.
Album Eternal Sunshine yang asli, yang dirilis setahun lalu, telah menjadi tonggak pencapaian luar biasa dalam karir Grande. Selain berhasil mencetak album keenamnya yang meraih posisi nomor 1 di Billboard 200, dua lagu dari album tersebut— “Yes, And?” dan “We Can’t Be Friends (Wait for Your Love)” —berhasil menduduki puncak tangga lagu Hot 100, menambah catatan gemilang dalam perjalanan musikalnya.
Sebagai pelengkap dari karya musik tersebut, Ariana Grande juga merilis sebuah film pendek yang berjudul Brighter Days Ahead. Film ini bukan hanya sebuah video musik biasa, melainkan sebuah narasi sinematik yang melibatkan elemen-elemen emosional yang mendalam. Dalam film tersebut, Ariana berperan sebagai Peaches, seorang wanita muda yang patah hati, yang mengunjungi sebuah klinik bernama Brighter Days Inc. untuk menghapus kenangan tentang kekasihnya yang telah hilang. Cerita ini berlatar 70 tahun setelah video musik “We Can’t Be Friends (Wait for Your Love)” dan menggambarkan perjalanan hidup Peaches, yang kini menjadi seorang wanita tua.
Dalam usahanya untuk melupakan kenangan masa lalunya, ia mencoba prosedur baru yang disebut pemulihan memori, dengan konsekuensi bahwa kenangan yang telah dihidupkan kembali akan dihapus setelah ditonton.
Sepanjang film pendek ini, kita disuguhkan dengan potongan-potongan kenangan yang mencerminkan perjalanan hidup Peaches, termasuk cuplikan video rumahan masa kecil yang nyata dari Ariana Grande sendiri. Brighter Days Ahead berhasil menggabungkan elemen visual dan musikal yang memperkaya pengalaman mendalam yang ditawarkan oleh album Eternal Sunshine Deluxe.
Tahun ini, Ariana Grande juga telah mencatatkan prestasi gemilang lainnya. Ia mendapatkan nominasi Oscar pertamanya atas perannya sebagai Glinda dalam adaptasi musikal Wicked yang sangat dinanti. Bagian kedua dari film tersebut, Wicked: For Good, akan segera dirilis pada akhir tahun ini. Penantian para penggemar semakin memuncak, apalagi setelah sutradara Wicked, Jon M. Chu, memberikan kesempatan kepada para hadirin di CinemaCon untuk pertama kalinya menyaksikan cuplikan dari film lanjutan yang penuh harapan ini. Ariana Grande, bersama lawan mainnya Cynthia Erivo, turut hadir dalam acara tersebut, menambah antusiasme publik terhadap proyek besar ini.
Dengan album Eternal Sunshine Deluxe: Brighter Days Ahead dan berbagai pencapaian lainnya, Ariana Grande membuktikan bahwa ia tetap menjadi kekuatan tak terhentikan di industri musik dan hiburan. Setiap karya yang ia hadirkan terus meraih perhatian dan pujian, menegaskan posisinya sebagai salah satu artis terbesar di generasinya. Keberhasilan demi keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa Ariana Grande tidak hanya memiliki bakat luar biasa, tetapi juga daya tarik sepanjang masa.
Kamis, 10 April 2025
Jakarta, Hangouotproject.id - Dunia sepak bola berduka atas kepergian Leo Beenhakker, pelatih legendaris asal Belanda yang tutup usia pada umur 82 tahun. Beenhakker dikenal sebagai sosok pelatih berpengalaman yang pernah menangani beberapa klub besar seperti Real Madrid, Ajax Amsterdam, hingga tim nasional Belanda.
Karir yang Panjang dan Berprestasi
Dilansir dari goal.com, selama lebih dari 50 tahun, Beenhakker menjalani karir kepelatihan yang luar biasa. Ia pernah melatih klub-klub ternama seperti Real Madrid, Ajax Feyenoord, serta timnas Belanda, Polandia, Arab Saudi, dan bahkan Trinidad dan Tobago. Prestasinya tidak main-main — ia sukses meraih tiga gelar La Liga bersama Real Madrid dan dua gelar Eredivisie bersama Ajax.
Di Piala Dunia 2006, Beenhakker membawa Trinidad dan Tobago tampil untuk pertama kalinya dalam sejarah turnamen tersebut. Atas jasanya, ia dianugerahi Medali Chaconia (Kelas Emas), penghargaan tertinggi kedua dari negara tersebut.
Ucapan Belasungkawa Mengalir
Berita kepergiannya pada Kamis, 10 April, langsung mengundang ucapan duka dari berbagai pihak. Ajax menyatakan:
“Ajax mengucapkan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan orang-orang terkasih Leo Beenhakker. Beenhakker adalah ikon pelatih dan sosok yang benar-benar unik di Ajax.”
Real Madrid pun menyampaikan penghormatan mereka:
“Real Madrid C.F., serta presiden dan dewan direksi, sangat berduka atas meninggalnya Leo Beenhakker, pelatih legendaris Real Madrid. Kami menyampaikan belasungkawa dan kasih sayang kepada keluarganya, bekas klubnya, dan orang-orang terkasihnya.”
Sosok yang Akan Selalu Dikenang
Leo Beenhakker dikenal bukan hanya karena prestasinya, tapi juga karena pandangannya tentang sepak bola yang menyentuh banyak orang. Salah satu kutipannya yang terkenal adalah: “Sepakbola harus menghibur. Ini bukan cuma soal menang, tapi juga soal bagaimana bisa menang.”
Kini, dunia kehilangan salah satu tokoh penting dalam sejarah sepak bola. Warisan dan semangatnya akan terus hidup dalam hati para pemain, pelatih, dan penggemar di seluruh dunia.
Jumat, 11 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Di tengah riuhnya Ibu Kota yang tak pernah tidur, sebuah turnamen darts bertajuk “The Almighty Bullseye Open Class” telah digelar dengan semangat dan kegembiraan yang luar biasa. Diselenggarakan oleh Dartsdude dan bertempat di Darts Hub Jakarta, kompetisi ini bukan sekedar ajang unjuk keahlian, namun juga panggung kreativitas yang membaur indah dengan sportivitas sejati.
Sistem dan Aturan yang Menantang
Turnamen ini mengadopsi sistem Round Robin, sebuah format yang menjamin setiap peserta memperoleh kesempatan bermain secara adil melawan berbagai lawan. Dengan pengaturan Handicap On dan Bust, serta mengikuti aturan 0.26 Dartslive System, setiap pertandingan menjadi ujian konsentrasi, taktik, dan ketangguhan mental.
Permainan terdiri dari tiga ronde klasik: 701 - Cricket - Choice, memadukan elemen ketepatan dan strategi yang telah lama menjadi fondasi permainan darts.
Para Pemenang yang Mengukir Sejarah
Dari sekian banyak peserta yang bertanding dengan penuh semangat dan dedikasi, empat nama berhasil menorehkan prestasi gemilang:
- Juara Pertama (Champion): Klemens Hadvito
Hadiah: Rp. 3.000.000,- + Merchandise darts eksklusif
- Juara Kedua (Runner Up): Richard Kusmadi
Hadiah: Rp. 2.000.000,- + Merchandise darts
- Juara Ketiga (Joint 3rd): Marcello Stephen + Rudy Rustandi
Hadiah: Rp. 1.500.000,- + Merchandise darts
Prestasi ini bukan hanya hasil dari latihan dan teknik semata, melainkan juga cerminan dari ketekunan, kesabaran, dan semangat sportivitas yang tulus.
Lebih dari Sekedar Turnamen
“The Almighty Bullseye Open Class” adalah perayaan dari berbagai hal—ketepatan dalam permainan, serta kehangatan dalam kebersamaan. Di balik setiap lemparan anak panah, tersimpan semangat kompetitif yang sehat dan rasa hormat satu sama lain. Sebuah turnamen yang mampu menyatukan ketegangan dan tawa, strategi dan spontanitas, semua dalam satu ruang.
Dan sebagaimana hal-hal yang lahir dari semangat yang murni, turnamen ini akan dikenang bukan hanya oleh mereka yang berdiri di podium, tetapi juga oleh setiap peserta dan penonton yang menyaksikannya—sebagai salah satu momen berharga dalam sejarah darts lokal Indonesia.
“Karena dalam setiap bidikan ke bullseye, ada impian yang melesat lurus ke arah pencapaian”
Selamat bagi para pemenang turnamen “The Almighty Bullseye Open Class!”.
Senin, 14 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Marc Marquez kembali menunjukkan kehebatannya di Sirkuit Lusail, Qatar, dalam balapan yang penuh ketegangan hingga tikungan terakhir. Pembalap Ducati Lenovo Team ini berhasil merebut kemenangan di Tissot Sprint pada Qatar Airways Grand Prix Qatar 2025, mengalahkan rekan senegaranya, Alex Marquez, dan mengambil alih posisi teratas Kejuaraan Dunia MotoGP menjelang Grand Prix Minggu.
Awal yang Menegangkan: Marquez vs Marquez
Dilansir dari motogp.com, balapan dimulai dengan tiga pembalap teratas yang tampil sangat baik. Marc Marquez yang start dari posisi pole berhasil memimpin di lap pertama, diikuti oleh Alex Marquez dan Fabio Quartararo dari Yamaha.
Pada lap pertama, persaingan langsung terjadi antara Franco Morbidelli dan Fermin Aldeguer yang bertarung sengit di posisi keempat, sementara pembalap pemula Aldeguer sempat kewalahan ketika Maverick Viñales dan Johann Zarco mencoba menyalip nya.
Sementara itu, Francesco Bagnaia, yang memulai balapan dari posisi ke-11, mencoba memperbaiki posisinya. Meskipun melaju dari P11 ke P8 pada lap pertama, Bagnaia masih kesulitan untuk mencapai posisi lebih tinggi dan harus berjuang lebih keras untuk meraih poin.
Dominasi Marquez: Keunggulan yang Melebar
Di depan, Marc Marquez terus memimpin, dengan gap waktu sekitar 0,3 detik dari Alex Marquez. Morbidelli bertahan di posisi ketiga, sementara Quartararo berada tepat di belakangnya.
Pembalap asal Spanyol ini terus menunjukkan kecepatan luar biasa, memperlebar jarak keunggulannya hingga 0,5 detik di lap-lap berikutnya. Namun, Alex Marquez tak menyerah begitu saja. Dia berhasil mencatatkan lap terbaiknya pada lap berikutnya, menjaga jarak setengah detik dengan Marc.
Sementara itu, pembalap lainnya seperti Aldeguer, Viñales, dan Bagnaia berjuang keras untuk memperbaiki posisi mereka. Bagnaia akhirnya berhasil menyalip beberapa pembalap dan masuk ke posisi ke-9, yang memberi harapan untuk meraih poin di akhir balapan.
Perebutan Podium yang Sengit
Saat balapan memasuki tiga lap terakhir, Marc Marquez sudah unggul 1,2 detik dan tampaknya akan mempertahankan keunggulannya hingga garis finis. Sementara itu, perebutan podium semakin sengit, dengan Morbidelli terus mempertahankan posisi ketiga meskipun diancam oleh Quartararo dan Aldeguer. Di lap terakhir, Quartararo sedikit kehilangan posisinya setelah melakukan kesalahan di tikungan terakhir, memberi peluang bagi Aldeguer untuk merebut P4.
Namun, meskipun perebutan podium semakin panas, Marc Marquez berhasil mempertahankan posisinya hingga garis finis dan mencatatkan kemenangan luar biasa. Alex Marquez tetap berada di posisi kedua, sementara Franco Morbidelli hampir mempertahankan medali perunggunya setelah bertahan dari ancaman para pesaingnya.
Kecepatan Mengesankan dari Aldeguer dan Quartararo
Di luar podium utama, Aldeguer menunjukkan performa luar biasa dengan meraih P4, sebuah pencapaian yang sangat mengesankan untuk seorang pembalap pemula. Quartararo, meskipun berjuang keras, harus puas di P5, diikuti oleh Giannantonio dan Ogura.
Bagnaia, meskipun berusaha keras, hanya mampu finis di posisi ke-8, sementara Viñales harus menelan kekecewaan karena strategi ban lunaknya gagal, menurunkannya ke posisi ke-10.
Selain itu, ada kabar gembira bagi para penggemar Juara Dunia MotoGP 2023, Jorge Martin, yang kembali berlaga setelah absen karena cedera. Martin berhasil finis di posisi ke-16, yang meskipun bukan hasil yang memuaskan, tetap penting untuk kembali beradaptasi di tengah persaingan ketat.
Marc Marquez Kembali Mendominasi
Sabtu malam di Qatar jelas milik Marc Marquez. Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan posisi teratasnya di Kejuaraan Dunia MotoGP, tetapi juga menunjukkan keunggulan konsistennya.
Meski persaingan semakin ketat, terutama dari Alex Marquez dan Franco Morbidelli, Marquez membuktikan bahwa dia masih menjadi salah satu pembalap yang sangat sulit dikalahkan. Sekarang, semua mata tertuju pada Grand Prix Minggu untuk melihat apakah ada yang mampu menantang dominasi Marc Marquez yang semakin solid.
Senin, 14 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Akhir pekan 26-27 April 2025, Mezzanine Baywalk Mall Pluit berubah menjadi arena panas penuh adrenalin. Puluhan darter terbaik dari berbagai komunitas berkumpul dalam turnamen prestisius bertajuk “Road To Penang (Dartslive Festival)”, dengan satu tujuan: merebut tiket emas menuju panggung internasional di Penang, Malaysia.
Dibagi ke dalam dua kelas — A+ Open Flight Single untuk para darter dengan rating di atas 10.00 dan B Flight Single untuk pemain dengan rating 0 - 9.99 — ajang ini jadi medan tempur yang menegangkan. Format pertandingan Round Robin - Single Knock Out (RR-SKO) menuntut konsistensi dan mental baja sejak penyisihan hingga babak final.
Kelas A+ Open Flight: Panas, Ketat, Berkelas
Di kelas para jawara, para darter berpengalaman menguji ketajaman dan ketenangan mereka dalam format permainan 701 - Cri - 701. Dengan sistem handicap dan aturan In/Out I0/M0, tiap pertandingan ibarat laga final.
Tirta Suparjo tampil gemilang sebagai juara, membawa pulang tidak hanya kehormatan, tetapi juga tiket masuk dua hari ke Penang Darts Festival, lengkap dengan tiket pesawat PP dan akomodasi.
Di posisi Runner-Up, Fernando Alexandra tetap layak diacungi jempol dan berhak atas hadiah uang tunai Rp. 2.000.000,- serta tiket ke Penang. Sementara itu, Putra Fajar Utama dan William Lee meraih Best 4, masing-masing mengantongi Rp. 1.000.000,-.
Kelas B Flight: Bukti Bahwa Semangat Tak Kenal Rating
Meski bukan di level tertinggi, persaingan di kelas B Flight tak kalah menggigit. Format pertandingan 501 - Cri - 501 disuguhkan untuk menguji teknik dan strategi.
Hasilnya, Yulius Candra keluar sebagai pemenang utama, mendapatkan hadiah serupa dengan juara A+ — tiket Penang Darts Festival, pesawat pulang-pergi, dan akomodasi.
Steffen Sukandar harus puas di posisi kedua namun tetap membawa pulang tiket Penang plus Rp. 1.500.000,-. Sedangkan Steven Lies dan Tristan Valen Constantin tampil mengesankan hingga masuk Best 4, masing-masing mendapatkan Rp. 750.000,-.
Lebih Dari Sekedar Kompetisi
Turnamen “Road To Penang” bukan hanya tentang menang atau kalah. Ini adalah ruang tumbuhnya semangat sportivitas, tekad juang, dan komunitas yang saling mendukung.
CEO Mix Network, Bimo Setiawan, selaku distributor eksklusif Dartslive di Indonesia menyampaikan bahwa ajang ini punya tujuan lebih luas: “Memberi kesempatan sekaligus sebagai ajang pembinaan pemain untuk bisa bersaing di tingkat internasional. PORADI juga sangat mendukung pengembangan olahraga darts di Indonesia.”
Dukungan komunitas juga terasa begitu nyata. “Kami bersyukur olahraga darts peminatnya terus berkembang. Dartslive akan terus hadir, tidak hanya dalam event nasional tapi juga internasional, demi mendukung prestasi dan gairah para darter Indonesia,” ujar Bimo.
Menuju Penang, Membawa Harapan Satu Bangsa
Kini, para juara bersiap menjejakkan kaki di Penang — bukan hanya sebagai wakil komunitasnya, tapi juga sebagai duta harapan darts Indonesia di kancah internasional.
Mereka bukan sekedar melempar anak panah ke papan, tetapi juga mengirim mimpi yang belum mau jatuh.
Selamat kepada para pemenang. Penang menanti. Dunia mulai melirik. Dan Indonesia? Siap bicara lebih lantang!
Selasa, 29 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - India memastikan kembali diperkuat oleh Nitin Kumar di Piala Dunia Darts 2025. Nama yang tak asing lagi di panggung internasional ini akan mengibarkan bendera India untuk ketiga kalinya setelah tampil gemilang di turnamen kualifikasi di Kolkata akhir pekan lalu.
Dilansir dari dartsnews.com, Kumar, yang sebelumnya memperkuat India pada edisi 2014 dan 2015, menunjukkan kelasnya dengan memenangkan tiga turnamen kualifikasi berturut-turut. Tahun ini, ia akan tandem dengan wajah baru di pentas dunia: Mohan Kumar Goel. Meski berstatus debutan, Goel menunjukkan ketangguhan luar biasa dengan mencapai dua final dari tiga turnamen, cukup untuk mengamankan tempat di tim nasional.
Sementara itu, dari belahan dunia lain, Selandia Baru juga resmi mengumumkan skuadnya. Mark Cleaver akan bergabung dengan Haupai Puha, pemain nomor satu negeri Kiwi. Cleaver mendapatkan tiket ke Frankfurt setelah memuncaki klasemen DPNZ Order of Merit berkat performa stabilnya sepanjang 12 bulan terakhir. Dengan empat gelar DPNZ di tangan, ia berhasil mengungguli Ben Robb, mantan rekan setim Puha.
Persaingan untuk memperebutkan kursi Piala Dunia belum berakhir. Sejumlah tim masih dalam proses pembentukan. PDC Asian Tour yang berlangsung di Kuala Lumpur pada 2-4 Mei akan menentukan nasib tim dari Filipina, Jepang, dan Hong Kong. Selain itu, tiga negara tambahan akan merampungkan komposisi tim mereka melalui turnamen kualifikasi khusus pada Minggu mendatang.
Panggung dunia sudah menanti. Para pemain terbaik dari berbagai penjuru bumi bersiap menancapkan nama mereka di buku sejarah. Piala Dunia Darts tahun ini akan kembali membuktikan satu hal: semangat juang, ketekunan, dan ketepatan tetap menjadi kunci untuk menjadi yang terbaik.
Rabu, 30 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Dunia Formula 1 kembali dibuat berdecak kagum dengan manuver tim kuda jingkrak, Ferrari. Bagaimana tidak, kedatangan sang juara dunia tujuh kali, Lewis Hamilton, untuk bersanding dengan Charles Leclerc di musim 2025 mendatang, langsung menuai pujian setinggi langit. Tak tanggung-tanggung, mantan pembalap F1 yang kini menjadi duta besar Ferrari, Marc Gene, tanpa ragu menyebut kombinasi ini sebagai “yang terbaik” di antara seluruh tim yang berlaga.
Dilansir dari formula1.com, Gene, yang malang melintang di dunia balap, melihat sinergi apik yang sudah terjalin antara Hamilton dan Leclerc, meskipun keduanya belum secara resmi berada di garasi yang sama. Ia meyakini bahwa kedua pembalap ini akan saling memacu dan mengeluarkan potensi terbaik satu sama lain demi mengembalikan kejayaan Ferrari.
“Ini yang terbaik,” ujar Gene dengan nada mantap dalam podcast Beyond The Grid, merujuk pada duet Hamilton dan Leclerc. “Saya rasa Anda tidak akan menemukan susunan pemain yang lebih baik.”
Gene berkaca pada pengalaman Leclerc sebelumnya yang berpartner dengan pembalap sekaliber Carlos Sainz dan juara dunia empat kali, Sebastian Vettel. Menurutnya, Leclerc sangat beruntung memiliki rekan setim dengan kualitas mumpuni yang mampu memacunya untuk terus berkembang. Kini, dengan hadirnya Hamilton, Gene melihat potensi kolaborasi yang lebih dahsyat lagi.
“Mereka bekerja sama dengan sangat baik. Tidak ada intrik politik. Saya benar-benar melihat mereka saling mendukung,” ungkap Gene, menggarisbawahi profesionalisme dan semangat tim yang ditunjukkan kedua pembalap.
Di sisi lain, Gene juga tak menampik adanya rasa simpati terhadap Carlos Sainz, pembalap Spanyol yang harus merelakan kursinya demi kedatangan Hamilton. Sebagai sesama orang Spanyol dan memiliki hubungan baik dengan Sainz, Gene memahami betul kekecewaan yang mungkin dirasakan sang pembalap.
“Tentu saja, saya merasakan kasihan pada Carlos… Namun, ketika Anda memiliki kesempatan untuk mendatangkan Lewis ke tim, dan itu adalah hubungan cinta, hubungan saling menguntungkan, Anda memahami keputusan yang diambil Ferrari,” jelas Gene, mencoba memberikan perspektif atas keputusan besar tim asal Maranello tersebut.
Meskipun performa Ferrari di awal musim ini belum sesuai ekspektasi, dengan menempati posisi keempat di klasemen konstruktor dan Leclerc serta Hamilton masing-masing di posisi kelima dan ketujuh klasemen pembalap, Gene tetap optimis. Ia melihat potensi besar yang dimiliki tim, terutama dengan perbaikan yang terus dilakukan pada mobil SF-25.
Senada dengan Gene, bos tim Ferrari, Fred Vasseur, baru-baru ini menegaskan dukungannya 2000% kepada Hamilton, meskipun sang juara dunia sempat mengalami beberapa akhir pekan yang kurang memuaskan setelah kemenangan sprint di China.
Dengan pujian setinggi langit dari seorang legenda seperti Marc Gene, ekspektasi terhadap duet Hamilton dan Leclerc di Ferrari semakin membumbung tinggi. Mampukah kombinasi “terbaik di grid” ini membawa Ferrari kembali ke puncak kejayaan Formula 1? Waktu dan lintasan balap yang akan menjawabnya.
Rabu, 30 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Dilansir dari goal.com, Real Madrid sedang bersiap memasuki era baru. Saat publik masih berharap-harap cemas menantikan kedatangan Xabi Alonso, justru nama lain yang lebih dulu muncul ke permukaan. Bukan mantan gelandang elegan yang kini menukangi Bayer Leverkusen itu, melainkan sosok lama yang sudah sangat mengenal atmosfer Bernabéu: Santiago Solari.
Ya, Real Madrid resmi menunjuk Solari sebagai pelatih sementara untuk menggantikan Carlo Ancelotti dalam waktu dekat, khususnya untuk menghadapi tantangan di Piala Dunia Antarklub pada bulan Juni mendatang di Amerika Serikat.
Ancelotti Pergi, Solari Kembali
Keputusan ini datang seiring kabar bahwa Ancelotti akan meninggalkan kursi pelatih di akhir musim. Meskipun kontraknya baru akan habis tahun 2026, pelatih asal Italia itu telah memberi sinyal kuat bahwa dirinya siap menerima tantangan baru bersama timnas Brasil — pekerjaan yang sudah lama dikaitkan dengannya.
Ancelotti memang meninggalkan warisan besar di Real Madrid. Tak ada pelatih yang bisa menandingi koleksi trofi yang ia raih untuk klub, termasuk dua gelar Liga Champions. Namun, musim ini berjalan tidak semulus biasanya. Madrid terancam mengakhiri musim tanpa trofi, dan tekanan mulai terasa di kursi panas pelatih.
Santiago Solari, yang kini menjabat sebagai direktur sepakbola klub, ditunjuk sebagai juru taktik sementara. Ia bukan orang asing di ruang ganti Madrid. Pada 2018/19, Solari sempat memimpin tim selama 32 pertandingan setelah Julen Lopetegui dipecat. Kini, ia kembali ke pinggir lapangan — meskipun hanya untuk sementara.
Xabi Alonso Tunggu Waktu yang Tepat
Xabi Alonso memang santer disebut sebagai suksesor jangka panjang Ancelotti. Namun, sang pelatih muda yang bersinar bersama Leverkusen itu memilih untuk menunda kedatangannya hingga setelah Piala Dunia Antarklub.
Ada dua alasan utama. Pertama, Alonso ingin beristirahat sejenak usai menyelesaikan musim Bundesliga bersama Leverkusen, yang akan ditutup pada 17 Mei melawan Mainz. Kedua, ia lebih memilih masuk ke klub dalam kondisi yang stabil, bukan langsung terjun ke turnamen besar dengan skuad yang mungkin tidak lengkap karena cedera dan kelelahan.
Ini adalah langkah matang dari Xabi. Sebagai mantan pemain Madrid dan juara Liga Champions, ia tahu betul bahwa memimpin klub sebesar Los Blancos bukan perkara instan. Ia ingin memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, dari perencanaan taktik hingga pemahaman terhadap karakter para pemain.
Sisa Waktu Ancelotti
Carlo Ancelotti masih punya lima laga terakhir untuk mempersembahkan penutup manis dalam petualangannya di ibu kota Spanyol. Real Madrid tertinggal empat poin dari rival abadi Barcelona di La Liga, dan laga melawan Celta Vigo pada 4 Mei akan menjadi salah satu upaya terakhir untuk menekan sang pemuncak klasemen.
Meski langkah menuju gelar tampak sulit, para pemain Madrid tentu ingin memberi salam perpisahan yang layak untuk sang pelatih legendaris. Dan siapa tahu, Ancelotti bisa memberi kejutan terakhir sebelum benar-benar angkat koper ke Brasil.
Era Baru Menanti
Dengan Solari mengambil alih sementara dan Xabi Alonso dipersiapkan sebagai arsitek masa depan, Real Madrid tengah melakukan transisi yang sangat hati-hati. Klub ini tahu, membangun dinasti baru butuh lebih dari sekedar nama besar — dibutuhkan kesinambungan, strategi jangka panjang, dan tentu saja, sentuhan magis di pinggir lapangan.
Madrid sudah mempersiapkan fondasi pemain muda seperti Jude Bellingham, Eduardo Camavinga, hingga Vinicius Junior. Kini mereka hanya butuh pelatih yang tepat untuk menyatukan semuanya.
Dan jika semuanya berjalan sesuai rencana, nama Xabi Alonso bisa menjadi legenda di Madrid — kali ini bukan sebagai jenderal lini tengah, tapi sebagai komando dari pinggir lapangan.
Rabu, 30 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Di kota yang penuh drama dan kejutan seperti Los Angeles, kisah tentang kebangkitan selalu punya tempat. Kini, giliran LeBron James dan Luka Dončić yang mencoba menulis babak baru — atau mungkin terakhir — dari saga mereka bersama Lakers. Ketertinggalan 3-1 dari Minnesota Timberwolves di putaran pertama playoff bukan hanya lubang besar, tapi jurang yang bisa menelan musim mereka seluruhnya.
Dilansir dari nba.com, duet Luka-LeBron dibentuk untuk momen seperti ini. Kedua pemain bintang ini datang dengan reputasi besar, pengalaman segunung, dan ekspektasi setinggi langit. Tapi sejauh ini, panggung malah dikuasai oleh Anthony Edwards — bintang muda Wolves yang bermain seperti superstar sejati. Dia mendominasi fisik dan emosi seri ini, memukul dada dan menantang siapapun yang mencoba melawannya.
Namun, jangan pernah menutup buku sebelum cerita benar-benar selesai. LeBron James, pemain yang telah membalikkan situasi mustahil di Final 2016, masih ada di lapangan. Luka Dončić, raja triple-double yang selalu menemukan cara mencetak angka meski dijaga ketat, belum menyerah.
Mereka Masih Punya Peluang, Tapi …
Fakta tak bisa disangkal: Lakers tertinggal 3-1, dan dalam semua kuarter keempat sepanjang seri ini, mereka terlihat kalah tenaga dan kalah tajam. Wolves unggul telak 105-69 dalam akumulasi poin di kuarter penutup, dan Luka-LeBron hanya menembak gabungan 12 dari 37 di momen-momen krusial tersebut.
LeBron bahkan tidak mencetak satu poin pun di kuarter keempat Game 4 — sesuatu yang jarang terjadi dalam karir playoff-nya. Apakah ini soal usia, stamina, atau strategi? James menepis isu kelelahan, menyebut kegagalan menyelesaikan peluang sebagai penyebab utamanya. Tapi apakah benar sesederhana itu?
Luka & LeBron Masih Menyala — Secara Statistik
Secara individu, keduanya tetap mencetak angka besar. Luka memimpin seluruh pemain di seri ini dengan rata-rata 30,8 poin per game, meski harus melawan tembok bernama Jaden McDaniels setiap malam.
LeBron, di usia 40, masih mencatatkan angka luar biasa: 26,3 poin, 9,5 rebound, 5,5 assist, dan bahkan 2,3 blok per game. Efisiensinya juga tinggi: 50,7% dari lapangan dan hampir 40% dari tiga angka.
Tapi bola basket bukan hanya soal angka. Ini tentang waktu. Momentum. Eksekusi di detik-detik krusial. Dan disinilah Lakers tertinggal.
Masalah yang Tidak Bisa Disembunyikan
Luka Dončić, meskipun brilian di sisi ofensif, kembali menjadi sasaran empuk di sisi pertahanan. Timberwolves kerap memancing Luka dalam situasi switch, lalu menyerangnya dengan pemain-pemain seperti McDaniels atau Edwards. Ini bukan strategi baru — Celtics melakukan hal yang sama tahun lalu di Final. Dan hasilnya? Luka kembali terlihat kewalahan.
Lebih parah lagi, Lakers kehilangan perlindungan ring yang signifikan. Tanpa Anthony Davis, dan dengan rotasi tim minim dari pelatih JJ Redick, tim ini nyaris tidak punya pelindung cat saat dibutuhkan. Redick bahkan mempertaruhkan segalanya di Game 4 dengan hanya memainkan lima pemain di babak kedua. Taruhan yang mahal jika berakhir dengan kekalahan.
Misi Mustahil? Belum Tentu
Mari kita realistis: Lakers harus menang tiga kali berturut-turut, termasuk satu kali di Minneapolis — tempat yang sangat bersuara dan tidak ramah. Tapi seperti yang pernah dikatakan LeBron, “Sampai peluit akhir, saya tidak pernah berpikir kami kalah.”
Ini waktunya bagi pasangan superstar ini untuk membuktikan nilai mereka. Luka harus bermain cerdas, tidak terjebak memburu Gobert di isolasi yang tidak efektif. LeBron harus mengambil alih kuarter keempat seperti yang selalu ia lakukan selama dua dekade. Dan pelatih Redick harus menemukan cara untuk memberi nafas pemainnya tanpa kehilangan momentum.
Jika berhasil? Maka inilah kisah comeback yang layak dijadikan dokumenter Netflix.
Jika gagal? Maka pertanyaan baru akan muncul: Beberapa banyak musim lagi yang tersisa
untuk LeBron? Dan apakah pasangan ini memang ditakdirkan untuk hanya sekedar “nyari”?
Untuk sekarang, jawabannya hanya satu: ini saatnya bangkit — atau tenggelam.
Rabu, 30 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Setelah sekian lama dinanti, grup idola kebanggaan Filipina, MNL48, akhirnya kembali menyapa para penggemarnya! Kabar baik ini datang dengan perubahan besar dalam manajemen dan sebuah kolaborasi internasional yang menarik perhatian banyak orang.
Era Baru: MNL48 Kini di Bawah Kendali MNL48 Inc.
Dilansir dari abs-cbn.com, MNL48 kini memiliki rumah baru! Mereka bergabung dengan perusahaan bernama MNL48 Inc. yang berpusat di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini akan menjadi pusat dari segala kegiatan MNL48 ke depannya. Langkah ini bukan hanya sekedar perubahan struktur, tetapi juga awal yang menjanjikan untuk perkembangan dan perluasan jangkauan grup ini di dunia hiburan.
Nahkoda Baru dengan Pengalaman Musik: Shingo Sato Memimpin MNL48
Sebagai pemimpin MNL48 Inc., hadir Shingo Sato, seorang tokoh yang berpengalaman di dunia musik. Lahir pada tahun 1980 dan lulusan dari Universitas Kinki, Sato-san dikenal sebagai musisi, pengajar gitar, dan produser yang telah bekerja dengan banyak artis. Kini, ia membawa keahliannya untuk memajukan MNL48 ke tingkat yang lebih tinggi.
Bukan Sekedar Kembali, Tapi Bangkit dengan Semangat Baru
MNL48 tidak hanya aktif kembali, tetapi juga membawa semangat yang lebih segar. Kegiatan mereka di Filipina akan diurus oleh LiveBuzz Productions Inc., yang akan bertanggung jawab atas promosi, manajemen, dan acara-acara MNL48 di sana. Sementara itu, MNL48 Inc. di Jepang akan terus bekerja sama untuk memastikan kualitas dan keseragaman konten hiburan yang mereka sajikan.
Kejutan Besar: Kolaborasi MNL48 dengan Quadlips!
Kabar yang lebih menggembirakan lagi adalah kolaborasi MNL48 dengan Quadlips, sebuah grup idola (sub-unit AKB48) wanita internasional yang beranggotakan Feni dari JKT48 (Indonesia), Fame dari BNK48 (Thailand), Hina dari SKE48 (Jepang), dan Cole dari MNL48 (Filipina). Kolaborasi lintas negara ini tentu akan membawa warna dan energi baru ke industri musik Asia.
Cole: Bangga Menjadi Bagian dari Kolaborasi Internasional
Cole, anggota MNL48 yang juga bergabung dengan Quadlips, merasa sangat terharu dengan kesempatan ini. Ia merasa senang bisa tetap terhubung dengan budaya Filipina melalui kolaborasi ini, sambil belajar dari rekan-rekannya di Quadlips yang berasal dari berbagai negara.
Siap Tampil di Festival Internasional!
Kolaborasi antara MNL48 dan Quadlips direncanakan akan tampil di berbagai festival musik mendatang. Ini akan menjadi momen yang sangat dinantikan oleh para penggemar dari berbagai negara untuk bersatu dan menikmati penampilan spesial dari kedua grup ini.
MNL48: Lebih Dewasa dan Solid
Dalam sebuah wawancara, Kapten MNL48, Jamie Alberto, menjelaskan bahwa meskipun sempat vakum, semangat mereka tidak pernah padam. Mereka ingin menunjukkan versi terbaik dari diri mereka kepada para penggemar. Selama masa hiatus, para anggota tetap aktif belajar, berlatih, dan mempererat hubungan satu sama lain.
Pesan Persatuan dari MNL48 untuk Seluruh Penggemar Musik
MNL48 juga menekankan bahwa mereka tidak melihat grup idola lain sebagai saingan. Bagi mereka, semua adalah bagian dari satu keluarga besar. Musik seharusnya menjadi alat untuk menyatukan, bukan untuk bersaing. Pesan ini sangat penting bagi komunitas penggemar musik pop yang terkadang terpecah karena persaingan antar grup.
Saatnya Merayakan Kembalinya MNL48!
Dengan semangat yang baru, dukungan manajemen yang kuat, dan kolaborasi yang menarik, MNL48 kembali dengan tujuan yang lebih besar: menginspirasi, menyatukan, dan mengangkat musik Filipina ke panggung dunia. Pesan mereka sangat jelas: dukung semua grup, hentikan perselisihan, dan mari rayakan musik bersama!
Bagi para penggemar setia dan siapapun yang baru tertarik dengan MNL48, inilah saat yang tepat untuk menyambut kembalinya mereka. Era baru MNL48 telah dimulai, dan mereka siap untuk bersinar kembali di dunia musik!
-hiz-
Rabu, 30 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Dalam atmosfer panas semifinal Liga Champions di Emirates, Ousmane Dembélé tampil sebagai pembeda. Gol tunggalnya di menit keempat memastikan kemenangan 1-0 Paris Saint-Germain atas Arsenal, sekaligus memberi pelajaran mahal bagi The Gunners: inilah yang terjadi ketika Anda kekurangan penyerang kelas dunia.
Dilansir dari espn.com, Dembélé, yang musim ini terlibat dalam 45 gol dari 45 pertandingan, menancapkan ketajamannya di pentas Eropa dengan penyelesaian klinis ke tiang dekat David Raya. Gol ke-25-nya musim ini bukan sekedar angka, melainkan cerminan dari apa yang Arsenal dambakan sejak awal musim — seorang penyerang yang tak butuh banyak peluang untuk mencetak gol.
Arsenal Menatap Cermin
Arsenal memang bukan tanpa peluang. Gabriel Martinelli dan Leandro Trossard memaksa Gianluigi Donnarumma bekerja keras, dan gol Mikel Merino sempat membuat publik Emirates bergemuruh sebelum dianulir karena offside. Namun, di laga sebesar ini, margin tipis adalah segalanya. PSG punya Dembélé, Arsenal hanya punya hampir.
Absennya Kai Havertz dan Gabriel Jesus karena cedera memaksa Mikel Arteta mengutak-atik lini serang. Trossard didorong bermain sebagai penyerang tengah, namun meski rajin bergerak, ketajaman nyata tetap absen. Merino, yang awalnya mengisi posisi itu dengan baik, harus turun kembali ke lini tengah karena skorsing Thomas Partey. Ketimpangan itulah yang dimanfaatkan PSG, terutama saat Nuno Mendes memecah pertahanan Arsenal dan memberi umpan matang kepada Dembélé.
Kesalahan Lama, Harga Mahal
Keputusan Arsenal untuk tidak serius mengejar striker baru pada musim panas lalu — atau Januari ketika upaya mendatangkan Ollie Watkins ditolak Aston Villa — kini kembali menghantui. Kemenangan ini menjadi bukti sahih betapa pentingnya memiliki penyerang yang tak hanya tajam, tapi juga bisa mencetak gol saat dibutuhkan.
Masih ada 90 menit tersisa di Paris, tetapi jika Arsenal gagal membalikkan keadaan, maka musim ini akan ditandai dengan satu penyesalan: tidak punya Dembélé mereka sendiri.
PSG: Pembunuh Tim Inggris
Kemenangan atas Arsenal menambah daftar panjang klub Liga Inggris yang dikalahkan PSG musim ini. Sebelumnya ada Manchester City, Liverpool, dan Aston Villa. Tim asuhan Luis Enrique kini tinggal selangkah lagi menuju final Liga Champions di Munich, dengan Dembélé dan Kvaratskhelia menjadi senjata mematikan mereka.
Kvaratskhelia, dalam duel sayap yang penuh sorotan, mengungguli Bukayo Saka di sisi lapangan. Pemain Georgia itu beberapa kali mempermalukan bek Arsenal dan menciptakan peluang termasuk assist untuk gol pembuka. Saka, meski berusaha terlibat, gagal tampil seefektif biasanya.
Kedalaman vs Kelelahan
Saat PSG bisa memasukkan pemain seperti Bradley Barcola dan Gonçalo Ramos dari bangkku cadangan, Arsenal hanya bisa berharap pada para pemain muda akademi dan pinjaman bermasalah. Ketimpangan dalam kedalaman skuad menjadi faktor besar dalam duel ini. Nwaneri masuk di menit akhir hanya sebagai penegas minimnya opsi nyata di lini depan.
Namun, belum semuanya hilang. Thomas Partey akan kembali di leg kedua, dan Arteta punya waktu untuk mempersiapkan respons. Tapi jika Arsenal gagal di Paris, mereka tahu siapa yang jadi pembeda — dan mengapa mereka harus lebih tegas dalam urusan transfer musim panas nanti.
Karena dalam pertandingan sebesar ini, satu Dembélé bisa membuat semua perbedaan.
Jumat, 2 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Suasana di Circuito de Jerez — Angel Nieto berubah total sehari setelah balapan. Tanpa gemuruh penonton dan hiruk-pikuk paddock, sirkuit legendaris ini menjadi panggung sempurna untuk satu hal: pengujian, inovasi, dan langkah besar menuju masa depan.
Dilansir dari motogp.com, di hari yang tenang namun sarat makna ini, Marc Marquez kembali menunjukkan kualitasnya. Pembalap Ducati Lenovo Team itu menjadi yang tercepat dalam tes pasca-balapan, mengunci waktu terbaik 1 menit 35 detik. Fokus Marquez sederhana, namun krusial: mengembalikan rasa pada bagian depan motor — sebuah agenda penting yang sempat tertunda akibat insiden di Grand Prix sehari sebelumnya.
Sementara Marquez sibuk masuk-keluar garasi, rekan setimnya, Francesco Bagnaia, justru menghabiskan lebih banyak waktu di paddock ketimbang di trek, mencari solusi untuk menyeimbangkan Ducati Desmosedici yang bandel. Hasilnya? Bagnaia harus pas berada di belakang dengan catatan waktu 1’37,4 detik, jauh dari rekan setimnya yang bersinar.
Di barisan tim independen, Ducati juga bekerja keras. Fabio Di Giannantonio membawa misi penting menguji komponen baru, sementara Alex Marquez dan Fermin Aldeguer dari BK8 Gresini Racing berusaha mencari lebih banyak grip di bagian belakang — masalah klasik yang masih menghantui banyak pembalap Ducati.
Sementara itu, di kubu Yamaha, semangat baru mulai berhembus. Fabio Quartararo dan Alex Rins sama-sama mengapresiasi peningkatan pada mesin mereka. Rins bahkan memuji tambahan kecepatan puncak 3 km/ jam yang terasa sangat vital di trek-trek cepat. Quartararo pun mencoba jok baru demi ergonomi yang lebih baik, memperlihatkan bahwa Yamaha tak hanya mempercepat motor mereka, tapi juga meningkatkan kenyamanan sang pembalap. Mereka menutup sesi di posisi tiga dan empat, sinyal kuat bahwa kebangkitan Yamaha tak lagi sebatas wacana.
KTM mengambil pendekatan jangka panjang. Fokus utama mereka bukan sekedar memperbaiki performa RC16 untuk Grand Prix berikutnya, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan. Pedro Acosta sempat mengalami kecelakaan ringan, namun kembali dengan semangat tinggi. Brad Binder pun tampil konsisten, meski belum ada peningkatan signifikan di sesi siang.
Di Aprilia, Marco Bezzecchi menjadi salah satu bintang hari itu. Dengan 99 lap dan fokus pada stabilitas pengereman serta pengembangan aerodinamis baru, Bezzecchi memperlihatkan betapa Aprilia serius memperbaiki paket mereka. Raul Fernandez dan Ai Ogura juga menunjukkan progres menggembirakan, mengisi posisi sepuluh besar dan membawa optimisme ke dalam garasi Aprilia.
Sementara Honda, meski tak menawarkan gebrakan besar, tetap berusaha bergerak ke arah yang benar. Uji coba lengan ayun baru menjadi sorotan, dengan Johann Zarco tampil mengesankan, menembus posisi delapan besar. Meski Joan Mir dan Luca Marini masih mencari ritme, data penting berhasil dikumpulkan untuk pengembangan lebih lanjut.
Tes di Jerez ini menegaskan satu hal: dalam MotoGP™, kemajuan tidak pernah datang dengan sendirinya. Butuh kerja keras, eksperimen, dan ketekunan yang tiada henti. Dan di tengah semua itu, Marc Marquez kembali menunjukkan, siapapun boleh bermimpi — tapi kecepatan sejati tetap bicara.
Jumat, 2 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Jakarta kembali berdenyut dengan energi anak muda! Senayan Park (Spark) menjadi pusat perhatian dengan digelarnya Sneakers District Vol. 2, sebuah perayaan bagi para sneakerhead, penggemar tari, dan kini, para pecinta game! Kabar gembira datang dari Dartslive Indonesia yang turut hadir memeriahkan acara yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 4 Mei 2025 ini.
Kolaborasi apik antara SNEAKERS DISTRICT dan DARTSLIVE INDONESIA ini menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan. Bayangkan saja, di tengah hiruk pikuk perburuan sneakers idaman dan gemuruh dance battle yang memukau, kalian bisa merasakan keseruan bermain darts dengan teknologi terkini dari Dartslive. Sebuah kombinasi yang pastinya akan membuat kunjunganmu ke Senayan Park semakin berkesan!
Berlokasi strategis di Main Atrium, Senayan Park, Senayan Sneakers District Vol. 2 bukan hanya sekedar pameran sepatu. Ada banyak keseruan lain yang menanti:
- Sneakers Auction (1-4 Mei): Para kolektor dan pemburu sneakers langka, bersiaplah! Lelang sneakers akan menjadi arena perburuan yang mendebarkan. Siapa tahu, sepatu impianmu bisa didapatkan dengan harga spesial di sini.
- Dance Battle (3 Mei): Saksikan para dancer terbaik menunjukkan kemampuan mereka dalam battle yang penuh energi dan kreativitas. Gerakan-gerakan memukau siap membuatmu terpukau!
- Darts Exhibition (1-4 Mei): Inilah dia bintang tamu spesial kita! Dartslive Indonesia hadir dengan exhibition yang memunkinkanmu merasakan langsung sensaasi bermain darts modern. Ajak teman-temanmu untuk adu ketangkasan dan rasakan atmosfer kompetisi yang seru. Kamu cukup follow akun instagram Dartslive Indonesia (@dartsliveindonesia) untuk bisa merasakan serunya bermain Dartslive!
- Kpop Dance Battle (4 Mei): Bagi para penggemar K-pop, jangan lewatkan dance battle yang pastinya akan diisi dengan koreografi yang enerjik dan lagu-lagu hits. Siapkan chant terbaikmu!
Kehadiran Dartslive Indonesia di tengah euforia Sneakers District Vol. 2 ini adalah perpaduan sempurna antara gaya hidup urban dan kesenangan bermain. Sambil melihat-lihat koleksi sneakers terbaru atau menikmati alunan musik dan gerak tari, kamu bisa rehat sejenak dan menguji bidikan mu di papan darts!
Jadi, jangan sampai ketinggalan euforia Sneakers District Vol. 2 di Main Atrium, Senayan Park, dari tanggal 1 hingga 4 Mei 2025. Ajak seluruh skuad mu untuk merasakan langsung keseruan yang ditawarkan.
Jangan lupa untuk follow akun instagram Dartslive Indonesia untuk mendapatkan informasi-informasi menarik lainnya! Ini adalah momen yang tepat untuk merayakan passion dalam sneakers, dance, dan game dalam satu tempat yang ikonik!
Jumat, 2 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Gary Anderson kembali membuktikan kelasnya di dunia darts dengan meraih gelar juara European Darts Grand Prix 2025. Dalam final yang berlangsung Minggu malam di Sindelfingen, pemain asal Skotlandia itu tampil luar biasa dan mengalahkan Andrew Gilding dengan skor telak 8-0 — sebuah kemenangan yang benar-benar dominan.
Jalan Menuju Final: Anderson Tampil Konsisten
Dilansir dari dartsnews.com perjalanan Anderson menuju trofi tidaklah mudah. Di perempat final, ia harus berjuang keras untuk mengalahkan Martin Lukeman dengan skor tipis 6-5. Namun, ia menunjukkan ketenangan luar biasa dengan menyelesaikan leg penentuan hanya dalam 15 darts—sebuah penampilan yang memperlihatkan kualitas juara sejati.
Momentum terus berlanjut di semifinal, di mana Anderson menghadapi Dirk van Duijvenbode. Di laga ini, ia benar-benar menguasai permainan dengan rata-rata skor di atas 106 poin dan menyapu lima leg secara beruntun untuk menutup pertandingan dengan skor 7-2.
Final Sepihak: Dominasi Mutlak Gary Anderson
Di partai puncak, Gary Anderson benar-benar tak terbendung. Melawan Andrew Gilding, ia tampil klinis dan nyaris sempurna. Gilding, yang sebelumnya tampil impresif sepanjang akhir pekan, gagal menemukan ritme di laga final—terutama di sektor penyelesaian. Ia membuang 13 kesempatan double yang seharusnya bisa menghindarkannya dari kekalahan mutlak.
Sebaliknya, Anderson tampil tajam dan penuh percaya diri. Momen-momen krusial di antaranya adalah checkout 141 yang elegan untuk memimpin 4-0, dan sebuah leg dengan 15 darts untuk memperlebar keunggulan. Ia menyelesaikan pertandingan tanpa kehilangan satu leg-pun, sebuah pencapaian luar biasa di panggung sekelas European Tour.
Kemenangan Beruntun yang Membanggakan
Kemenangan ini menandai gelar berturut-turut Gary Anderson di European Darts Grand Prix, setelah juga menjuarai edisi 2024. Dengan performa solid sepanjang turnamen dan dominasi di final, Anderson sekali lagi membuktikan bahwa dirinya masih menjadi kekuatan besar di dunia darts profesional, bahkan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Kemenangan Gary Anderson di European Darts Grand Prix 2025 bukan hanya soal skor besar atau gelar juara, tapi juga soal konsistensi, pengalaman, dan ketajaman pada momen-momen krusial. Dengan penampilan seperti ini, sulit untuk tidak menganggapnya sebagai salah satu legenda darts yang masih sangat relevan hingga kini.
Senin, 5 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Sebuah era berakhir di Anfield. Setelah dua dekade mengenakan seragam merah kebanggaan Merseyside, Trent Alexander-Arnold secara resmi mengumumkan bahwa dirinya akan meninggalkan Liverpool FC pada akhir musim ini. Bek kanan andalan The Reds itu siap memulai babak baru dalam karirnya, dan seperti yang telah lama dirumorkan, ia akan bergabung dengan Real Madrid.
Akhir dari Perjalanan 20 Tahun
Dilansir dari goal.com, Trent, yang merupakan produk asli akademi Liverpool, mengumumkan keputusannya melalui unggahan emosional di media sosial. Dalam pernyataannya, pemain berusia 25 tahun itu menyebut keputusannya meninggalkan klub sebagai yang “terberat dalam hidupnya.”
“Klub ini telah menjadi dunia saya selama 20 tahun. Dari akademi hingga sekarang, dukungan dan cinta yang saya rasakan dari semua orang di dalam dan luar klub akan selalu saya bawa seumur hidup,” tulisnya.
Trent juga mengakui bahwa keputusannya didorong oleh keinginan untuk mencari tantangan baru, keluar dari zona nyaman, dan mengembangkan diri secara profesional maupun pribadi.
Menuju Santiago Bernabéu
Tujuan selanjutnya sudah jelas: Real Madrid. Menurut laporan jurnalis ternama Fabrizio Romano, Alexander-Arnold akan menandatangani kontrak lima tahun bersama Los Blancos, dan kesepakatan secara verbal telah tercapai.
Ia akan bergabung dengan kompatriotnya di timnas Inggris, Jude Bellingham, dan menjadi bagian dari proyek jangka panjang Madrid yang kini semakin solid dengan banyak pemain muda berbakat.
Masih Ada Tiga Pertandingan
Meski sudah mengumumkan kepergiannya, Alexander-Arnold belum sepenuhnya pamit. Liverpool masih memiliki tiga pertandingan tersisa musim ini: menghadapi Arsenal, Brighton, dan Crystal Palace. Sang bek akan mencoba menutup karirnya di Anfield dengan penuh kehormatan, membawa The Reds menyelesaikan musim sebaik mungkin.
Warisan dan Pengaruh
Sejak debutnya pada 2016, Trent telah menjadi sosok penting dalam keberhasilan Liverpool. Ia turut membantu klub meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk Liga Champions, Liga Inggris, Piala FA, dan Piala Dunia Antarklub. Lebih dari sekedar bek kanan, ia merevolusi peran tersebut dengan kemampuan umpan dan visi bermainnya yang luar biasa.
Kepergiannya tentu meninggalkan ruang besar, tidak hanya di lini pertahanan Liverpool, tetapi juga di hati para pendukung setia.
Trent Alexander-Arnold bukan hanya pemain, tapi juga simbol dari impian yang menjadi nyata: seorang bocah lokal yang tumbuh besar menjadi legenda klub. Kini, ia memulai petualangan baru di Spanyol bersama Real Madrid. Meski akan mengenakan warna putih musim depan, merah Liverpool akan selalu menjadi bagian dari jiwanya.
Selamat jalan Trent! Anfield akan selalu menjadi rumah mu.
Selasa, 6 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Max Verstappen menyebut Grand Prix Miami 2025 sebagai sebuah “perjuangan” setelah harus puas finis di posisi keempat, meski memulai balapan dari pole position. Pembalap Red Bull itu mengakui bahwa performanya kalah dari para pesaing — terutama duo McLaren, yang tampil dominan sepanjang lomba.
Start Cepat, Tapi Tak Bertahan Lama
Dilansir dari formula1.com, Verstappen sempat memimpin di awal balapan, namun tekanan datang cepat dari Lando Norris di Lap 1. Meski sempat lolos dari sergapan itu, Verstappen kemudian disalip secara beruntun oleh Oscar Piastri dan Norris — yang kembali ke posisi depan usai kesalahan awal.
Piastri tampil brilian dengan menyalip Kimi Antonelli dan langsung mengejar Verstappen, sebelum akhirnya merebut posisi terdepan. Norris pun tak butuh waktu lama untuk menyalip Verstappen dan menempatkan dua McLaren di posisi terdepan.
Disalip Russell, Red Bull Kehilangan Ritme
Situasi Verstappen makin sulit ketika Virtual Safety Car di penghujung balapan memberi keuntungan strategis bagi George Russell, yang berhasil menyalip pit stop tepat waktu dan merebut podium ketiga. Verstappen sempat mencoba mengejar di fase terakhir, namun tak cukup cepat untuk menyalip kembali.
“Saya hanya mencoba menikmati balapan meski tahu kami tidak punya kecepatan hari ini,” ujar Verstappen usai lomba. “Kami terlalu sering mengalami overheat pada ban, dan itu sangat menyulitkan. Ditambah kami juga sedikit sial dengan momen VSC — tapi itulah balapan.”
McLaren Terlalu Tangguh
Verstappen juga menyentil soap performa McLaren yang luar biasa di Miami, mencatatkan jarak waktu yang mencolok. Piastri finis 39 detik lebih cepat dari dirinya — sebuah selisih yang jarang terjadi dalam persaingan papan atas.
“Itu kekuatan mereka sejak lama,” kata Verstappen. “Di trek dengan suhu lebih rendah mungkin tidak terlalu kelihatan, tapi di lintasan seperti ini dengan degradasi termal tinggi, mereka benar-benar dominan.”
Masih Banyak yang Harus Dibenahi
Meski gagal naik podium, Verstappen tetap berusaha menjaga nada positif. Ia menyebut bahwa Red Bull perlu bekerja lebih keras untuk mengatasi masalah ban dan mempertahankan keunggulan di tengah tekanan dari tim-tim rival yang terus berkembang — terutama McLaren.
GP Miami 2025 menjadi pengingat bahwa dominasi tidak bertahan selamanya. Verstappen dan Red Bull masih di jalur perebutan gelar, tapi kini mereka harus benar-benar waspada dengan ancaman nyata dari McLaren. Musim masih panjang, tapi tekanan jelas sudah mulai terasa.
Rabu, 7 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - G2 Esports kembali menunjukkan dominasinya di panggung VALORANT dengan keluar sebagai juara VCT Americas Stage 1. Dalam partai puncak yang digelar pada 4 Mei, mereka berhasil mengalahkan rival kuatnya, Sentinels, dengan skor 3-1 dalam format best-of-five.
Perjalanan G2 di Stage 1: Tangguh & Konsisten
Dilansir dari esportsinsider.com, sejak awal turnamen, G2 tampil konsisten dan solid. Mereka menyapu bersih semua pertandingan di babak grup Omega, memastikan tiket langsung ke Semifinal Upper Bracket Playoff. Namun jalan mereka tak sepenuhnya mulus. Di semifinal tersebut, G2 sempat menelan kekalahan dari Sentinels dengan skor tipis 1-2, memaksa turun ke lower bracket.
Tak menyerah, G2 bangkit dengan semangat tinggi. Mereka mengalahkan Evil Geniuses (2-1) dan MIBR (3-1) untuk kembali menantang Sentinels di Grand Final.
Grand Final: Pembalasan yang Sempurna
Pertemuan ulang dengan Sentinels di Grand Final menjadi momen pembuktian. G2 tampil tenang dan tajam. Mereka mengamankan dua map awal, Haven (13-9) dan Split (13-9), menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa dari kekalahan sebelumnya.
Sentinels sempat membalas dengan mengambil map ketiga, Pearl (13-10), namun G2 menutup pertandingan dengan kemenangan di Ascent (13-10). Skor akhir 3-1 cukup untuk mengunci gelar dan membawa pulang 10 poin VCT serta tiket langsung ke babak playoff Masters Toronto.
MVP dan Ucapan Terima Kasih
Pemain muda G2, Trent ‘trent’ Cairns, dinobatkan sebagai MVP pertandingan. Lewat media sosial, ia menyampaikan rasa bangganya terhadap pencapaian tim:
“Ggs 3-1 JUARA TAHAP 1 dan juara domestik berturut-turut. Sangat bangga dengan tim ini dan semua kerja keras yang telah kami lakukan untuk perpecahan ini. Salam untuk tim saya atas semua yang telah kami lalui.”
Siap Menuju Masters Toronto
Kemenangan ini membawa G2 menjadi pemimpin klasemen Poin VCT Americas dengan total 16 poin, unggul atas Sentinels (9 poin) dan MIBR (7 poin). Ketiga tim ini akan menjadi wakil Amerika di Masters Toronto, turnamen internasional besar kedua tahun ini yang akan digelar pada 7-22 Juni dan memperebutkan total hadiah $1 juta.
Dengan performa solid dan semangat juang yang tinggi, G2 Esports kini menjadi salah satu tim yang paling diwaspadai di kancah global. Langkah berikutnya? Menaklukan Toronto dan terus melaju ke puncak VALORANT Champions 2025.
Rabu, 7 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Tanggal 4 Mei 2025 menjadi salah satu hari paling bersejarah dalam perjalanan Gita Sekar Andarini di JKT48. Pada hari itu, gadis yang akrab disapa GitaJKT48 resmi mencatatkan penampilan ke-300 di panggung teater JKT48—sebuah pencapaian langka dan istimewa yang diraih melalui jalan panjang penuh tantangan, kerja keras, dan cinta tulus pada dunia idol.
Langkah Pertama dari Seorang Gadis: Diam-diam Mengamati
Gita pertama kali diperkenalkan ke publik sebagai bagian dari Generasi ke-6 JKT48 pada 8 April 2018. Dalam perkenalannya, ia menyampaikan Jikoshoukai khasnya: “Diam bukan berarti tak memperhatikanmu, aku Gita.”
Kalimat sederhana ini sejak awal sudah menunjukkan karakternya—tenang, pengamat, namun punya potensi kuat yang tersembunyi.
Dari generasi keenam yang penuh talenta, waktu berlalu dan satu per satu teman seangkatannya memilih untuk melanjutkan hidup di luar dunia idol. Kini, Gita adalah satu-satunya anggota Gen 6 yang masih aktif di JKT48, sebuah fakta yang menunjukkan betapa kuat dan teguhnya ia dalam mempertahankannya langkahnya.
Rintangan Tak Menyurutkan Langkah
Tentu saja, perjalanannya tidak selalu mulus. Gita pernah harus menghadapi masa sulit ketika mengalami cedera otot punggung akibat overuse, yang membuatnya harus hiatus selama enam bulan penuh dari seluruh aktivitas JKT48.
Bagi seorang idol, jauh dari panggung dan penggemar bukanlah hal mudah. Tapi Gita membuktikan dirinya sebagai sosok yang tidak mudah menyerah.
Setelah pulih, ia kembali ke panggung dengan performa yang semakin kuat dan menyentuh. Gita bukan hanya kembali—ia bangkit lebih hebat dari sebelumnya.
Mencapai Puncak: Senbatsu dan Pengakuan
Keteguhan Gita tidak hanya tercermin dari sejumlah penampilannya, tetapi juga dari prestasinya di pemilihan Senbatsu (Sousenkyo - 2024) single ke-26 JKT48, di mana ia berhasil meraih peringkat ke-7. Itu adalah pencapaian besar yang hanya bisa diraih oleh mereka yang benar-benar dicintai penggemar, sekaligus membuktikan bahwa konsistensi dan kerja kerasnya mendapat tempat di hati banyak orang.
300 Show: Bukan Akhir, Tapi Awal dari Babak Baru
Menapaki 300 show di teater bukan hanya tentang angka. Ini adalah simbol dari dedikasi, kesabaran, dan cinta sejati Gita terhadap panggung dan penggemarnya. Setiap penampilan membawa cerita tersendiri—tentang hari-hari penuh semangat, tentang perjuangan melewati kelelahan, dan tentang momen kecil yang membekas di hati banyak orang.
Setiap langkah Gita di atas panggung bukan hanya hiburan, tapi juga inspirasi. Ia menunjukkan bahwa idol bukan soal seberapa cepat kamu bersinar, tetapi seberapa lama kamu mampu bertahan dan terus menyala.
Di dunia JKT48 yang dinamis dan selalu berubah, Gita Sekar Andarini adalah sosok yang mencerminkan keteguhan hati. Dengan 300 show di teater, ia tak hanya mencatatkan angka, tapi juga mewariskan semangat untuk terus berjuang, tidak peduli seberapa berat jalannya.
Selamat untuk GitaJKT48 atas pencapaian 300 pertunjukan yang luar biasa! Semoga terus bersinar, menjadi inspirasi, dan menyentuh lebih banyak hati melalui setiap senyuman dan gerakannya di atas panggung.
-hiz-
Kamis, 8 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Gelaran Free Fire World Series Southeast Asia (FFWS SEA) 2025 Spring semakin memanas memasuki pekan kedua babak Knockout Stage. Sorotan tertuju pada Evos Divine yang tampil memukau dan berhasil memasuki ke posisi tiga besar klasemen sementara, tepat di belakang rival senegaranya, RRQ Kazu.
Dilansir dari antaranews.com, performa gemilang Evos Divine tak lepas dari kontribusi apik Rasyah Rasyid. Pemain andalan tim berlogo macan putih ini menjadi motor penggerak tim, mendulang poin tertinggi pada klasemen harian di dua hari pertama pekan kedua. Konsistensi menjadi kunci harapan Rasyah untuk terus membawa timnya melaju kencang hingga akhir turnamen.
“Kami ingin mengembalikan kepercayaan EVOS Fams dan EVOS Garis Keras kepada kami,” ujar Rasyah dengan penuh semangat, mencerminkan tekad kuat tim untuk membuktikan diri. Hasil positif ini menjadi angin segar bagi Evos Divine, yang sebelumnya berada di peringkat kedelapan, kini berhasil melompat jauh ke posisi ketiga, membayangi ketat RRQ Kazu di urutan kedua.
Sayangnya, nasib kurang baik masih menghantui wakil Indonesia lainnya. Bigetron Esports, Vesakha Sriwijaya, dan Onic masih berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan dan keluar dari papan tengah hingga bawah klasemen.
Rasyah sendiri memiliki keyakinan besar akan potensi timnya. “Saya percaya bahwa ini adalah waktunya saya untuk bisa bersinar, waktunya Evos Divine mengembalikan kejayaan nama besarnya di panggung esports Free Fire Asia Tenggara maupun dunia. Objektif kami cuma satu, yaitu kami ingin juara,” tegasnya.
Kebangkitan Evos Divine terlihat jelas sejak awal pekan kedua. Pada Jum’at (2/5), mereka tampil solid dan agresif, berhasil meraih Booyah perdana mereka di FFWS SEA 2025 Spring. Tak hanya itu, mereka juga mengumpulkan total 47 poin eliminasi dan 42 poin placement, menghasilkan total 90 poin. Raihan ini jauh melampaui performa mereka di hari ketiga pekan pertama yang hanya mengumpulkan 67 poin.
Sementara itu, RRQ Kazu juga menunjukkan performa yang patut diacungi jempol. Meski tak seganas pekan sebelumnya yang mampu mengumpulkan 103 poin, tim berjuluk “Raja dari Segala Raja” ini tetap menjadi tim kedua dengan poin eliminasi terbanyak di hari yang sama, yaitu 45 poin. Konsistensi ini memastikan posisi mereka tetap aman di tiga besar klasemen.
Dominasi Evos Divine semakin terasa di hari kedua pekan kedua, Sabtu (3/5). Kolaborasi apik antara Evos Amigod, Evos Reey, Evos Koceel, dan Evos rasyah benar-benar merepotkan lawan-lawannya, termasuk tim kuat asal Thailand, Buriram United Esports. Mereka bahkan mencatatkan hattrick Booyah dari enam ronde pertandingan, mengumpulkan total 97 poin (54 eliminasi dan 43 placement) dan mendominasi klasemen harian.
Di sisi lain, Onic mencoba mengubah pendekatan dengan bermain lebih agresif untuk mengejar ketertinggalan. Hasilnya, mereka berhasil meraih Booyah pertama mereka di gim ketiga pertandingan kedua dan menutup hari dengan total 88 poin (54 eliminasi dan 34 placement). Sementara itu, Bigetron Esports dan Vesakha Sriwijaya masing-masing mencatatkan total 64 dan 58 poin.
Memasuki hari terakhir pekan kedua, Minggu (4/5), RRQ Kazu kembali menunjukkan kelasnya sebagai wakil Indonesia yang paling konsisten. Di bawah kepemimpinan sang kapten, Dutzz, mereka menutup laga dengan perolehan total 83 poin, menjadi satu-satunya tim Indonesia yang selalu meraih poin di atas 80 di setiap harinya.
Sayangnya, performa kurang memuaskan kembali ditunjukkan oleh Bigetron Esports yang hanya mampu meraih 56 poin, tak jauh berbeda dari hari sebelumnya. Nasib serupa juga dialami Vesakha Sriwijaya dan Onic yang masing-masing hanya memperoleh total 35 dan 32 poin.
Dengan berakhirnya pekan kedua, persaingan di FFWS SEA 2025 Spring semakin sengit. Evos Divine membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan yang patut diperhitungkan, sementara RRQ Kazu tetap menjaga konsistensi di papan atas.
Masih ada empat pekan tersisa bagi seluruh tim Indonesia untuk memberikan perlawanan maksimal dan mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya demi mengamankan tiket menuju Grand Final.
Pekan ketiga yang akan digelar pada 9-11 Mei 2025 diprediksi akan menyajikan pertarungan yang lebih panas dan menarik. Mari kita nantikan kiprah wakil-wakil Indonesia selanjutnya!
Kamis, 8 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Dunia darts tengah menyoroti performa Michael van Gerwen, salah satu nama besar yang pernah mendominasi papan skor dunia. Meski baru saja kembali dari liburan, penampilannya belum juga menunjukkan konsistensi yang meyakinkan. Bahkan, sahabat sekaligus mantan pemain profesional, Vincent van der Voort, mengingatkan dengan tegas: “Performa terbaik tidak akan kembali hanya dengan berlibur.”
Dilansir dari dartsnews.com, Van Gerwen memang sempat tampil positif pekan lalu di Premier League Darts Birmingham, mencapai final dan mengantongi poin penting—meskipun akhirnya dikalahkan oleh sensasi muda, Luke Littler. Namun konsistensi masih menjadi tantangan besar. Di ajang European Darts Grand Prix di Sindelfingen, ia harus angkat koper lebih awal usai ditaklukkan oleh Dirk van Duijvenbode, hanya beberapa pekan setelah dirinya memenangi German Darts Grand Prix di akhir pekan Paskah.
Menurut Van der Voort, ketidak konsistenan ini bukan hal baru. “Kadang dia bermain luar biasa, tapi selanjutnya dia tidak bisa mempertahankan performa itu,” ujar Van der Voort dalam podcast Darts Draait Door. Ia menilai kini saatnya Van Gerwen kembali fokus dan bekerja lebih keras.
“Anda tidak bisa hanya berlibur dan berharap performa terbaik akan kembali begitu saja. Itu bukan cara kerja olahraga,” tegasnya.
Walau Van Gerwen tetap menunjukkan kualitasnya dalam momen-momen penting, tantangan ke depan tidak akan mudah. Perebutan tiket play-off Liga Primer semakin panas, dan lawan-lawan seperti Nathan Aspinall dan Gerwyn Price siap menghadang. Tanpa performa yang stabil, langkah Van Gerwen bisa terganjal.
Meski demikian, Van der Voort tetap memberi ruang untuk optimisme. “Yang dilakukan Van Gerwen minggu lalu tidaklah buruk. Ia melakukan hal yang tepat di waktu yang penting,” katanya. Tapi ia juga memperingatkan, “Beberapa minggu ke depan akan sangat menentukan. Tidak ada ruang untuk setengah hati.”
Michael Van Gerwen adalah legenda hidup dalam olahraga darts. Namun, seperti halnya semua atlet hebat, ia pun tak kebal dari dinamika performa dan tekanan persaingan. Dan jika ingin kembali ke puncak permainan, satu hal pasti kerja keras lebih penting dari pada liburan.
Kamis, 8 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Dunia padel muda kembali diwarnai aksi gemilang si kembar Rajagopal. Anshika dan Rishita Rajagopal, dua talenta belia yang namanya kian bersinar di kancah padel junior, kembali menunjukkan dominasi mereka. Kali ini, panggungnya adalah FIP Promises Cologne di Jerman, di mana mereka tanpa ampun meraih gelar juara di kategori putri U-16. Kemenangan ini semakin mengukuhkan reputasi mereka setelah sebelumnya juga merajai FIP Promises di Ahlen.
Dilansir dari padelfip.com, turnamen FIP Promises Cologne menjadi ajang unjuk gigi bagi para pemain padel muda dari berbagai kelompok usia. Selain kategori putri U-16 yang dimenangkan si kembar Rajagopal, persaingan sengit juga terjadi di kategori putra dan putri U-12, U-14, dan U-18.
Di kelompok usia termuda, U-12, gelar juara putra berhasil diraih oleh pasangan Bruno Kacso dan Diego Sánchez. Sementara itu, di kategori putri U-12, Komander Zoey berpasangan dengan Goebel Finja tampil sebagai yang terbaik.
Beralih ke kategori U-14, persaingan tak kalah menarik. Namun, Vicente Soto dan Mario Brocal menunjukkan kelasnya dengan merebut gelar juara putra. Sementara itu, seperti yang telah disebutkan, Anshika dan Rishita Rajagopal kembali tak terbendung di kategori putri U-16, menambah koleksi gelar mereka.
Di kelompok usia U-18, giliran Nino Zweers dan Floris Janssen yang menunjukkan kematangan dalam bermain. Keduanya berhasil mengatasi lawan-lawannya dan membawa pulang gelar juara putra U-18.
Keberhasilan si kembar Rajagopal dan para pemain muda lainnya di FIP Promises Cologne menjadi bukti bahwa bibit-bibit padel berbakat terus bermunculan. Tur FIP Promises sendiri akan terus bergulir minggu ini, menyambangi tiga negara sekaligus: Palermo di Italia, Quito di Ekuador, dan Gent di Belgia.
Para penggemar padel muda tentu akan terus menantikan aksi-aksi menarik dan lahirnya bintang-bintang baru di turnamen-turnamen mendatang. Dominasi si kembar Rajagopal di Jerman sekali lagi menegaskan bahwa masa depan padel dunia berada di tangan para talenta muda yang penuh potensi ini.
Kamis, 8 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Para pecinta darts di seluruh penjuru negeri, bersiaplah menyambut sebuah era baru dalam dunia darts Indonesia! Dartslive Indonesia resmi meluncurkan Super League Season 1, ajang kompetisi darts bergengsi yang siap menjadi panggung adu ketepatan, strategi, dan mental juara.
Lebih dari sekedar turnamen, Super League Season 1 hadir sebagai langkah nyata dalam membangun ekosistem olahraga darts yang profesional, kompetitif, dan inklusif. Liga ini dirancang dengan format dan standar internasional, menjadikan setiap pertandingan bukan hanya soal kemenangan, tapi juga soal pembinaan, komunitas, dan mimpi besar ke kancah Asia bahkan dunia.
Pendaftaran Masih Dibuka — Jangan Lewatkan!
Antusiasme sudah terasa sejak pendaftaran dibuka. Namun, bagi yang belum bergabung, masih ada waktu! Pendaftaran akan ditutup pada Jum’at, 9 Mei 2025 pukul 23:59 WIB. Biaya pendaftaran adalah Rp. 600.000,- per tim, dengan format minimal 3 dan maksimal 4 pemain per tim.
Format dan Peraturan Liga: Seru, Adil, dan Menantang
Dartslive Super League dibagi dalam beberapa Divisi, dengan rating maksimal 28 untuk Divisi S3 (berdasarkan 3 pemain terbaik dalam tim). Tim akan dibagi secara adil berdasarkan kekuatan tim. Setiap pertandingan menggunakan sistem 40 kredit/match dan terbagi dalam 2 bagian (part 1 dan part 2), yang mencakup format Singles, Doubles, serta permainan seperti 501, 701, Cricket, hingga Half lt.
Peraturan Penting
- Pemain harus berusia minimal 18 tahun (per Februari 2025)
- Wajib menggunakan satu kartu Dartslive yang sama selama liga berlangsung
- Minimal 2 pemain hadir untuk menyelesaikan pertandingan
- Spending minimum Rp. 150.000/ tim tiap malam pertandingan
- Handicap & Bust Rule berlaku
Manajemen liga berhak menilai ulang rating pemain untuk menjaga keadilan.
Lebih Dari Liga: Tiket Menuju Kancah Internasional
Bukan hanya memperebutkan trofi dan hadiah, liga ini juga menjadi jalur seleksi individu untuk mewakili Indonesia di ajang SUPER LEAGUE ASIA CHAMPIONSHIP yang akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Oktober 2025. Pemain yang tampil gemilang di musim ini berkesempatan mengukir nama di panggung Asia!
Hadiah dan Penghargaan
Bersaing bukan hanya untuk prestise, tetapi juga memperebutkan hadiah uang tunai total jutaan rupiah serta trofi dan medali!
Jadilah Bagian Dari Sejarah!
Dartslive Super League Season 1 bukan sekedar tentang siapa yang keluar sebagai juara. Ini adalah tentang membangun generasi baru darts Indonesia, memperkuat komunitas, dan menyebarkan semangat sportivitas ke seluruh penjuru negeri.
Jadi, ajak rekan satu tim mu, kunjungi Home Shop terdekat, dan daftarkan dirimu sebelum 9 Mei 2025! Untuk info lebih lanjut, follow akun resmi Instagram @dartsliveindonesia atau hubungi hotline di 0822-2727-1034.
Dartslive Indonesia sudah siap melaju. Sekarang, giliran kamu menunjukkan taringmu di panggung darts nasional!
Kamis, 8 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Pelatih kepala Manchester United, Ruben Amorim, mengirimkan sinyal tegas kepada para peminat Bruno Fernandes. Di tengah derasnya rayuan dari klub Arab Saudi, Amorim menyatakan dengan lugas bahwa sang kapten adalah bagian tak terpisahkan dari rencana masa depannya di Old Trafford.
Dilansir dari bbc.com, rumor ketertarikan dari Liga Pro Saudi, khususnya dari raksasa Al-Hilal, memang santer beredar. Klub kaya raya tersebut dikabarkan siap menggelontorkan gaji fantastis demi memboyong playmaker Portugal berusia 30 tahun itu sebelum gelaran Piala Dunia Antarklub bulan depan.
Namun, Amorim tak gentar dengan tawaran menggiurkan tersebut. Ia sadar betul bahwa mempertahankan pemain sekaliber Fernandes adalah kunci untuk membangun kembali skuad Manchester United yang lebih kompetitif di musim panas mendatang. Situasi ini akan semakin krusial jika Setan Merah gagal meraih trofi Liga Eropa dan mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan.
“Ide kami tidak berubah,” ujar Amorim dengan nada mantap. “Kami ingin mempertahankan pemain terbaik - dan Bruno jelas merupakan salah satu pemain terbaik di dunia. Kami ingin Bruno di sini.”
Statistik mentereng Fernandes musim ini menjadi bukti betapa vitalnya perannya di lini tengah United. Dengan torehan 19 gol dan 18 assist sejauh ini, kontribusinya tak hanya sebatas angka.
“Mudah untuk memahami [kepentingannya] - bukan hanya karena jumlahnya tetapi juga cara dia bermain dan pentingnya dia selama lima tahun di sini,” tambah Amorim. “Wajar jika banyak klub menginginkan pemain seperti Bruno. Dia adalah seorang pemimpin dan kapten, jadi dia sangat penting. Dia adalah pemain top, kami membutuhkan pemain top.”
Saat ini, Manchester United berada di ambang final Liga Eropa setelah meraih kemenangan telak 3-0 di leg pertama semifinal melawan Athletic Bilbao. Catatan impresif menunjukkan bahwa tim yang menang dengan selisih tiga gol atau lebih di leg tandang dalam kompetisi Eropa selalu berhasil melaju ke babak selanjutnya.
Namun, Amorim enggan terlena dengan keunggulan tersebut. Ia berkaca pada inkonsistensi timnya sepanjang musim ini, di mana keunggulan bisa sirna dalam sekejap. Contohnya, saat nyaris tersingkir dari Coventry di semifinal Piala FA dan drama comeback melawan Lyon di Liga Eropa.
“Jika Anda melihat musim kami, apa pun mungkin terjadi,” kata Amorim dengan nada waspada. “Kami tidak bisa mengatakan hari ini apa yang akan terjadi.”
“Terkadang bukan tim seperti apa yang akan kami hadapi besok. Terkadang selama pertandingan kami adalah satu tim, lalu sesuatu terjadi dan kami sedikit kehilangan akal.”
“Saya merasa kami perlu mencetak gol untuk melaju ke babak berikutnya. Kami harus sedikit menderita untuk bisa melaju ke final.”
Ketidakpastian performa inilah yang sempat membuat Amorim melontarkan kritik pedas kepada timnya usai kekalahan memalukan dari Brighton di kandang. Meski mengakui mungkin terlalu keras dalam penilaiannya, Amorim tetap merasa bahwa performa timnya musim ini jauh dari harapan.
“Saya pikir Anda harus melihat kutipannya saat ini dan banyak hal dapat berubah tetapi jika Anda melihat Liga Premier, saya pikir kami adalah tim terburuk dalam hal hasil,” ujarnya jujur. “Pada akhir musim, kami bisa menjadi tim terburuk dalam sejarah Liga Premier dengan gelar Eropa. Kami tahu musim ini benar-benar mengecewakan bagi semua orang. Saya merasakannya. Saya masih merasa musim ini adalah yang terburuk, saya tidak mengatakan dalam sejarah tetapi dalam 50 tahun terakhir?”
Terlepas dari segala tantangan dan ketidakpastian, satu hal yang pasti adalah Ruben Amorim ingin membangun masa depan Manchester United dengan Bruno Fernandes sebagai jantung tim. Penolakan tegas terhadap minat Arab Saudi menjadi sinyal kuat bahwa sang kapten adalah aset tak ternilai yang akan dipertahankan mati-matian. Para penggemar United tentu berharap komitmen ini akan berbuah manis di musim-musim mendatang.
Kamis, 8 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Jelang seri MotoGP Prancis, Komisi Grand Prix mengumumkan perubahan aturan penting yang patut dicermati para penggemar balap. Langkah ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur, memberikan kesempatan bagi pembalap yang cedera untuk kembali lebih kompetitif, serta mengatur pengembangan motor untuk masa depan.
Start Lebih Simpel, Resiko Lebih Besar
Dilansir dari motogp.com, salah satu perubahan paling signifikan adalah penyederhanaan prosedur start untuk seluruh kelas Grand Prix (MotoGP, Moto2, dan Moto3). Aturan lama yang membedakan antara pembalap yang meninggalkan grid karena masalah teknis atau karena pergantian ban terkait cuaca kini dihapuskan.
Mulai saat ini, siapapun pembalap yang meninggalkan atau tidak bergabung dengan grid, dengan alasan apapun, akan dikenakan penalti yang sama. Mereka wajib memulai warm-up lap dari pit lane, mengambil posisi grid semula, dan menjalani hukuman double long lap standar. Aturan ini juga berlaku bagi pembalap yang melewatkan warm-up lap, di mana mereka harus memulai balapan dari pit lane.
Pergantian motor tetap diperbolehkan di kelas MotoGP dalam situasi ini, mengingat pembalap memiliki dua motor. Hukuman penundaan waktu bagi pembalap yang memulai dari pit lane juga tidak berubah. Selain itu, batas maksimal 10 pembalap yang boleh memulai dari pit lane tetap berlaku, dan aturan ini tidak berlaku untuk warm-up lap.
Alasan di balik perubahan ini cukup jelas. Sulit untuk membedakan secara pasti apakah pembalap meninggalkan grid karena masalah teknis murni atau karena perubahan setelan motor/ ban. Oleh karena itu, penalti yang seragam dianggap lebih adil dan mudah dipahami oleh semua pihak, termasuk para penggemar. Aturan baru ini tetap mempertahankan keuntungan bagi pembalap yang telah membuat pilihan ban yang tepat sejak awal.
Angin Segar untuk Pembalap Cedera di MotoGP
Kabar baik datang bagi para pembalap MotoGP yang harus menepi karena cedera. Aturan baru memberikan mereka kesempatan untuk melakukan pengujian khusus dengan mesin MotoGP untuk membantu pemulihan fisik dan persiapan kembali ke lintasan. Fasilitas ini tidak wajib dan hanya berlaku untuk kelas premier.
Untuk memenuhi syarat, pembalap harus absen dalam tiga atau lebih seri balapan berturut-turut atau tidak dapat berpartisipasi dalam ajang apapun selama minimal 45 hari berturut-turut dalam satu musim. Ajang yang dimaksud mencakup Grand Prix dan tes resmi mandiri yang berlangsung lebih dari satu hari. Tes pasca-GP pada hari Senin dan tes satu hari pasca-musim dihitung sebagai bagian dari Grand Prix berikutnya.
Uji coba satu hari ini harus dilakukan di sirkuit yang diizinkan untuk pengujian pabrikan sesuai aturan konsesi atau pilihan sirkuit uji coba (jika berlaku), atau di sirkuit mana pun yang tidak akan menjadi tuan rumah Grand Prix MotoGP berikutnya di musim yang sama. Namun, uji coba ini tidak boleh dilakukan dalam kurun waktu 8 minggu sebelum Grand Prix MotoGP berlangsung di sirkuit yang sama.
Ban yang digunakan selama pengujian ini akan dihitung dalam alokasi ban tim uji pabrikan, dengan batas maksimal 3 set ban yang diperbolehkan. Aturan ini diharapkan dapat membantu pembalap yang cedera untuk kembali ke performa terbaiknya tanpa harus terburu-buru dan mengambil resiko lebih besar.
Pengembangan Motor MotoGP 2027 Ditunda
Dalam perkembangan lain, para pabrikan MotoGP telah mencapai kesepakatan untuk tidak menguji mesin dengan spesifikasi teknis 2027 selama musim 2025. Ini berarti pengujian motor dengan regulasi baru hanya akan diizinkan mulai 17 November 2025, setelah musim ini berakhir. Keputusan ini memberikan kepastian bagi tim dan pabrikan dalam merencanakan pengembangan motor untuk era baru MotoGP.
Pembatasan Wildcard di Moto2 dan Moto3
Terakhir, komisi Grand Prix juga memberlakukan batasan baru pada jumlah wildcard yang diperbolehkan di kelas Moto2 dan Moto3 per musim. Tujuannya adalah untuk mendorong pembalap yang ingin berkompetisi dalam beberapa ajang untuk mencari entri permanen, daripada hanya memaksimalkan penampilan wildcard.
Batas baru yang ditetapkan adalah maksimal 3 wildcard per pembalap per musim. Selain itu, setiap tim juga dibatasi maksimal tiga alokasi wildcard per musim. Aturan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih adil bagi pembalap reguler dan menjaga integritas persaingan di kelas Moto2 dan Moto3.
Secara keseluruhan, pembaruan aturan ini menunjukkan komitmen MotoGp untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kualitas kompetisi. Penyederhanaan prosedur start, dukungan bagi pembalap cedera, pengaturan pengembangan motor masa depan, dan pembatasan wildcard diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi jalannya kejuaraan dan pengalaman menonton para penggemar. Kita nantikan implementasi aturan-aturan baru ini di seri-seri MotoGP medatang.
Kamis, 8 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Drama di paddock Formula 1 kembali terjadi — kali ini datang dari markas Alpine, yang secara resmi menunjuk Franco Colapinto sebagai pembalap utama mereka untuk lima Grand Prix berikutnya, menggantikan Jack Doohan. Ini adalah babak baru dalam kisah penuh gejolak tim Prancis itu, yang musim ini terpuruk di papan bawah klasemen.
Colapinto Naik Kelas, Doohan Menepi (Sementara)
Dilansir dari bbc.com, pembalap muda Argentina berusia 21 tahun, akan memulai tugas barunya bersama Pierre Gasly di GP Emilia-Romagna di Imola pada 16-18 Mei. langkah ini diambil setelah Doohan yang belum mencetak poin sejak balapan debutnya di Abu Dhabi musim lalu — gagal menunjukkan performa yang diharapkan.
Menurut pernyataan resmi tim, lima balapan pertama akan menjadi ajang evaluasi bagi Colapinto, sebelum keputusan jangka panjang dibuat menjelang GP Inggris di Silverstone pada Juli. Meski posisinya terancam, Doohan masih menjadi pembalap cadangan utama dan bagian dari skuad.
Briatore Pegang Kendali Penuh
Pergantian ini bukan sekedar keputusan teknis. Ini adalah langkah yang jelas dari Flavio Briatore, penasihat eksekutif yang kini memegang kendali penuh di Alpine. Dalam komentarnya, Briatore menegaskan bahwa dengan persaingan ketat musim ini dan peningkatan signifikan pada mobil, tim perlu rotasi pembalap untuk mengejar target besar di 2026.
Colapinto sendiri membawa lebih dari sekedar bakat. Ia juga datang dengan dukungan sponsor dari Amerika Latin, yang menurut banyak pihak jadi faktor penentu posisinya. Kombinasi potensi dan pendanaan membuatnya menjadi sosok yang sulit diabaikan di mata Briatore.
Reaksi Para Pembalap
Colapinto menyambut tantangan ini dengan antusias:
“Saya tahu tiga balapan berturut-turut di Imola, Monaco, dan Barcelona akan sangat intens, tapi saya akan bekerja keras, beradaptasi secepat mungkin, dan memberikan segalanya bersama Pierre.”
Sementara Doohan, putra legenda MotoGP Mick Doohan, memilih bersikap profesional:
“Tentu saja saya kecewa, tapi saya menghargai kepercayaan tim. Saya akan tetap fokus dan siap membantu tim meraih tujuan jangka panjang.”
Krisis Identitas di Alpine
Di balik semua ini, tersimpan masalah yang lebih besar. Alpine telah berkali-kali gagal memenuhi target ambisius sejak Renault kembali ke F1 pada 2016. Meski sempat menunjukkan kebangkitan tahun lalu, musim 2025 kembali mengecewakan: hanya 7 poin dari enam balapan, dengan mobil yang hanya tercepat ketujuh rata-rata.
Pergolakan manajemen pun terus berlanjut. Setelah kepala tim Oliver Oakes mengundurkan diri hanya 12 jam sebelum pengumuman Colapinto, Briatore semakin memperkuat posisinya sebagai figur sentral — kontroversial namun berpengalaman. Meski rekam jejaknya ternodai skandal “crashgate” 2008, ia kini dipercaya CEO Renault, Luca de Meo, untuk menyelamatkan proyek Alpine.
Langkah besar lainnya? Mengakhiri program mesin Renault dan beralih ke unit tenaga Mercedes mulai tahun depan. Langkah ini memperjelas satu hal: Alpine sedang direstrukturisasi secara besar-besaran.
Dengan Franco Colapinto mendapat panggung untuk unjuk gigi di lima balapan ke depan, dan masa depan Jack Doohan menggantung, semua mata kini tertuju pada performa di lintasan. Apakah Colapinto mampu memanfaatkan kesempatan emas ini? Ataukah pergantian ini hanya menambah daftar panjang eksperimen gagal Alpine?
Yang jelas, tim ini sedang berpacu bukan hanya di lintasan, tetapi juga melawan waktu dan reputasi.
Kamis, 8 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Lippo Mall Kemang menjadi lautan biru-merah dan putih-hitam pada Minggu, 11 Mei 2025. Suasana Avenue of The Stars membara sejak sore, ketika 1264 penggemar sepak bola memadati venue untuk menyaksikan duel akbar: El Clásico antara Barcelona vs Real Madrid. Diselenggarakan oleh beIN Sports dan Vidio, event nonton bareng ini menjadi momen bersejarah yang penuh gairah, semangat, dan tentu saja drama khas sepak bola Spanyol.
Dipandu oleh Mc energik Rizky Amelia dan Aly Akbar, atmosfer acara semakin panas bahkan sebelum kick-off. Penonton disambut dengan berbagai kegiatan seru, mulai dari games juggling bola dengan hadiah eksklusif seperti La Liga Box Kit, long sleeve dan lanyard La Liga, hingga bola resmi El Clasico. Keringat dan tawa mewarnai kompetisi kecil ini, menunjukkan antusiasme fans terhadap si kulit bundar.
Tak hanya itu, keberuntungan juga berpihak pada beberapa penonton lewat lucky draw dengan hadiah menarik, seperti 10 bola resmi La Liga dan 1 La Liga Polo Shirt bertanda tangan legenda sepak bola Steve McManaman—sebuah memorabilia yang langsung menjadi incaran kolektor.
Ketika peluit pertama dibunyikan, sorak sorai menggema dari layar raksasa. Pertandingan berlangsung seru dan menegangkan. Kedua tim saling serang, adu teknik dan strategi kelas dunia. Namun pada akhirnya, Barcelona berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor tipis namun manis: 4-3. Gol demi gol disambut dengan ledakan euforia dari penonton yang tak henti bernyanyi dan meneriakkan nama tim favorit mereka.
Meski rivalitas panas terasa di udara, suasana tetap kondusif dan penuh sportivitas. Ini bukan sekedar pertandingan, tapi selebrasi budaya sepak bola—tempat fans dari dua kubu bisa bersatu dalam cinta yang sama terhadap permainan indah ini.
Nobar El Clasico kali ini bukan hanya soal hasil pertandingan. Ini tentang kebersamaan, gairah yang tak pernah padam, dan semangat fans Indonesia yang selalu all out mendukung tim kebanggaan mereka. Sebuah malam penuh cerita, tawa, dan kenangan yang akan terus hidup—seperti halnya El Clasico itu sendiri.
Sampai jumpa di El Clasico berikutnya. Karena dimana ada sepak bola, disitu ada kita.
Selasa, 13 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Akhir pekan (10-11/05/2025) di Komtar Tower, Penang, berubah menjadi pusat konsentrasi dan ketepatan saat Penang Darts Festival 2025 digelar di banquet hall level 5 The Top. Acara bergengsi ini menghadirkan 500 peserta dari berbagai negara dengan semangat penuh untuk menguasai papan target di depan 80 mesin Dartslive yang disiapkan khusus untuk festival ini.
Turnamen dua hari ini menjadi ajang adu ketangguhan para pelempar terbaik dari Asia, dan yang membanggakan, kontingen Indonesia tampil gemilang dengan catatan prestasi yang patut diacungi jempol.
Fernando Alexandra, yang tampil di kategori A Flight 01 Singles, keluar sebagai Champion usai menunjukkan performa konsisten dan mental baja di setiap ronde. Tak hanya itu, ia juga berhasil menembus Best 4 di kategori A Flight Medley Singles, membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu pemain elite tanah air.
Sementara itu, pasangan Christopher Yo dan Marcelline Gladys membuat langkah impresif dengan finis di Best 8 kategori double B flight 01. Permainan mereka solid dan penuh chemistry, membuat lawan-lawan mereka harus bekerja ekstra keras. Di sisi lain, duet Bonifacio Lourdy Bramana Yosowidagdo dan Armansyah juga mencatatkan nama mereka di Best 16 pada kategori yang sama, mengukuhkan kekuatan pemain ganda Indonesia di level regional.
Festival ini bukan sekedar turnamen, tetapi juga perayaan komunitas darts yang semakin berkembang. Suasana penuh semangat, dipadukan dengan atmosfer kompetitif dan dukungan antarnegara, menjadikan event ini lebih dari sekedar perlombaan—ia menjadi panggung solidaritas dan sportivitas.
Keberhasilan para wakil Indonesia di Penang menjadi sinyal kuat bahwa olahraga darts tak bisa lagi dipandang sebelah mata di tanah air. Dengan talenta yang terus bermunculan dan semangat kompetitif yang tinggi, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi kekuatan utama di kancah darts Asia.
Satu hal yang pasti: papan target telah mengenal nama-nama dari Indonesia, dan dunia darts harus bersiap menyambut lebih banyak anak panah dari Nusantara.
Selamat untuk para peserta dari Indonesia!
Selasa, 13 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Setelah melewati badai yang sempat meredupkan sinarnya, Dimitri van den Bergh kini kembali dengan semangat baru. Pemain darts asal Belgia itu menyatakan dirinya siap tempur menghadapi Piala Dunia Darts — turnamen bergengsi yang mempertemukan para pemain terbaik dari berbagai negara. Bukan hanya fisik, tetapi mental sang “DreamMaker” juga telah ditempa untuk kembali ke panggung besar.
Dilansir dari dartsnews.com, Van den Bergh memang dikenal sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan dalam dunia darts. Dengan gaya bermain yang flamboyan dan senyum yang nyaris tak pernah lepas dari wajahnya, ia pernah menyihir dunia saat menjuarai World Matchplay 2020. Namun, seperti dalam setiap perjalanan karir atlet, ada masa-masa sulit yang harus dihadapi. Beberapa hasil kurang memuaskan, tekanan internal, dan tuntutan ekspektasi sempat membuatnya kehilangan arah.
“Kadang, bukan tangan yang harus sembuh, tapi pikiran,” ujar Dimitri dalam salah satu wawancara terbarunya. Kalimat sederhana itu menggambarkan perjuangan panjangnya di luar panggung pertandingan. Di tengah kompetisi yang kian ketat, ia memutuskan untuk mengambil waktu sejenak, memprioritaskan kesehatan mental, dan membangung kembali fondasi emosionalnya.
Kini, menjelang Piala Dunia Darts, semangat Van den Bergh kembali menyala. Ia akan mewakili Belgia bersama rekan senegaranya dengan satu misi: membuktikan bahwa dirinya belum habis. Latihan intens, strategi yang lebih matang, dan pikiran yang lebih jernih menjadi modal utamanya kali ini.
“Bermain untuk negara selalu spesial. Ini tentang kebanggaan, tentang memberi segalanya di setiap lemparan,” tambahnya. Ia juga mengaku mendapat dukungan penuh dari tim, keluarga, dan para penggemar yang terus menyemangatinya meski dalam masa-masa sulit.
Dengan pengalaman dan mental yang kini lebih kuat, Van den Bergh tak sekedar datang untuk ikut berprestasi. Ia datang untuk bersaing. Lawan-lawan mungkin lebih berpengalaman atau punya peringkat lebih tinggi, tapi Dimitri tahu, turnamen seperti Piala Dunia tidak selalu dimenangkan oleh yang diunggulkan — melainkan oleh mereka yang siap secara utuh.
Piala Dunia Darts tahun ini bukan hanya soal panah dan papan. Bagi Van den Bergh, ini adalah panggung pembuktian. Bahwa ia mampu bangkit. Bahwa ia masih pantas diperhitungkan. Dan bahwa semangat juara tak pernah benar-benar padam — hanya butuh waktu untuk menyala kembali.
Awas dunia, “DreamMaker” kembali bermimpi — dan siap mewujudkannya.
Senin, 19 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Di sirkuit klasik Autodromo Enzo e Dino Ferrari, Grand Prix Emilia-Romagna menghadirkan drama khas balap Formula 1: manuver agresif, strategi pit yang krusial, dan pertarungan ketat antar rekan satu tim. Namun, pada akhirnya, satu nama tetap tak tergoyahkan: Max Verstappen, sang juara bertahan dari Red Bull Racing, kembali berdiri di puncak podium dengan kemenangan ke-65 dalam karirnya.
Di belakangnya, duo McLaren tampil impresif. Lando Norris menuntaskan balapan di posisi kedua setelah duel seru dengan rekan setimnya, Oscar Piastri, yang harus puas dengan tempat ketiga setelah kesalahan kecil namun krusial di awal balapan.
Verstappen: Kemenangan yang Diraih Lewat Ketekunan dan Kejelian
Dilansir dari formula1.com, start Verstappen memang bukan yang terbaik—mobilnya sempat terancam oleh gerakan cepat Oscar Piastri di tikungan pertama. Namun, dengan ketenangan khas seorang juara, Max memanfaatkan sisi luar tikungan untuk menyusul balik dan langsung menguasai jalannya lomba.
“Start-nya tidak ideal, tapi saya tetap berani menempatkan mobil di luar. Begitu memimpin, saya bisa menjaga ritme dan ban,” ujar Verstappen.
Momen krusial terjadi saat Virtual Safety car (VSC) dikeluarkan di lap ke-29. Red Bull bereaksi cepat, melakukan pit stop tepat waktu yang memperkuat posisi Max di depan. “Ban medium saya sudah mulai aus, jadi timing-nya pas. Setelah restart, kami tetap bisa menjaga keunggulan,” katanya.
Kemenangan ini terasa spesial karena bertepatan dengan balapan ke-400 Red Bull di F1. “Mobil kami tampil hebat. Semuanya bekerja sempurna hari ini,” tutup Max, yang kini mengarahkan fokus ke tantangan berikutnya: Monaco.
Norris: Ketika Kesabaran dan Strategi Membuahkan Hasil
Lando Norris menjalani balapan dari posisi keempat, namun berhasil menyalip dua pembalap untuk mengklaim P2. Kuncinya? Ban yang lebih segar dan kemampuan memanfaatkan momen.
“Kami tahu ini bukan trek yang mudah untuk menyalip. Tapi saya sabar, dan akhirnya bisa menyerang Oscar saat ban dia mulai melemah,” ujar Lando.
Aksi Norris menyalip Piastri menjelang akhir balapan menjadi salah satu highlight sore itu. Tanpa kontak berarti, dua mobil McLaren beradu strategi dan nyali. “Kami berdua tahu batasnya, dan saya percaya pada Oscar sebagai pembalap yang fair,” kata Lando.
Terkait prospek di Monaco, Norris tetap kalem. “Tidak ada tikungan cepat di sana, jadi kita lihat saja. Tapi kami akan siap.”
Piastri: Pelajaran Berharga dari Tikungan Pertama
Start bagus tak selalu menjamin hasil manis—itulah pelajaran yang didapat Oscar Piastri. Dari posisi start kedua, ia sempat memimpin sejenak, namun terlalu dini mengerem di Tikungan 1, memberi jalan bagi Verstappen yang lebih agresif.
“Saya mengerem terlalu cepat, Max melakukan langkah brilian. Kami juga membuat beberapa keputusan yang salah setelah itu,” akunya.
Ditambah strategi dua pit stop yang membuatnya harus bertahan dengan ban keras lebih lama, Oscar tak bisa mempertahankan posisi kedua saat Norris menyerang di akhir balapan. “Saya sudah coba bertahan, tapi cengkraman ban terlalu minim,” jelasnya.
Namun, Oscar tetap membawa pulang podium penting dan melihatnya sebagai pelajaran. “Saya akan belajar dari ini. Mungkin lain kali saya akan mengerem sepuluh meter lebih lambat,” ucapnya, setengah bercanda.
Pertarungan Menuju Kejuaraan Makin Panas
Dengan lintasan cepat seperti Imola menunjukkan kekuatan penuh Red Bull, namun McLaren tak bisa diabaikan. Konsistensi Norris dan agresivitas Piastri jelas menandai bahwa tim asal Woking ini bukan lagi penonton dalam perebutan gelar.
Verstappen pun mengakui: “Di trek cepat, kami kuat. Tapi McLaren semakin dekat. Monaco bisa jadi cerita berbeda.”
Jika balapan di Emilia-Romagna adalah pertunjukkan, maka Monaco minggu depan adalah panggung megahnya. Di jalan-jalan sempit Monte Carlo, strategi, presisi, dan sedikit keberuntungan akan jadi pembeda. Tapi satu hal pasti—pertarungan belum selesai.
Klasemen Hasil GP Emilia-Romagna 2025
1. Max Verstappen (Red Bull)
2. Lando Norris (McLaren)
3. Oscar Piastri (McLaren)
Lanjut ke Monaco. Siapakah yang akan menaklukkan jalanan kerajaan?
Senin, 19 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Empat pemenang berbeda dalam empat balapan terakhir. Sepuluh pemenang berbeda dalam sepuluh tahun terakhir di Silverstone. Tak heran jika Grand Prix Inggris di Silverstone akhir pekan ini disebut-sebut sebagai panggung kejutan berikutnya dalam musim MotoGP 2025 yang penuh drama.
Sirkuit legendaris ini siap kembali menguji keberanian para pembalap dan kekuatan mesin-mesin terbaik dunia dalam Putaran ke-7 musim ini, Minggu pukul 13:00 waktu setempat (UTC+1).
Marc Marquez di Puncak, Tapi Belum Aman
Marc Marquez (Ducati Lenovo Team) masih memimpin klasemen sementara, berkat kemenangan di semua balapan Sprint musim ini. Tapi dominasi itu belum terasa utuh saat balapan utama. Masalah cuaca, kesalahan sendiri, dan kerasnya persaingan membuat poinnya tak sejauh yang dibayangkan. Kemenangan terakhirnya di Silverstone? Masih dari tahun 2014.
Saudaranya, Alex Marquez (BK8 Gresini Racing MotoGP) sempat jadi penantang serius, tapi dua kecelakaan di Prancis membuatnya tertinggal 22 poin. Duel kakak beradik ini akan kembali jadi sorotan di Inggris.
Zarco, Quartararo & Generasi Baru Siap Tampil Beda
Johann Zarco (Castrol Honda LCR) membuat sejarah di GP Prancis dengan menjadi pemenang tuan rumah pertama dalam 71 tahun. Kini, ia datang ke Silverstone penuh percaya diri, berharap momentum itu berlanjut.
Sementara itu, Fabio Quartararo (Monster Yamaha) mulai menemukan bentuk terbaik. Ia nyaris podium di rumah sendiri, dan sebagai juara di Silverstone 2021, potensi kejutan dari Yamaha tetap terbuka.
Lalu ada Pedro Acosta (Red Bull KTM) dan Fermin Aldeguer (Gresini Racing), dua rising star MotoGP yang terus unjuk gigi. Di LeMans, keduanya hampir berbagi podium, dengan Aldeguer sukses naik podium MotoGP pertamanya. Duel mereka bisa jadi tontonan utama di Inggris.
Jangan Lupakan Para Mantan Juara Silverstone
Nama-nama seperti Maverick Viñales, Enea Bastianini, dan Alex Rins punya sejarah manis di Silverstone. Viñales kini membela Red Bull KTM Tech3 dan tampil solid sepanjang 2025. Bastianini, yang menang di Silverstone tahun lalu, sedang berburu konsistensi, sementara Rins ingin kembali ke performa terbaik setelah sempat menyalip Marc di tikungan terakhir pada 2019.
Brad Binder (KTM) juga tak boleh dilupakan. Ia jadi pembalap non-Ducati terbaik di GP Inggris sebelumnya dan siap bangkit setelah DNF di Prancis.
Aprilia, VTR46, dan Wildcard Menarik dari HRC
Aprilia datang ke Inggris dengan penuh harapan. Meski Jorge Martin absen karena cedera, masih ada Marco Bezzecchi yang tampil tajam di sesi kualifikasi tahun lalu. Raul Fernandez dan Ai Ogura juga tampil stabil dan siap merebut tempat di sepuluh besar.
Tim VR46 membawa dua pembalap dengan misi berbeda: Franco Morbidelli yang ingin kembali ke papan atas, dan Fabio Di Giannantonio yang masih unggul tipis di klasemen tim. Di sisi lain, Jack Miller dan Miguel Oliveira dari Pramac Yamaha juga mencari pelampiasan usai hasil kurang maksimal di Le Mans.
Yang menarik, Honda akan menurunkan Aleix Espargaro sebagai wildcard. Mantan pemenang Silverstone ini siap memberikan kejutan bersama HRC, seperti yang dilakukan Takaaki Nakagami dengan finis ke-6 di Le Mans.
Silverstone: Sirkuit Ketidakpastian dan Keberanian
Silverstone selalu menyimpan cerita tak terduga. Kecepatan, adu strategi, dan faktor cuaca menjadikan GP Inggris sebagai salah satu balapan paling sulit ditebak di musim MotoGP.
Akankah kita melihat pemenang kelima yang berbeda musim ini? Atau Marc Marquez akhirnya menegaskan dominasinya di hari Minggu?
Satu hal pasti: drama, emosi, dan kecepatan maksimal akan kembali menyala di Silverstone.
Jangan lewatkan aksinya!
Selasa, 20 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Nama Putri Ariani kembali mencuri perhatian. Kali ini, penyanyi muda berbakat asal Indonesia itu diumumkan akan tampil di ajang bergengsi Formula 1 Grand Prix Singapura 2025, salah satu perhelatan balap malam paling ikonik di dunia.
Dilansir dari cnnindonesia.com Putri dijadwalkan manggung pada 3 Oktober 2025 di Zona 4, tepatnya di DBS Foundation Outdoor Theater at Esplanade. Ia akan berbagi hari tampil dengan dua nama besar dari Korea Selatan, yaitu G-Dragon dan CL, yang akan tampil di panggung utama Padang Stage.
Selain mereka, pada hari yang sama juga akan tampil musisi internasional lainnya seperti Oakë dan Indo Warehouse di berbagai panggung dalam area GP.
Tak hanya hari Jumat, akhir pekan GP Singapura 2025 juga akan dipenuhi oleh penampilan musisi besar dunia. Di antaranya Foo Fighters, Alan Walker, Crowded House, dan BABYMETAL pada 4 Oktober, serta Elton John, The Smashing Pumpkins, dan The Wombats pada 5 Oktober.
Dalam pengumuman resminya, pihak penyelenggara menyebutkan bahwa deretan musisi tahun ini akan semakin “memanaskan” suasana F1 di Marina Bay. “Kami semakin memanaskan Formula 1 Singapore Airlines Singapore Grand Prix 2025 dengan lebih banyak bintang!” tulis akun resmi F1 Night Race.
Melanjutkan Jejak Musisi Indonesia di Panggung Dunia
Keikutsertaan Putri Ariani menjadi momen penting karena ia melanjutkan jejak musisi Indonesia yang tampil di panggung internasional GP Singapura. Sebelumnya, band Voice of Baceprot (VoB) juga tampil di gelaran tahun sebelumnya, 2024. Mereka berbagi panggung dengan nama-nama seperti Black Eyed Peas, Green Day, hingga Westlife.
Sejak pertama kali digelar pada 2008, Formula 1 Grand Prix Singapura memang dikenal bukan hanya sebagai ajang balapan malam yang spektakuler, tetapi juga sebagai pesta musik dunia. Konser-konser yang menyatu dengan suasana balapan malam di tengah kota menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan GP Singapura dari seri F1 lainnya.
Tiket untuk menonton ajang ini, termasuk berbagai penampilan musiknya, masih tersedia dan dapat dibeli melalui situs resmi singaporegp.sg.
Suara Indonesia di Panggung Dunia
Kehadiran Putri Ariani bukan hanya menjadi kebanggaan tersendiri, tetapi juga bukti bahwa bakat dari Indonesia bisa bersinar di panggung global. Dengan suara khas dan semangat yang kuat, Putri akan membawa warna berbeda di antara deretan bintang dunia di GP Singapura 2025.
Tanggal sudah ditetapkan, panggung sudah disiapkan. Kini tinggal menunggu Putri Ariani memukau penonton di salah satu ajang paling megah di dunia.
Selasa, 20 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Aroma persaingan dan semangat kompetitif menyeruak hangat di Firewok Eating House, Sunter, hari Minggu (18/05/2025) lalu. Dalam turnamen MLD SPOT - ALL STAR DARTS, para pelempar panah terbaik dari berbagai penjuru berkumpul, membidik kemenangan dalam atmosfer penuh semangat namun tetap bersahabat.
Turnamen ini menyajikan tiga kelas pertandingan yang menggambarkan ragam gaya dan strategi permainan darts:
1. Pregames: Double B Flight
Sebagai pemanasan yang tak bisa dianggap enteng, kelas ini mempertemukan 8 tim (16 pemain) dalam format 501 - 501 - 501. Meski awal, tensi tetap tinggi. Kombinasi kerja sama dan konsentrasi jadi kunci, karena satu lemparan bisa menentukan arah pertandingan.
2. Fun Match: Galon
Di sinilah letak sisi “fun” dari turnamen — 4 tim berisi masing-masing 4 pemain (total 16 pemain) bertarung dalam format 901. Tak hanya soal skill, tapi juga chemistry antar pemain diuji dalam laga yang penuh tawa namun tetap kompetitif. Meski disebut “fun”. Semangat juara tetap terasa.
3. Main Event: MLD SPOT Qualification Stage 1
Inilah panggung utama. 12 pemain terbaik bertarung dalam format single, memainkan tiga leg: 701 - cricket - choice. Format ini menuntut ketajaman strategi dan konsistensi teknik. Setiap leg menjadi penentu siapa yang layak melaju, siapa yang harus angkat koper.
Hasil Akhir: Siapa Raja Panah Minggu Itu?
Dari total 32 peserta di seluruh kategori, beberapa nama bersinar terang sebagai bintang turnamen:
Champion: Benny Tandean
Dengan performa yang stabil dan fokus luar biasa, Benny mengunci gelar juara. Akurasinya di papan dan ketenangan di momen krusial jadi pembeda.
Runner Up: Klemens Hadvito
Tampil agresif dan berani, Klemens menyulitkan lawan-lawannya sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Benny di final.
3rd Place: Michael Vesper
Konsisten dan bermental baja, Michael menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu pemain yang layak diperhitungkan di kancah darts nasional.
Lebih Dari Sekedar Turnamen
Diselenggarakan oleh Mix Network dan Firewok Eating House, turnamen ini bukan hanya ajang adu skill, tapi juga memperkuat komunitas darts tanah air. Para pemain, baik veteran maupun pendatang baru, bertemu, saling belajar, dan menyalakan kembali semangat olahraga ini di tengah kota Jakarta.
Dengan antusiasme yang tinggi dan penyelenggaraan yang rapi, MLD SPOT - ALL STAR DARTS membuktikan bahwa darts bukan sekedar olahraga hiburan — ini adalah seni, strategi, dan semangat kompetisi yang terus hidup.
Sampai jumpa di stage berikutnya — papan sudah siap, panah tinggal dilontarkan!
Selasa, 20 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Bagi para pecinta olahraga di Indonesia, kegiatan nonton bareng (nobar) bukan sekedar menonton pertandingan—ini adalah ajang berkumpul, bersorak bersama, dan membangun komunitas. Menjawab semangat itu, Indonesia Entertainment Group (IEG) melalui platform IEG Sports HUB, hadir sebagai penyelenggara resmi dan pemegang lisensi eksklusif untuk nobar pertandingan olahraga nasional dan internasional.
IEG Sports HUB adalah wadah yang memungkinkan berbagai pelaku usaha—dari UMKM, restoran, kafe, hotel, hingga pengelola atrium mal dan ruang terbuka—untuk mengadakan kegiatan nobar secara legal dan berlisensi. Tidak hanya itu, Sports HUB juga menjadi penghubung antara pelaku bisnis dan komunitas penggemar olahraga di seluruh Indonesia.
Pertandingan-Pertandingan Besar dalam Genggaman
Mulai dari pertandingan kelas dunia seperti Premier League dan NBA, hingga kompetisi lokal seperti Liga 1, Proliga, dan Livoli, semuanya kini bisa ditayangkan secara resmi di tempat usaha Anda. Termasuk salah satu ajang yang paling dinantikan: AFF U-23 Championship 2025, yang akan digelar di Indonesia mulai 15 - 31 Juli 2025, dengan Timnas U-23 Indonesia berlaga di stadion ikonik seperti Gelora Bung Karno (Jakarta) dan Stadion Patriot (Bekasi).
Melalui kemitraan resmi dengan IEG Sports HUB, pelaku usaha akan mendapatkan hak tayang lebih dari 2.000 pertandingan selama 10 bulan, mencakup 18 liga olahraga favorit.
Tiga Kategori Tempat Usaha, Satu Tujuan: Nobar Legal dan Meriah
IEG mengklasifikasikan mitra usaha dalam tiga kategori:
1. Kategori I: Kafe/ restoran permanen berkapasitas <100 orang, tanpa penjualan minuman keras.
2. Kategori II: Kafe/ restoran dengan penjualan minuman keras dan kapasitas lebih besar.
3. Kategori III: Venue tidak permanen seperti atrium mal, parkiran, hall, atau ruang publik lainnya.
Setiap kategori akan disesuaikan dengan paket lisensi yang terjangkau dan kompetitif. Bahkan, tersedia potongan harga early bird hingga 10% jika mendaftar sebelum pertengahan Agustus 2025—waktu dimulainya musim pertandingan baru.
Sosialisasi Nasional: Sambut Nobar Legal di Kota Anda
Untuk memperluas jangkauan dan pemahaman pelaku usaha, IEG Sports HUB akan melakukan sosialisasi di 10 kota besar: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Batam, Medan, Balikpapan, Pontianak, dan Makassar. Kota-kota ini dipilih karena antusiasme masyarakatnya yang tinggi terhadap acara nobar olahraga.
Legal Itu Keren: Hindari Resiko, Dukung Industri Olahraga Secara Profesional
IEG juga menekankan pentingnya penyelenggaraan nobar secara legal. Saat ini, sejumlah tempat usaha di Indonesia tengah menghadapi proses hukum karena menayangkan pertandingan olahraga berlisensi tanpa izin. Hal ini melanggar UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 Pasal 118, dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara dan denda hingga Rp. 1 miliar.
IEG bersama mitra distribusi lisensi, PT. Mitra Media Integrasi (MIX), mendorong pelaku usaha untuk bergabung sebagai mitra resmi agar terhindar dari sanksi hukum dan turut mendukung industri penyiaran olahraga di Indonesia secara profesional dan berkelanjutan.
Gabung Sekarang, Jadi Bagian dari Komunitas Nobar Legal!
Bagi pelaku usaha yang ingin memanfaatkan momen pertandingan besar untuk menarik pengunjung dan membangun komunitas loyal, inilah saat yang tepat untuk bergabung sebagai mitra resmi IEG Sports HUB.
Nobar bukan hanya tentang menonton—tapi juga tentang pengalaman, komunitas, dan legalitas. Bersama IEG Sports HUB, mari rayakan semangat olahraga secara resmi, aman, dan menguntungkan.
Rabu, 21 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Pada selasa malam yang penuh emosi di Etihad Stadium, Kevin De Bruyne menutup babak penting dalam karirnya bersama Manchester City. tangis haru mewarnai suasana, termasuk dari sang manajer Pep Guardiola, yang menyebut malam itu sebagai “hari yang menyedihkan.” Meskipun pertandingan berakhir dengan kemenangan 3-1 atas Bournemouth, sorotan utama adalah momen perpisahan sang maestro lini tengah yang selama hampir satu dekade telah menenun keajaiban di atas rumput hijau Etihad.
Sebuah Warisan yang Terpatri di Batu dan Hati
Dilansir dari bbc.com, De Bruyne yang kini berusia 33 tahun, tak hanya meninggalkan warisan medali dan statistik gemilang. City mengumumkan akan membangun patung untuk menghormatinya di luar stadion — sebuah pengakuan monumental atas peran pentingnya dalam era keemasan klub. Ia juga mendapatkan jalan di kompleks akademi klub yang dinamai dengan namanya, serta sebuah mural ikonik di Northern Quarter Manchester, tempat kreativitasnya seperti dituangkan dalam bentuk seni.
“Saya akan selalu di sini,” ujar De Bruyne dalam pidato emosionalnya setelah laga. Saya ingin bermain dengan kreativitas dan penuh semangat, dan saya harap semua orang menikmatinya seperti saya.”
Sebuah Pertunjukan yang Hampir Sempurna
Laga terakhirnya di Etihad seolah telah ditulis dengan naskah indah. Chant “Ohh Kevin De Bruyne” menggema, syal dan kaus bernuansa KDB bertebaran, dan para penggemar menanti momen magis terakhir dari sang pengatur serangan. Dan kesempatan itu datang—sebuah bola matang di depan gawang kosong. Namun, momen sempurna itu berubah menjadi drama ketika tendangan De Bruyne justru melambung menyentuh mistar.
“Itu mengerikan,” ujarnya jujur. “Anak saya pasti akan sangat keras kepada saya soal itu.”
Tangisan, Tepuk Tangan dan Pelukan Terakhir
Setelah peluit panjang dibunyikan, layar stadion menampilkan montase kenangan terbaik De Bruyne bersama City, dengan pesan dari para legenda seperti Kompany dan Aguero. Ia kembali ke lapangan bersama istri dan anak-anaknya, disambut tepuk tangan meriah dari para pemain, staf, dan seluruh penjuru tribun. Guardiola, yang terkenal jarang menunjukkan emosi, tak kuasa menahan air mata.
“Ketika Anda pergi setelah 10 tahun dengan rasa hormat sebesar ini, tidak ada yang lebih baik dari itu,” kata Pep. “Ia akan dirindukan. Tak ada keraguan.”
Statistik yang Berbicara
Sejak bergabung dengan City pada 2015, De Bruyne mencatat:
- 283 pertandingan Liga Primer
- 119 assist (tertinggi kedua sepanjang masa di bawah Ryan Giggs)
- 72 gol
- 843 peluang diciptakan (tertinggi di liga sejak 2015)
- 16 medali juara, termasuk 5 gelar Liga Primer
Dengan torehan seperti itu, De Bruyne bukan hanya pemain hebat—ia adalah simbol kreativitas dan konsistensi di level tertinggi sepak bola Inggris.
Siapa Penerusnya?
Langkah De Bruyne selanjutnya mungkin ke MLS bersama Chicago Fire, tapi pertanyaan besar yang muncul: siapa yang bisa menggantikannya? Nama-nama seperti Florian Wirtz dan Morgan Gibbs-White sempat dikaitkan, namun beban terbesar mungkin jatuh ke pundak pemain sendiri—Phil Foden.
“Ia [De Bruyne] tidak tergantikan,” ujar Micah Richards. “Tapi inilah saatnya Foden melangkah maju.”
Satu Dekade yang Abadi
Kevin De Bruyne datang ke Manchester sebagai talenta besar. Ia pergi sebagai legenda abadi. Dalam dunia sepak bola yang serba cepat berubah, ada sedikit sosok yang bisa menyatukan angka, gelar, dan perasaan dalam satu paket. De Bruyne melakukannya—tanpa banyak kata, tanpa kontroversi. Hanya dengan sepak bolanya.
Dan saat ia meninggalkan lapangan Etihad untuk terakhir kalinya, dunia tahu: ini bukan sekedar akhir dari satu laga—ini adalah akhir dari sebuah era.
“Kami ingin kamu bertahan, Kevin De Bruyne…”
Tapi bahkan cinta paling dalam pun harus merelakan kepergian seorang raja.
Rabu, 21 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Musim rookie NBA 2024-25 ditutup dengan sorotan terang bagi dua nama yang sejak awal sudah jadi perbincangan: Stephon Castle dan Zaccharie Risacher. Keduanya tak hanya menunjukkan potensi besar di tahun pertama mereka di liga, tetapi juga berhasil mengukuhkan diri sebagai bagian dari Kia NBA All-Rookie First Team — penghargaan prestisius bagi para pendatang baru terbaik di NBA.
Castle Rookie of The Year Sekaligus Pemain All-Rookie Pilihan Unanimous
Dilansir dari nba.com Stephon Castle, guard tangguh dari San Antonio Spurs, menyapu bersih semua suara First Team dari 100 panelis media global. Tak hanya terpilih sebagai anggota First Team, Castle juga dinobatkan sebagai NBA Rookie of The Year 2024-25 versi Kia, menjadikannya bintang terang dalam masa pembangunan ulang Spurs.
Dikenal dengan insting bertahan yang tajam, IQ basket yang tinggi, dan ketenangan dalam tekanan, Castle bukan hanya unggul secara statistik — ia juga jadi figur kunci dalam identitas timnya. Pilihan ini semakin menegaskan bahwa Spurs menemukan permata sejati di draft tahun lalu.
Risacher dan Sarr, Duet Prancis Cetak Sejarah
Bergabung bersama Castle di First team adalah Zaccharie Risacher, pilihan pertama NBA Draft 2024 dan tulang punggung masa depan Atlanta Hawks. Forward asal Prancis ini tampil konsisten sepanjang musim, menunjukkan kemampuan dua arah yang mengesankan — mampu mencetak angka dan menjaga perimeter lawan dengan efektif.
Tak kalah mengejutkan, kompatriotnya sesama Prancis, Alex Sarr dari Washington Wizards, juga masuk ke dalam First Team. Keduanya menorehkan sejarah sebagai dua pemain dari negara non-Amerika yang sama pertama kali berhasil masuk ke All-Rookie First Team di musim yang sama. Dunia benar-benar menyaksikan kebangkitan generasi emas bola basket Prancis.
Dominasi Rookie di Memphis
Satu lagi catatan bersejarah datang dari Memphis Grizzlies, yang menempatkan dua rookie sekaligus di First Team: center raksasa Zach Edey dan forward serba bisa Jaylen Wells. Ini menjadi kali pertama sejak musim 2019-20 — saat mereka memiliki Ja Morant dan Brandon Clarke — Grizzlies mencetak dua nama di All-Rookie First Team.
Kehadiran Edey dan Wells memperlihatkan masa depan cerah Memphis yang siap bersaing lagi di papan atas.
Tim Kedua yang Tak Kalah Menarik
Meski tak masuk ke First Team, para pemain di Kia NBA All-Rookie Second Team juga tampil menjanjikan. Di antaranya:
- Matas Buzelis (Chicago Bulls), forward kreatif dengan kemampuan shooting yang mumpuni,
- Bub Carrington (Wizards), guard cerdas yang memberi keseimbangan pada permainan Washington,
- Donovan Clingan (Portland Trail Blazers), center defensif yang jadi pelindung ring andalan,
- Yves Missi (New Orleans Pelicans), dan
- Kel’el Ware (Miami Heat), dua big man dengan potensi besar di bawah ring.
Perlu dicatat, dengan masuknya Sarr di First Team dan Carrington di Second Team, Wizards mencatat rekor unik: kembali memiliki dua rookie dalam All-Rookie Team untuk pertama kalinya sejak musim 1963-64.
Generasi Baru Siap Mengambil Alih
Daftar Kia NBA All-Rookie Team 2024-25 ini bukan sekedar penghargaan, tapi juga pertanda bahwa generasi baru pemain muda sedang bersiap mengambil alih panggung liga. Dari Castle yang memimpin Spurs ke arah baru, Risacher yang jadi wajah masa depan Hawks, hingga talenta global seperti Sarr dan Edey — masa depan NBA terlihat cerah dan penuh warna.
Tak sabar menantikan langkah besar selanjutnya dari para bintang muda ini.
Rabu, 21 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Sebuah era telah resmi berakhir. Phil Taylor, legenda hidup olahraga darts, telah mengumumkan pensiun total dari dunia darts — tak hanya dari kompetisi profesional, tapi juga dari laga-laga ekshibisi yang selama ini masih menyambung napas karir panjangnya. Juara Dunia 16 kali itu menyampaikan kabar tersebut secara resmi pada Selasa sore melalui media sosial dan situs pribadinya.
Kabar ini menandai penutupan resmi salah satu karir paling dominan dan berpengaruh dalam sejarah olahraga modern.
Tak Lagi Muncul di Atas Panggung
Dilansir dari dartsnews.com akhir pekan lalu Taylor sempat dijadwalkan tampil dalam laga ekshibisi “Armageddon” di Leicester dan menghadapi Bradley Coltman. Namun, para penonton dibuat terkejut ketika promotor acara, Matt Ward, naik ke panggung untuk mengumumkan bahwa “The Power” — julukan Taylor — tidak akan lagi melempar darts. Sebagai pengganti, Ricky Evans dihadirkan untuk mengisi laga tersebut.
Taylor masih hadir di lokasi dan menyapa para penggemarnya melalui sesi tanya jawab di Norwich. Namun, semangat yang dulu begitu kuat di balik sorot lampu arena kini telah beralih ke babak baru dalam hidupnya.
“Saya ingin mengklarifikasi agar orang-orang tidak datang ke acara dengan harapan saya masih akan bermain dan akhirnya kecewa,” tulis Taylor dalam pernyataannya.
Cedera yang Mengubah Segalanya
Keputusan Taylor untuk mundur total sebenarnya sudah mulai terbentuk sejak tahun lalu, ketika ia mengundurkan diri dari ajang World Seniors Darts Matchplay karena cedera pinggul yang berkepanjangan. Operasi yang ia jalani pada akhir tahun itu tidak hanya menandai perawatan medis, tapi juga menjadi titik balik dalam karirnya.
“Nyeri pinggul membuat saya tak lagi bisa bermain dengan nyaman,” kata Taylor sebelumnya. Dan kini, ia memilih untuk tak lagi memaksakan diri — sesuatu yang tidak mudah bagi seorang kompetitor sejati sepertinya.
Perpisahan Sang Legenda
Dalam pernyataan resminya, pria yang telah menghiasi dunia darts selama lebih dari empat dekade ini menulis:
“Setelah karir yang panjang dan fantastis selama 40 tahun terakhir, saya umumkan bahwa mulai hari ini saya pensiun dari bermain darts. Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari komunitas yang bersemangat dan penuh semangat.”
Taylor juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh penggemar dan komunitas darts atas dukungan luar biasa selama ini. Ia menegaskan bahwa dorongan dari para penonton dan penggemar adalah “kekuatan pendorong” di balik semua pencapaiannya.
“Sebuah perjalanan yang memungkinkan saya untuk mencapai lebih dari yang pernah saya bayangkan. Saya bersyukur atas persahabatan yang telah saya jalin dan pengalaman yang telah saya bagikan.”
Sebuah Legasi Tak Tertandingi
Phil Taylor bukan sekedar juara. Ia adalah ikon. Dengan 16 gelar Juara Dunia, puluhan trofi mayor lainnya, dan pengaruh yang tak terukur dalam mempopulerkan darts sebagai olahraga global, namanya akan terus hidup dalam sejarah.
Dalam setiap lemparan yang presisi, dalam setiap sorakan di Ally Pally, dan dalam semangat setiap pemain muda yang bermimpi menjadi juara — bayangan “The Power” akan selalu hadir.
Dan meski ia tak lagi berdiri di depan oche, Phil Taylor tetap akan menjadi bagian dari olahraga ini. Seperti yang ia katakan:
“Saat satu babak ditutup, babak lain terbuka. Transisi ini membuka peluang baru bagi saya untuk terlibat dengan olahraga ini dengan cara yang berbeda.”
Selamat pensiun, Phil. Terima kasih atas segalanya. Anda bukan hanya juara dunia — Anda adalah juara selamanya.
Phil Taylor — 16 kali Juara Dunia. Tak tergantikan, Tak terlupakan.
Kamis, 22 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Tangis haru, sorak sorai, dan ledakan emosi mewarnai langit San Mamés dini hari tadi. Tottenham Spurs akhirnya meraih kembali kejayaan yang telah mereka rindukan selama 17 tahun, usai mengalahkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 di final Liga Europa 2025. Gol semata wayang dari Brennan Johnson tak hanya mengunci kemenangan, tapi juga menutup bab panjang tanpa trofi sejak Piala Liga 2008.
Di bawah bimbingan pelatih asal Australia, Ange Postecoglou, Spurs tampil disiplin dan tangguh dalam laga yang berlangsung tegang. Ini adalah momen klimaks dari musim yang penuh pasang surut — dan Spurs memilih panggung Eropa untuk menulis ulang sejarah mereka.
Gol yang Mengubah Takdir
Dilansir dari goal.com laga berjalan ketat sejak menit pertama, tapi titik balik datang di ujung babak pertama. Berawal dari umpan silang Pape Matar Sarr, bola memantul dari Luke Shaw, mengecoh kiper Andre Onana, dan Johnson—dengan insting tajamnya—berada di tempat yang tepat untuk menyentuh bola sebelum melihatnya bergulir masuk ke gawang.
“Saya tahu menyentuh bola, tapi pantulannya tak sempurna. Saat saya menoleh dan melihat bola masuk, itu momen yang tak bisa dijelaskan,” kata Johnson, pencetak gol kemenangan yang malam itu menjelma jadi legenda dadakan.
Vicario Tangguh, Spurs Tahan Gempuran
Manchester United mencoba bangkit di babak kedua. Gempuran demi gempuran dilancarkan ke pertahanan Spurs. Namun, malam itu Guglielmo Vicario menjelma jadi tembok kokoh di bawah mistar. Penyelamatannya atas sundulan Shaw di menit-menit akhir menjadi momen krusial yang mengamankan trofi.
“Penyelamatan Vicario luar biasa. Itu penyelamatan final.” ujar Johnson memuji sang penjaga gawang.
Akhir dari Penantian, Awal Era Baru?
Bagi Tottenham kemenangan ini lebih dari sekedar trofi. Ini adalah simbol akhir dari keraguan, akhir dari cemooh “Spursy”, dan awal dari harapan baru di bawah Postecoglou.
“Ange menjanjikan trofi, dan dia menepatinya,” ujar Johnson.
“Kami mungkin tak sempurna di liga, tapi malam ini kami menunjukkan kami bisa bersaing di level tertinggi.”
Selain kebanggaan, kemenangan ini juga menghadirkan manfaat finansial besar—sekitar £100 juta, plus tiket ke Liga Champions musim depan. Sebuah langkah besar menuju stabilitas dan daya saing.
United Terpuruk, Spurs Bangkit
Di sisi lain, kekalahan ini menjadi catatan kelam lain bagi Manchester United. Di bawah asuhan Ruben Amorim, musim 2024/25 menjadi salah satu yang terburuk bagi Setan Merah—tanpa trofi dan tanpa sepak bola Eropa musim depan.
Tekanan terhadap Amorim kini mencapai titik didih. Kekalahan di final Eropa hanya menegaskan bahwa kebangkitan United masih jauh dari kata tuntas.
Suara dari Lapangan: Emosi dan Sejarah
Dalam sesi wawancara pascalaga, Johnson tak bisa menyembunyikan emosinya. Dari gol yang mungkin tak cantik, hingga menit-menit akhir yang menyiksa secara psikologis.
“Itu mengerikan — saya bahkan tak bisa menonton akhir laga. Tapi saat kami bertahan dari sepak pojok terakhir, saya tahu kami menang,” katanya.
Dengan wajah lelah tapi bahagia, ia tutup dengan pesan menyentuh:
“Trofi ini untuk semua fans Spurs — yang hadir di Bilbao dan yang menonton dari rumah. Terima kasih atas kesabaran dan dukungan kalian. Akhirnya… ini milik kita!”
Malam yang Akan Dikenang Selamanya
Tottenham tidak hanya memenangkan final - mereka merebut kembali identitas mereka. Final Liga Europa 2025 di Bilbao akan dikenang sebagai malam di mana Spurs menolak menyerah pada label “nyaris juara” dan memilih menulis sejarah baru. Ini bukan sekedar akhir dari puasa trofi, tapi mungkin awal dari era baru di London Utara.
Selamat, Tottenham. Akhirnya, kalian pulang membawa sesuatu.
Kamis, 22 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Netflix kembali mencetak sejarah di dunia olahraga — bukan lewat pertandingan, tapi lewat layar kaca. Serial dokumenter populer Drive to Survive resmi meraih Penghargaan Emmy bergengsi dalam kategori “Outstanding Sports Documentary Series — Serialised” pada ajang Sports Emmy tahun ini. Penghargaan ini diberikan untuk musim keenam serial tersebut, yang mengangkat kisah di balik musim Formula 1 2023.
Ini menjadi kemenangan kedua bagi Drive to Survive di kategori yang sama, setelah sebelumnya membawa pulang piala yang sama pada tahun 2022. Tak hanya menjadi bukti kualitas produksi, pencapaian ini juga menunjukkan betapa serial ini telah menjadi jembatan antara olahraga balap dan jutaan penonton dari berbagai latar belakang.
Lebih dari Sekedar Balapan
Dilansir dari formula1.com sejak pertama kali diluncurkan pada 2019 oleh rumah produksi Box to Box Films, Drive to Survive langsung mencuri perhatian. Dalam waktu kurang dari satu dekade, serial ini telah ditonton lebih dari 700 juta kali secara global — angka yang luar biasa untuk sebuah dokumenter olahraga.
Musim keenam yang menjadi sorotan tahun ini meliput dominasi mutlak Max Verstappen, yang mengunci gelar juara dunia ketiganya dengan memenangi 19 dari 22 Grand Prix. Di atas kertas, musim tersebut bisa saja terlihat “kurang dramatis” karena kurangnya pertarungan gelar yang ketat. Namun, para pembuat serial justru menemukan sudut pandang menarik: pertarungan sengit di posisi dua hingga empat, serta kisah-kisah manusia di balik helm dan setir.
“Kami sempat khawatir karena Red Bull sangat dominan, mungkin akan membuat cerita jadi datar,” ujar Produser Eksekutif James Gay-Rees kepada Formula1.com. “Tapi justru kami menemukan banyak sekali cerita yang layak diangkat, bahkan sempat berpikir untuk membuat lebih banyak episode dari biasanya.”
Mengubah Cara Dunia Melihat F1
Kesuksesan Drive to Survive tidak hanya diukur dari penghargaan atau jumlah penonton, tapi dari dampaknya terhadap Formula 1 itu sendiri. Serial ini berhasil memperkenalkan F1 kepada penonton baru — khususnya di pasar Amerika Serikat yang sebelumnya relatif dingin terhadap olahraga balap roda empat ini.
Kini, F1 menjadi bagian dari budaya pop. Nama-nama seperti Verstappen, Hamilton, Leclerc, hingga tim-tim seperti Haas dan McLaren, bukan lagi sekedar jargon teknis di antara penggemar berat, tapi sudah menjadi cerita dengan wajah, emosi, dan konflik — berkat cara Drive to Survive membingkainya dengan gaya dokumenter yang sinematik.
Terus Melaju
Musim ketujuh dari Drive to Survive telah dirilis pada bulan Maret 2025 dan tersedia lengkap di Netflix bersama seluruh musim sebelumnya. Dengan popularitas yang terus meningkat dan kualitas produksi yang konsisten, serial ini tampaknya masih akan terus melaju, membawa Formula 1 lebih dekat ke penonton yang lebih luas.
Drive to Survive bukan hanya tayangan dokumenter. Ia adalah kisah tentang ambisi, tekanan, kegagalan, dan kemenangan. Dan Emmy ini hanyalah pit stop berikutnya dalam perjalanan panjang yang belum menunjukkan tanda-tanda melambat.
Ketika trek balap sudah sepi, kisahnya tetap bergema — di layar, di hari penonton, dan kini di panggung Emmy.
Jumat, 23 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject - Di lintasan, Fabio Quartararo dikenal karena keberaniannya menggeber motor di tikungan dan kecepatannya di trek lurus. Tapi rahasia di balik impresifnya bukan hanya di gas dan rem. Juara Dunia MotoGP 2021 asal Prancis ini diam-diam telah merevolusi cara seorang pembalap mempersiapkan diri menghadapi kerasnya dunia balap motor paling elite: lewat pendekatan latihan yang cerdas, disiplin, dan menyeluruh.
Musim 2025 menandai kebangkitan Quartararo. Setelah beberapa tahun naik-turun, ia kembali menggigit — meraih pole position berturut-turut dan podium dramatis di Jerez. Namun, keberhasilan ini tak lahir semata dari bakat alami. Ada kerja keras senyap yang berlangsung jauh dari sorotan kamera, di ruang gym, trek latihan, dan ruang pemulihan.
Sejak Kecil Sudah “Ngebut”
Dilansir dari motogp.com kecintaan Quartararo terhadap balapan dimulai lebih awal dari kebanyakan orang. “Ayah saya dulu balapan, dan saya mulai saat saya berusia 4 tahun,” kenangnya. Dari main-main dengan motor kecil, semangatnya tumbuh menjadi ambisi besar. Pada usia 14 tahun, ia sudah dua kali menjuarai kejuaraan Spanyol — kompetisi keras yang dikenal sebagai ladang lahir bintang masa depan MotoGP.
Sejak saat itu, ia tahu satu hal: dia punya potensi untuk menjadi juara dunia. Dan untuk mencapainya, dia harus berbeda. Tidak hanya di atas motor, tapi juga dalam cara dia melatih tubuh dan pikirannya.
Latihan Bukan Sekedar Otot
MotoGP bukan hanya soal nyali dan teknik, tapi juga soal science. Di atas motor 300 km/jam, tubuh pembalap harus mampu menahan tekanan luar biasa selama lebih dari 40 menit. Dan Quartararo paham bahwa latihan fisiknya harus sepresisi balapannya.
“Semua orang melatih tubuh bagian atas, dan kardio biasanya ditujukan untuk kaki,” katanya. “Tapi ini lebih dari sekedar angkat beban. Saya harus jadi yang paling kuat dengan beban tubuh yang paling ringan.”
Beban ringan tapi tenaga maksimal — inilah filosofi latihannya. Setiap sirkuit juga punya tantangan berbeda. Ada trek yang lebih banyak berbelok ke kiri, misalnya yang menuntut kekuatan ekstra dari trisep dan otot inti. Quartararo menyesuaikan latihannya dengan bentuk sirkuit, bukan sekedar mengikuti rutinitas umum. Hasilnya? Tubuh yang lentur tapi kokoh, cepat pulih tapi tahan banting.
Mental Sejak Start hingga Finis
Di balik semua latihan fisik itu, ada satu aspek lain yang tak kalah penting: mental. Quartararo sudah melewati 11 kali operasi dan pernah mengalami patah tulang pergelangan tangan yang parah. Tapi dia tidak pernah membiarkan cedera menghentikannya terlalu lama.
“Kalau kamu pulih dengan baik dan melakukannya dengan benar, itu tidak akan berdampak dalam jangka panjang,” ujarnya santai. Bagi Quartararo, pemulihan bukan berarti berhenti, itu bagian dari perjalanan.
Ia juga tidak lupa menjaga keseimbangan. Bersama ahli gizinya, ia tidak memaksakan diri hidup super ketat. Sesekali, ia tetap menikmati es krim favoritnya. Bukan semata soal lidah, tapi soal menjaga kewarasan.
“Ahli gizi saya mengizinkan itu, karena baik untuk mental saya,” katanya. “Kalau saya terlalu ketat terus, saya justru bisa kehilangan ketajaman.”
Warisan Latihan Baru
Dalam dunia yang semakin kompetitif dan canggih, pendekatan Quartararo adalah angin segar. Ia membuktikan bahwa menjadi pembalap MotoGP bukan hanya soal kecepatan dan keberanian, tapi juga tentang menyatukan tubuh, pikiran, dan semangat dalam satu paket utuh.
Kini, saat ia menatap Grand Prix Inggris dengan percaya diri dan momentum yang mengalir, jelas bahwa El Diablo tak sekedar kembali ke performa puncak. Ia sedang membentuk standar baru — mendefinisikan ulang bagaimana seorang pembalap mempersiapkan diri untuk menjadi juara.
Dan siapa tahu, mungkin generasi MotoGP berikutnya akan menyebut “Latihan ala Quartararo” sebagai formula juara.
Fabio Quartararo tidak hanya membalap untuk menang — dia melatih untuk bertahan, berpikir untuk berkembang, dan hidup untuk balapan.
Jumat, 23 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Ratu Pop Indonesia, Rossa, kembali menyapa penggemarnya lewat konser terbarunya bertajuk “Here I Am” yang akan digelar di Indonesia Arena, Jakarta, pada 23 Mei 2025. Konser ini menjadi penanda penting dalam karir musik Rossa, sekaligus kelanjutan dari kesuksesan dua tur besarnya sebelumnya: “Rossa 25 Shining Years (2022)” dan “Another Journey: The Beginning (2023)”, yang telah menyedot perhatian lebih dari 80 ribu penonton di tiga negara.
Dilansir dari rossaofficial.com, dalam konser “Here I Am”, Rossa menjanjikan penampilan yang lebih segar dan modern. Ia mengungkapkan bahwa konser ini akan sangat berbeda dari konser-konsernya yang terdahulu, dengan konsep yang dirancang lebih personal namun tetap megah.
“Yang pasti konser ini akan beda banget dari konser-konser aku yang sebelumnya. Banyak kolaborasi, kejutan, dan konsep-konsep yang aku yakin kalian pasti akan suka banget,” ujar Rossa dalam keterangannya.
Makna Here I Am
Lebih dari sekedar judul, “Here I Am’ adalah cerminan perjalanan panjang Rossa sebagai musisi dan pribadi. Ia berharap konser ini dapat menjadi momen refleksi sekaligus selebrasi bagi dirinya dan para penggemarnya.
“Sebagai pribadi, aku ingin mengajak orang-orang yang dengar lagu-lagu aku untuk menerima diri mereka sendiri apa adanya, tanpa rasa rendah diri. Dan sebagai penyanyi, ini adalah penanda semua perjalanan karirku — dari hits, album, hingga konser yang sudah aku gelar selama ini,” jelas Rossa.
Tiket dan Kategori
Konser ini dipromotori oleh Inspire IDN, yang telah merilis harga tiket mulai dari Rp. 350.000,- untuk kategori Bronze, hingga Rp. 3.500.000,- untuk kategori Diamond. Ada pula kategori Diamond Plus dengan harga khusus, di luar pajak dan biaya administrasi.
Bernadya dan Bintang Tamu Misterius
Yang tak kalah menarik, Bernadya, penyanyi muda berbakat yang tengah naik daun, akan tampil sebagai bintang tamu utama. Rossa menyebut pemilihan Bernadya didasarkan pada kekuatan musikalitas dan pesona unik yang dimilikinya.
“Menurut aku, Bernadya tuh fenomena baru yang berhasil menyihir banyak publik lewat karya-karyanya. Aku sangat bangga bisa berbagi panggung dengannya,” kata Rossa.
Selain Bernadya, Rossa memberi bocoran akan ada bintang tamu yang lain yang masih dirahasiakan, menambah unsur kejutan dalam konser nanti. “Masih rahasia ya… nanti kalian lihat sendiri di hari H,” ujarnya sambil tertawa.
Tur Internasional: Malaysia dan Singapura Menyusul
Setelah konser di Jakarta, “Here I Am” akan melanjutkan perjalanannya ke Malaysia, tepatnya di Axiata Arena, Bukit Jalil, pada 14 Juni 2025, dan akan menutup rangkaian konser di Singapura pada akhir tahun 2025.
Bagi para penikmat musik Tanah Air, konser ini bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga sebuah perayaan dari perjalanan panjang musisi perempuan yang telah memberi warna penting dalam industri musik Indonesia selama lebih dari dua dekade.
Jumat, 23 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Gelaran FIP Promises Manila II akhir pekan lalu mencatat prestasi gemilang dari para atlet muda padel, dengan sorotan utama tertuju pada Paul Rolandi dan Oscar Whelan yang berhasil meraih dua gelar juara dalam kategori berbeda. Turnamen ini menjadi bagian dari kalender bergengsi FIP Promises, ajang pengembangan pemain usia muda di kancah internasional.
Bertempat di Manila, turnamen ini mempertandingkan empat kelompok usia: U12, U14, U16, dan U18, baik di sektor putra maupun putri. Pertandingan berlangsung penuh semangat dan menyajikan deretan bakat muda yang menjanjikan untuk masa depan padel dunia.
Bintang Muda Bersinar Ganda
Dilansir dari padelfip.com, Paul Rolandi tampil luar biasa dengan memenangkan dua kategori sekaligus. Pertama, ia meraih gelar di U12 bersama Thiago, kemudian mengukuhkan dominasinya dengan menggandeng Oscar Whelan untuk memenangkan kategori U14.
Sementara itu, Oscar Whelan juga mencatatkan prestasi gand. Selain kemenangannya bersama Rolandi di U14, ia kembali naik podium juara di kategori U16, kali ini berduet dengan Noel Aleksandr Zoleta.
Kemenangan ini menjadi penegasan bahwa Rolandi dan Whelan adalah dua talenta muda yang patut diperhitungkan di pentas padel internasional. Ketangguhan, teknik mumpuni, dan chemistry yang solid di lapangan menjadi kunci sukses keduanya mengatasi lawan-lawan tangguh di setiap kategori.
Deretan Juara Lainnya
Di kelompok usia U12 Putri, pasangan Sophia Baruela dan Shaine Almadin tampil dominan dan sukses merebut gelar juara. Sementara di U14 Putri, Crissandra Torres dan Cianne Leighton membuktikan diri sebagai pasangan yang solid dan tangguh di usia dini.
Kategori paling senior, U18, juga tidak kalah seru. Gelar juara direbut oleh pasangan Ariel Cabaral dan Bais Al-Zayeed, yang tampil konsisten dan penuh determinasi sepanjang pertandingan.
FIP Promises Berlanjut ke Chili dan Mesir
Rangkaian FIP Promises belum berhenti di Manila. Minggu ini, sirkuit akan berlanjut ke dua lokasi baru yaitu di Antofagasta, Chili, dan Mesir dengan tajuk FIP Promises Egypt I. Para pemain muda dari berbagai negara akan kembali berlaga, membuktikan bahwa padel tak hanya tumbuh di Eropa dan Amerika Latin, tapi juga semakin mengakar di Asia dan Afrika.
Turnamen seperti FIP Promises Manil II bukan sekedar kompetisi, melainkan panggung pembentukan karakter, kerja sama tim, dan mental juara para pemain muda. Dan kali ini, nama Paul Rolandi dan Oscar Whelan menjadi sorotan utama—dua bintang muda yang menorehkan kemenangan ganda, sekaligus harapan besar bagi masa depan padel dunia.
Jumat, 23 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Panggung megah Indonesia Arena menjadi saksi momen istimewa saat Rossa menggelar konser bertajuk “Here I Am”, Jum’at malam (23/5). Dalam konser ini, diva kenamaan Indonesia itu tidak hanya membawakan deretan hits-nya sendiri, tetapi juga menggandeng sejumlah bintang tamu, salah satunya adalah idol group JKT48.
Penampilan JKT48 di konser ini menjadi salah satu kejutan manis bagi para penonton. Dengan semangat khas idol dan koreografi yang energik, mereka menyanyikan lagu andalan “Heavy Rotation” yang langsung disambut sorak sorai penonton. Tak hanya itu, kolaborasi antara JKT48 dan Rossa pun terjadi secara langsung di atas panggung saat membawakan lagu ikonik Rossa, “Pudar”.
Momen tak terlupakan terjadi saat di tengah-tengah lagu “Pudar”, Rossa secara spontan ikut melakukan gerakan Velocity, sebuah tren yang sedang beredar di kalangan masyarakat luas. Riuh penonton semakin menjadi saat sang diva tampil mengenakan Isshou, kostum khas JKT48, yang menegaskan betapa ia benar-benar menyatu dengan penampilan para idol muda tersebut.
Formasi JKT48 yang tampil malam itu terdiri dari dua belas anggota, diantaranya: Angelina Christy, Aurellia, Cornelia Vanisa, Febriola Sinambela, Feni Fitriyanti, Freya Jayawardana, Gabriela Abigail, Gita Sekar Andarini, Jessica Chandra, Lulu Salsabila, Mutiara Azzahra, dan Shania Gracia. Mereka hadir dengan semangat penuh, memberikan warna berbeda di konser Rossa yang sarat emosi dan kenangan.
Kolaborasi lintas generasi ini menjadi bukti bahwa musik bisa menyatukan siapa saja. Rossa, dengan karirnya yang telah melintasi dua dekade, dan JKT48, sebagai simbol semangat muda dalam industri hiburan Indonesia, menunjukkan sinergi luar biasa di atas panggung.
Konser “Here I Am” bukan hanya menjadi ajang perayaan perjalanan musik Rossa, tetapi juga panggung kolaboratif yang menyentuh hati dan meninggalkan kesan mendalam bagi para penonton. Sebuah malam yang akan terus dikenang, dimana generasi berbeda bersatu dalam harmoni.
-hiz-
Sabtu, 24 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Jakarta Barat kembali menjadi saksi kemeriahan dunia darts Tanah Air lewat gelaran MLD SPOT - ALL STAR DARTS stage 2 yang berlangsung di Buddy Pool. Diselenggarakan oleh Buddy Pool bersama Mix Network, turnamen ini mempertemukan para pelempar handal dari kelas B Flight untuk unjuk kemampuan dalam suasana kompetitif yang tetap penuh sportivitas.
Dua Kelas, Satu Tujuan: Jadi yang Terbaik
Turnamen ini mempertandingkan dua event utama, dengan total 44 peserta yang terbagi dalam format double atau berpasangan. Tiap pertandingan menjadi ajang pembuktian teknik, akurasi, dan kerja sama antar pemain.
1. Pregames Double – B Flight
- Format: 16 tim (32 pemain), sistem 701 – Cricket – Choice, dengan Master Out.
- Highlight: Meski bukan main event, pregames ini menjadi pemanasan serius. Para peserta langsung dihadapkan pada tantangan berat sejak awal. Kombinasi format angka besar dan cricket menuntut keseimbangan antara kecepatan menurunkan skor dan taktik penutupan angka.
2. Main Event – MLD Spot Qualification Stage 2
- Format: 44 pemain, sistem double, kategori B Flight (maksimal rating 22).
- Aturan Main: 701 – Cricket – Choice
- Highlight: Ini adalah medan sesungguhnya. Dengan format double dan batasan rating, turnamen ini mengedepankan skill dan kekompakan pasangan. Setiap tim harus bermain cermat, mengatur strategi dan menjaga ketenangan dalam tiap leg untuk bisa lolos dari babak-babak krusial.
Panggung Para Juara
Setelah serangkaian pertandingan intens, tiga nama berhasil keluar sebagai yang terbaik dan mencuri perhatian komunitas darts:
Juara 1 – Elvandy Edijanto
Tampil stabil dan agresif sejak babak awal, Elvandi menunjukkan kelasnya. Kepercayaan diri dan akurasi tinggi menjadi senjata utama yang mengantarkannya menjadi kampiun turnamen.
Runner-up – Jordan Sarana
Jordan menunjukkan permainan yang konsisten dan piawai dalam membaca momen pertandingan. Meski harus puas di posisi kedua, penampilannya tetap layak diapresiasi tinggi.
Peringkat 3 – Armansyah Faudillah
Berhasil menyegel tempat ketiga, Arman tampil dengan gaya bermain solid dan mental baja. Konsistensinya sepanjang turnamen menjadi bukti bahwa kerja keras dan fokus bisa membuahkan hasil gemilang.
Atmosfer dan Semangat yang Tak Tergantikan
MLD Spot Stage 2 bukan sekedar ajang kompetisi, tapi juga momentum berkumpulnya komunitas darts untuk berbagi semangat, strategi, dan persahabatan. Meskipun tidak ada fun match dalam edisi kali ini, keseruan dan tensi pertandingan tetap terjaga dari awal hingga akhir.
Dengan penyelenggaraan yang rapi dan atmosfer yang hangat, turnamen ini kembali menegaskan bahwa darts bukan hanya soal lemparan akurat, tapi juga soal mental, kerja tim, dan semangat pantang menyerah. Dan yang paling penting, semangat itu akan terus hidup.
Selamat kepada Elvandy Edijanto, sampai bertemu di Grand Final!
Minggu, 25 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Indonesia bersiap menyambut babak baru dalam dunia olahraga darts. Dartslive Super League Season 1 resmi digelar, menjadi panggung kompetisi bergengsi yang bukan hanya menuntut ketepatan dan strategi, tetapi juga mental juara yang sesungguhnya.
Dimulai pada 27 Mei hingga 9 Agustus 2025, liga ini bukan sekedar turnamen—ini adalah momentum. Momentum lahirnya ekosistem darts profesional yang kompetitif, inklusif, dan berstandar internasional di tanah air. Untuk pertama kalinya, para pelempar terbaik dari berbagai penjuru negeri akan unjuk gigi dalam sistem liga yang rapi, adil, dan penuh gengsi.
Format Kompetisi Bertaraf Internasional
Super League Season 1 dirancang dalam beberapa divisi, memastikan setiap pertandingan berjalan seimbang dan menantang. Divisi S3, sebagai salah satu bagian penting liga, menetapkan batas rating maksimal 28—mengacu pada akumulasi tiga pemain terbaik dalam tim—sebagai standar kekuatan yang presisi.
Setiap tim akan bertanding dengan sistem 40 kredit/match yang dibagi dalam dua bagian (Part 1 dan Part 2). Format permainan mencakup pertandingan Singles, Doubles, serta kombinasi gaya permainan seperti 501, 701, Cricket, hingga Half It—meramu variasi strategi dan ketahanan mental dalam setiap lemparan.
Lebih Dari Sekedar Gelar
Namun, Super League bukan hanya soal siapa juara. Ini adalah panggung pembinaan dan pencarian talenta sejati. Para pemain terbaik di musim ini akan mendapatkan kesempatan langka: mewakili Indonesia di ajang prestisius Super League Asia Championship yang akan digelar Oktober 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Artinya, setiap lemparan bukan hanya untuk poin, tapi untuk membuka gerbang ke pentas Asia. Inilah saatnya bagi para pejuang darts Indonesia membuktikan bahwa mereka bukan hanya jago kandang—mereka siap mendunia.
Satu Langkah Menuju Masa Depan
Dengan hadirnya Dartslive Super League Season 1, Indonesia resmi memasuki era baru olahraga darts. Sebuah era dimana komunitas tumbuh, bakat dibina, dan mimpi besar mulai di tapaki dengan lemparan penuh keyakinan. Karena dalam dunia darts, kemenangan bukan soal keberuntungan—tapi soal kerja keras, konsistensi, dan semangat yang tak pernah padam.
Darts bukan lagi sekadar hobi. Darts adalah olahraga. Darts adalah panggilan. Dan ini adalah awal dari segalanya.
Selasa, 27 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Para penggila darts Asia Tenggara, bersiaplah! Gaung kompetisi darts paling dinanti, COUNT UP CLUB Asia Tenggara 2025, akan segera mengguncang. Turnamen yang telah menjadi favorit banyak pihak ini siap meluncurkan edisi terbesarnya, menyajikan pertarungan sengit dengan tensi tinggi di lima negara: Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina dan Singapura! Ini bukan sekedar turnamen biasa; ini adalah panggung pembuktian bagi para master darts sejati.
Dari meja-meja darts lokal hingga panggung megah grand final, setiap bidikan akan dihitung, setiap skor akan berarti. COUNT UP CLUB S.E.A 2025 adalah panggilan bagi setiap pemain untuk mengasah kemampuan, menguji ketahanan mental, dan menapaki puncak tangga juara.
Perburuan Dimulai: Periode Kualifikasi yang Krusial!
Jantung dari kompetisi ini berdetak mulai tanggal 1 Mei hingga 15 Juni 2025. Ini adalah jendela emas bagi setiap pemain untuk menunjukkan taringnya. Caranya? Sangat sederhana! Cukup gunakan Kartu Liga DARTSLIVE Anda dan mainkan COUNT-UP di lokasi DARTSLIVE mana pun. Ingat, minimal 15 game Count-Up harus diselesaikan untuk memenuhi syarat perolehan peringkat. Peringkat pemain akan diperbarui setiap minggu di papan peringkat resmi, www.countup-club.com, menampilkan skor Count-Up tertinggi mereka. Pantau terus situs tersebut, karena setiap poin berharga!
Tiga Divisi, Tiga Arena Pertarungan Sengit!
COUNT UP CLUB 2025 hadir dengan tiga divisi yang dirancang untuk mengakomodasi berbagai level kemampuan:
- CC1K: Divisi elit bagi mereka dengan peringkat min. 13 dan skor min. 1000. Ini adalah arena para jagoan!
- CC750: Divisi menengah yang tak kalah menantang, dengan peringkat maks. 12 dan skor min. 750. Kesempatan bagi bintang-bintang baru untuk bersinar!
- VENUS700: Divisi khusus wanita yang semakin menunjukkan perkembangan pesat darts di kalangan srikandi, dengan skor min. 700. Para ratu darts siap menggebrak!
Penting untuk diingat, setiap pemain hanya dapat berpartisipasi dalam satu divisi. Pilihlah dengan bijak, dan maksimalkan potensi Anda.
Jalan Menuju Puncak: Dari Final Negara Hingga Grand Final
Setelah fase kualifikasi yang mendebarkan, para pemain terbaik dari setiap negara akan melaju ke Final Negara (Country Final) yang dijadwalkan pada Juli 2025. Para pemain peringkat teratas (jumlah bervariasi per negara dan divisi, detail lengkap di www.countup-club.com ) akan berhak mengikuti Playoff Round Robin Final Negara. Catatan penting: Setiap pemain yang terbukti melakukan kecurangan atau manipulasi skor akan langsung dilarang dari acara Count-Up Club saat ini dan mendatang. Integritas adalah kunci!
Dari Final Negara inilah para juara sejati akan lahir dan mendapatkan tiket emas menuju Grand Final yang direncanakan pada Agustus 2025. Ini adalah panggung utama, di mana para delegasi terbaik dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura akan beradu presisi dan strategi untuk memperebutkan gelar juara Asia Tenggara.
Format Pertandingan: Siap Mental, Siap Fisik!
Setiap divisi memiliki format pertandingan yang telah ditentukan, memastikan setiap duel berlangsung adil dan menantang:
CC1K:
- Final Negara (Country Final): 701-CRI-CRI-701-CH (OI/MO) - Tanpa Handicap/Tanpa Bust Rule.
- Grand Final: 701-CRI-CRI-701-HALF IT (OI/MO) - Tanpa Handicap/Tanpa Bust Rule.
CC750:
- Final Negara (Country Final): 701-CRI-701 (OI/MO) - Tanpa Handicap/Tanpa Bust Rule.
- Grand Final: 701-CRI-701 (OI/MO) - Tanpa Handicap/Tanpa Bust Rule.
VENUS700:
- Final Negara (Country Final): 701-CRI-701 (OI/MO) - Menggunakan Handicap/Bust Rule.
- Grand Final: 701-CRI-701 (OI/MO) - Menggunakan Handicap/Bust Rule.
Persiapkan strategi terbaik, karena setiap tembakan akan menjadi penentu!
Pantau Terus Perkembangan!
Jangan lewatkan setiap detik ketegangan dan euforia COUNT UP CLUB Asia Tenggara 2025. Tetaplah terhubung untuk detail lebih lanjut dan pembaruan papan peringkat melalui situs resmi: www.countup-club.com
Untuk informasi spesifik negara, ikuti akun media sosial resmi DARTSLIVE:
- Indonesia: www.instagram.com/DartsliveIndonesia
- Malaysia: www.facebook.com/DartsliveMalaysia
- Singapura: www.facebook.com/dartslivesingapore
- Thailand: www.facebook.com/dartsliveth
- Philippines: www.instagram.com/dartslivephilippines
COUNT UP CLUB Asia Tenggara 2025 bukan hanya tentang kompetisi, ini adalah perayaan semangat sportivitas, persahabatan dan hasrat tak terbatas terhadap olahraga darts.
Bersiaplah untuk menyaksikan sejarah tercipta, dan siapa yang akan mengangkat trofi kebanggaan di akhir perjalanan nanti? Hanya waktu yang akan menjawabnya!
Senin, 2 Juni 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Turnamen MLD SPOT - ALL STAR DARTS Stage 3 kembali membuktikan bahwa dunia darts di Indonesia semakin kompetitif dan menarik untuk diikuti. Bertempat di Cartel Billiard, ajang ini mempertemukan pemain - pemain terbaik dari berbagai penjuru dalam dua event: Pre-Games dan Main Event kualifikasi MLD Spot.
Pre-Games: Panas Sejak Awal
Sebelum masuk ke laga utama, atmosfer kompetitif langsung terasa di babak Pre-Games. Sebanyak 10 tim (20 peserta) beradu strategi dan presisi dalam format Double, memainkan sistem 701 - Cricket - Choice dengan Handicap On dan Master Out.
Format ini menuntut bukan hanya ketepatan, tetapi juga kerjasama tim yang solid. Tak ada tempat untuk kesalahan—setiap lemparan berarti. Meskipun tidak diadakan fun match kali ini, keseruan tetap terjaga berkat semangat sportivitas dan determinasi para peserta.
Main Event: Adu Skill Para Petarung Tunggal
Bagian yang paling ditunggu-tunggu adalah Main Event: kualifikasi MLD SPOT Stage 3 yang mempertemukan 11 pemain tunggal (single) di kelas A Flight dengan minimum rating 11. Ini adalah level yang tinggi—ajang para elite yang sudah terbiasa dengan tekanan panggung dan akurasi maksimal.
Format pertandingan kembali memakai skema 701 – Cricket – Choice, dengan Handicap On, Master Out, dan aturan Bust Rule 0.3 yang menambah elemen tantangan tersendiri. Total 31 peserta dari semua kategori ikut memeriahkan gelaran ini, menjadikannya salah satu stage paling padat dan penuh aksi.
Juara yang Mencuri Panggung
Setelah pertarungan yang ketat dan penuh taktik, gelar juara akhirnya diraih oleh Armansyah Fadhillah, yang tampil konsisten dan tenang sejak babak awal. Di posisi Runner - Up, Sura Widarto juga menunjukkan performa luar biasa, sementara Klemens Hadvito harus puas di tempat ketiga, namun tetap layak mendapat sorotan atas kemampuannya menembus fase akhir.
Kata Akhir
Diselenggarakan oleh Cartel Billiard dan Mix Network, ajang ini bukan hanya sekedar turnamen, tapi juga panggung pembuktian siapa yang layak disebut sebagai ALL STAR sejati. Dengan sistem kompetisi yang menantang dan atmosfer yang intens, MLD SPOT - ALL STAR DARTS Stage 3 meninggalkan kesan mendalam—baik bagi peserta, penonton, maupun komunitas darts tanah air.
Satu hal yang pasti: arena sudah panas, anak panah sudah dilepas, dan pemenang sejati sudah lahir. Selamat kepada para pemenang, dan sampai jumpa di Stage berikutnya!
Senin, 2 Juni 2025
Indiana Pacers sedang menulis kisah dongeng NBA modern. Setelah satu musim penuh kerja keras, pertumbuhan, dan perjuangan, mereka kini berdiri di panggung terbesar bola basket dunia — Final NBA 2025 — bukan sebagai favorit, tetapi sebagai bukti bahwa determinasi dan kolektivitas bisa menembus batas apapun.
Jakarta, Hangoutproject.id - Jika Anda bertanya pada para pengamat, penggemar, bahkan pada para bandar taruhan di awal musim, hanya sedikit yang akan menyebut Indiana Pacers sebagai calon finalis NBA. Tapi disinilah mereka — mewakili Wilayah Timur, siap bertarung demi cincin juara.
Kisah ini, seperti banyak kisah besar lainnya, bukan soal awal yang sempurna. Bahkan sebaliknya. Musim lalu, Pacers disapu bersih oleh Boston Celtics dalam final Wilayah Timur. Saat itu, mereka dianggap terlalu muda, terlalu lemah dalam bertahan, dan belum siap berada di level tertinggi. Tapi kekalahan itu menjadi bahan bakar. Dan setahun kemudian, mereka kembali, bukan hanya lebih siap — tetapi jauh lebih berbahaya.
Dari Keruntuhan Menjadi Kekuatan
“Kami mencapai titik yang sama tahun lalu, gagal, dan kami bekerja keras untuk kembali ke sini,” ucap Tyrese Haliburton, jenderal lapangan sekaligus wajah masa depan tim ini. Ia bukan hanya pemain, tapi simbol transformasi Pacers dari tim ofensif yang longgar jadi skuad yang disiplin dan tangguh.
Dilansir dari nba.com pada musim reguler 2024-25, mereka memangkas lebih dari lima poin dari rata-rata kebobolan mereka dibanding musim sebelumnya. Ofensif Pacers sedikit menurun dari posisi ke-2 ke ke-9, tetapi pertahanan mereka melonjak dari peringkat 24 ke 14. Mereka tak hanya menang karena mencetak banyak poin. Mereka menang karena mulai bisa menghentikan lawan.
“Kami menjadi lebih besar, lebih kuat secara mental, dan semua orang membeli visi bahwa bertahan itu penting,” kata pelatih Rick Carlisle. Penambahan Pascal Siakam melalui perdagangan di Februari 2024 membawa dampak besar. Bersama Myles Turner, Aaron Nesmith, dan Andrew Nembhard, Indiana kini punya identitas bertahan yang nyata.
Kolektivitas, Kunci Segalanya
Pacers bukan tim satu bintang. Mereka bukan tim dengan satu pencetak 40 poin per malam. Mereka adalah tim yang mengeksekusi. Yang mengalirkan bola. Yang mempercayai sistem. Tujuh pemain mencetak rata-rata dua digit angka. Dan mereka menang entah ketika Haliburton membara, atau ketika Nesmith dan Nembhard tiba-tiba jadi pemecah kebuntuan.
“Kami berbeda dari semua tim lain,” ujar Haliburton dengan bangga. “Kami menang dengan banyak cara berbeda.”
Lihat saja Game 6 melawan Knicks: Nembhard, bukan Haliburton, yang jadi bintang. Ia menekan Jalen Brunson sepanjang malam, mencetak 14 poin, delapan assist, dan mencuri bola enam kali. Itu bukan kejutan bagi mereka yang tahu: setiap pemain di Pacers siap naik ke panggung kapan saja.
Carlisle menegaskan: “Permainan yang menentukan seri seringkali bukan tentang triple-double. Itu tentang usaha tanpa bola, tekanan, dan pengorbanan.”
Dari Posisi 10 ke Panggung Tertinggi
Ini bukan perjalanan mulus. Pada awal Desember, Indiana punya rekor 10-15, duduk di peringkat ke-10 dan tampak akan mengulang musim mengecewakan. Tapi mulai Januari, segalanya berubah. Mereka menutup musim dengan rekor 34-14 dan kini memiliki catatan gabungan 46-18 sejak Tahun Baru — hanya kalah dari Oklahoma City Thunder.
Dan ya, Thunder-lah lawan mereka di Final. Sebuah tim muda luar biasa dengan performa dominan sepanjang musim. Semua statistik, semua prediksi, semua “pakar” menjagokan OKC. Tapi Pacers sudah terbiasa berada di sisi yang diragukan.
Mereka menggulingkan unggulan #1 Cleveland dalam lima pertandingan, meredam serangan New York Knicks, dan sekarang siap melawan gelombang terakhir. Mereka bukan tim yang dimanja harapan besar — mereka tim yang tumbuh dalam ketidakpercayaan.
Kesempatan Terakhir, Momen Tak Terlupakan
Final NBA bukan sekedar pertandingan. Ini panggung untuk warisan. Dan bagi Pacers, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk mengukir cerita tak terlupakan.
Mereka adalah tim yang menyusun ulang narasi mereka sendiri. Dari tim yang kebobolan 130 poin semalam, menjadi tim yang mampu menekan di seluruh lapangan selama 48 menit. Dari kelompok pemain muda berbakat tanpa arah, menjadi kolektif yang terlatih, solid, dan siap menang.
Di dunia olahraga, tidak ada yang lebih menginspirasi dari pada underdog yang tidak hanya bermimpi, tapi juga membuatnya nyata. Pacers 2025 adalah cerita itu. Dan Final NBA ini, bukan akhir kisah mereka — ini adalah klimaksnya.
Seperti yang dikatakan Haliburton:
“Kami disini bukan untuk membuktikan siapa kami pada dunia. Kami sudah tahu itu. Kami hanya ingin menyelesaikan apa yang sudah kami mulai.”
Dan siapapun yang mencintai bola basket, tahu — tidak ada tempat yang lebih indah untuk menyelesaikan cerita selain di Final.
Selasa, 3 Juni 2025
GP Spanyol 2025 menandai momen spesial bagi Nico Hulkenberg dan tim Kick Sauber. Di tengah musim yang sulit, Hulkenberg tampil gemilang dan mengamankan posisi kelima — hasil terbaiknya sejak 2019. Bukan hanya strategi jitu dan pembaruan teknis yang berperan, tapi juga keberuntungan tak terduga yang ia sebut sebagai “tiket emas”.
Jakarta, Hangoutproject.id -
Di tengah panasnya persaingan Formula 1 musim ini, satu nama yang mencuri perhatian di Sirkuit Catalunya adalah Nico Hulkenberg. Start dari posisi ke-15 di grid, tidak banyak yang memprediksi bahwa pembalap veteran asal Jerman itu akan finis lima besar. Tapi itulah keajaiban balap – perpaduan kejelian strategi, performa tangguh, dan sedikit keberuntungan bisa mengubah segalanya.
Awal yang Kuat, Fondasi Balapan
Dilansir dari formula1.com Hulkenberg mengawali balapan dengan start yang impresif, langsung merangsek naik beberapa posisi sejak lampu start padam. “Hari ini, semuanya berjalan lancar,” ungkapnya seusai balapan. “Awal yang bagus, lap pertama yang hebat, naik beberapa posisi, yang menjadi dasar untuk balapan.”
Mobil Kick Sauber yang selama ini kesulitan masuk zona poin, akhirnya menunjukkan giginya. Dengan ritme balap yang konsisten, keseimbangan mobil yang solid, serta pembaruan teknis yang dikenalkan akhir pekan ini, Hulkenberg bisa tampil percaya diri.
“Saya merasakan harmoni dari mobil. Paket peningkatan kali ini benar-benar bekerja, membuat pengalaman membalap jauh lebih menyenangkan,” tambahnya.
‘Tiket Emas’ dari Kegagalan di Kualifikasi
Lucunya, salah satu kunci keberhasilan Hulkenberg justru datang dari hasil buruk di sesi kualifikasi. Ia tersingkir lebih awal di Q1, yang berarti menyimpan satu keuntungan tersembunyi: semua ban baru.
“Saya pikir keluar di Q1 kemarin dan memiliki semua ban baru adalah tiket emas. Sangat ironis, tapi itu benar-benar terbayar hari ini,” katanya sambil tersenyum.
Ban baru tersebut menjadi senjata rahasia di fase akhir balapan, ketika ia bisa menyerang dengan agresif, termasuk menyalip Lewis Hamilton dari Ferrari — meski pembalap Inggris itu diketahui memakai ban bekas.
“Lewis memakai ban lunak bekas, dan saya masih menggunakan ban baru. Itu menunjukkan betapa besarnya perbedaan performa ban. Satu putaran saja bisa menguras energi dan daya tahan ban.”
Strategi dan Safety Car Jadi Titik Balik
Setelah pit stop pertama, Hulkenberg mulai masuk ke zona poin. Safety Car yang muncul di tengah balapan sempat mengacak strategi banyak tim, tapi justru memberi peluang bagi Kick Sauber untuk menata ulang permainan.
“Safety Car mengacaukan segalanya… tapi dalam konteks yang menguntungkan,” kata Hulkenberg. Posisi keenam yang ia pertahankan hingga finis akhirnya berubah menjadi posisi kelima setelah Max Verstappen dikenai penalti 10 detik pasca balapan.
Harapan Baru untuk Kick Sauber
Pencapaian ini jadi penanda positif bagi Kick Sauber, yang musim ini masih kesulitan untuk menembus papan tengah secara konsisten. Hingga akhir pekan ini, satu-satunya finis di 10 besar terjadi di balapan pembuka musim. Tapi hasil di Spanyol menunjukkan potensi besar dari mobil dan tim.
Meski begitu, Hulkenberg tetap membumi. Ia menegaskan bahwa masih ada jarak performa yang cukup jauh dengan tim-tim papan atas.
“Jelas menyenangkan, tapi kami belum benar-benar bertarung dengan pembalap-pembalap besar. Namun, kami sudah mulai bisa bersaing dengan tim-tim papan tengah lainnya. Itu langkah besar buat kami.”
Momentum Baru, Tapi Tetap Realistis
GP Spanyol bisa jadi awal dari babak baru bagi Nico Hulkenberg dan Kick Sauber. Di tengah transisi menuju era Audi pada 2026, tim ini butuh hasil seperti ini untuk membangun momentum dan semangat.
Dengan strategi cerdas, performa teknis yang meningkat, dan “tiket emas” berupa ban baru, Hulkenberg menunjukkan bahwa dalam Formula 1, kesuksesan bukan hanya soal kecepatan, tapi juga soal kecerdikan membaca peluang.
Dan untuk Hulkenberg, hari itu bukan sekedar lima poin besar. Itu adalah bukti bahwa kerja keras, bahkan setelah tahun-tahun sulit, tetap bisa berubah manis di lintasan.
Selasa, 3 Juni 2025
Aragon – Rumah bagi Marquez bersaudara, namun justru menjadi panggung kejutan terbaru dalam musim MotoGP 2025 yang penuh gejolak.
Jakarta, Hangoutproject.id - MotoGP 2025 terus membuktikan satu hal: tak ada yang pasti di atas lintasan. Di tengah hiruk-pikuk GoPro Grand Prix Aragon, publik menunggu kembalinya dominasi Marc Marquez di sirkuit yang selama ini jadi miliknya. Namun, di tengah lautan merah pendukung #93, sebuah nama lain justru mencuri sorotan — menjadi pemenang keenam yang berbeda secara berturut-turut musim ini, sekaligus memperpanjang catatan anomali kompetisi paling tak tertebak di dunia olahraga motor.
Ketidakpastian Jadi Gaya Hidup Baru MotoGP
Dilansir dari motogp.com, sebelum Aragon, lima Grand Prix terakhir menghadirkan lima juara berbeda dari tiga pabrikan yang berlainan. Marco Bezzecchi baru saja meraih kemenangan dramatis di Inggris meski start dari posisi ke-11, dan membuka pintu bagi Aprilia mencicipi manisnya kemenangan perdana musim ini. Tapi Aragon adalah tanah yang berbeda. Sebuah sirkuit yang secara historis selalu berpihak pada Marc Marquez, termasuk comeback cemerlangnya di tahun 2024 — kemenangan pertamanya sejak 2021.
Namun MotoGP 2025 tak lagi mengenal “raja sirkuit”. Yang ada hanyalah momentum, keberanian, dan sedikit keberuntungan. Dan semua itu diambil alih oleh sang pemenang kejutan kali ini.
Saudara Marquez, Rivalitas di Rumah Sendiri
Marc dan Alex Marquez datang ke Aragon sebagai dua pembalap teratas klasemen. Dengan Marc unggul 24 poin atas adiknya, pertarungan di rumah sendiri menjadi lebih dari sekedar perebutan podium — ini soal dominasi keluarga. Marc sempat mendominasi Sprint Race, tapi performa di Grand Prix Minggu kembali tak stabil. Terlalu banyak pertarungan ketat, termasuk dari nama-nama yang dulu hanya dianggap pengganggu — kini jadi ancaman nyata.
Alex sendiri tampil gigih dan tak memberi ruang kepada sang kakak. Tapi kali ini, bukan nama Marquez yang berdiri paling atas saat bendera finis dikibarkan.
Ducati Masih Jadi Kekuatan, Tapi Bukan Segalanya
Aragon memang “wilayah Ducati” dalam beberapa musim terakhir. Namun kemenangan Marc tahun lalu bersama Gresini dan pertarungan Pecco Bagnaia dengan kedua Marquez tahun ini menunjukkan bahwa motor bukan satu-satunya faktor penentu. Franco Morbidelli tampil gemilang naik dari P13 ke P4 dan hampir mencuri podium. Fabio Di Giannantonio, rekan setimnya, kembali solid dengan dua top ten finish.
Sementara itu, Johann Zarco yang sedang panas dengan kemenangan di Le Mans dan podium di Inggris, kembali tampil tajam dan kini hanya berjarak satu poin dari posisi keempat klasemen. Pemenang Aragon kali ini? Bukan dia — tapi performanya menjadi penegas: siapapun bisa menang di era MotoGP modern ini.
Debutan, Pembalap Lapar, dan Kuda Hitam Bersinar
Fermin Aldeguer menunjukkan bahwa darah muda tak bisa diremehkan. Debut MotoGP-nya di Aragon membawa pulang poin penting dan semakin mendekatkan dirinya ke Pedro Acosta, rekan sesama Murcian yang tampil stabil di tiga balapan terakhir.
Jack Miller sempat mencium aroma podium sebelum disalip di lap-lap akhir, membuktikan bahwa kecepatannya ada — tapi strategi dan posisi lintasan tetap kunci. Joan Mir akhirnya menuntaskan balapan penuh lagi, dan meski bukan di posisi atas, ini adalah modal untuk bangkit setelah lama tenggelam dalam cedera dan performa buruk.
Di Balik Layar: Rumor, Cedera, dan Tekanan
Sementara pertarungan di lintasan panas, di paddock, suasana tak kalah mendidih. Jorge Martin masih absen, Lorenzo Savadori kembali menggantikannya. Ai Ogura tengah menanti kepastian pasca operasi kaki. Dan rumor “silly season” mulai berdengung: siapa pindah ke mana musim depan?
Miguel Oliveira masih memburu poin perdana sejak comeback, dan Somkiat Chantra berharap bisa membawa pulang poin MotoGP pertamanya di sirkuit tempat ia bersinar di Moto2.
Kemenangan Bukan Lagi Soal Nama Besar
MotoGP 2025 telah berubah wajah. Aragon membuktikan bahwa tidak ada sirkuit yang benar-benar milik siapapun lagi. Marc Marquez tetap legenda di MotorLand, namun hari ini adalah milik yang lain — pemenang keenam berbeda musim ini dan semakin mengukuhkan status MotoGP sebagai olahraga paling tidak terduga, paling mendebarkan, dan paling egaliter dalam dunia balap.
Aragon telah selesai, tapi pertanyaan besarnya tetap menggantung:
Siapa lagi yang akan menang selanjutnya?
Dengan MotoGP seperti ini, tak ada yang berani bertaruh pasti.
Selasa, 3 Juni 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Dalam dunia darts yang penuh gemerlap, tidak semua juara mendapat sorotan yang layak. Nama-nama besar seperti Phil Taylor, Michael Van Gerwen, hingga sensasi muda Luke Littler tentu akrab di telinga penggemar. Namun bagaimana dengan mereka yang berjaya, namun seakan dilupakan sejarah?
Dilansir dari dartsnews.com mantan pemain profesional dan pemenang Final Kejuaraan Pemain, Paul Nicholson, mencoba menjawab pertanyaan itu. Dalam kolom terbarunya untuk Sporting Life, pria berjuluk “The Asset” mengungkap tiga nama juara dunia yang menurutnya paling diremehkan sepanjang masa.
Rob Cross: Juara Dunia yang Tak Pernah Benar-Benar Dirayakan
Rob Cross menembus dunia darts profesional dengan ledakan dahsyat. Hanya dua tahun setelah tampil di Challenge Tour, Cross mengalahkan Phil Taylor di final Kejuaraan Dunia 2018 dan menyabet gelar tertinggi.
Namun, menurut Nicholson, kemenangan itu tidak disambut gegap gempita seperti yang didapatkan Littler atau Fallon Sherrock di masa kini. “Orang-orang masih belum mengerti betapa hebatnya Rob Cross,” tegasnya. “Sejak 2018, dia sudah main di 12 final utama dan memenangkan empat gelar, termasuk World Matchplay dan dua European Championship. Tapi gaungnya di luar arena? Hampir tidak ada.”
Cross bukan tipikal bintang glamor. Ia bukan spesialis 180 yang memukau, tapi keandalan finishing dan kecintaannya pada treble 18 membuatnya menjadi salah satu eksekutor paling klinis dalam olahraga ini. Ia hanya belum mencapai satu final besar—World Grand Prix. selain itu, resume-nya nyaris lengkap. Tapi, entah kenapa, sorotan publik belum berpihak padanya.
John Part – Sang Visioner dari Kanada
Menyebut nama John Part mungkin akan membuat para penggemar darts senior mengangguk setuju. Tapi apakah namanya benar-benar disebut sejajar dengan Phil Taylor, Eric Bristow, atau John Lowe? Tidak juga, dan itu yang membuat Nicholson geleng-geleng kepala.
“Seorang Kanada menang di Kejuaraan Dunia pada 1994? Itu seperti kisah dongen,” kenangnya. Tapi Part bukan one-hit wonder. Ia juara dunia tiga kali – di tiga arena berbeda: Lakeside, Circus Tavern, dan Alexandra Palace. Dan jangan lupa, ia pernah mengalahkan Phil Taylor dalam salah satu final paling legendaris sepanjang masa.
Nicholson menegaskan, meski Part tidak dikenal dengan average tertinggi, “gelar tidak diberikan kepada pemain dengan angka 110 tapi gagal menang. Gelar diberikan kepada mereka yang tahu kapan harus membunuh permainan.” Dari kemenangan di Las Vegas hingga performa tangguh di UK Open 2018, John Part membuktikan ketangguhannya di berbagai era. Jarak antara gelar dunia pertamanya (1994) dan ketiganya (2008)? 14 tahun – sesuatu yang belum tentu bisa diulang, bahkan oleh bintang seperti Luke Littler di masa depan.
Scott Waites – Tukang Kayu yang Menolak Jadi Selebriti
Nama terakhir mungkin tidak sering muncul di arus utama, tapi Scott Waites adalah legenda di kalangan penggemar setia. Dua gelar dunia BDO, satu World Masters, Zuiderduin Masters, hingga kemenangan di Grand Slam 2010 – repertoarnya lengkap.
Yang paling diingat Nicholson adalah momen saat Waites membalikkan ketertinggalan 0-8 menjadi menang 16-12 atas James Wade. Dengan rata-rata di atas 100, ia menunjukkan bahwa darts terbaiknya muncul saat menghadapi lawan terbaik.
Namun, gaya hidup Waites jauh dari panggung gemerlap. “Scott menyukai hidupnya sebagai tukang kayu,” ujar Nicholson. “Ia suka bekerja, suka melempar darts tanpa sirkus dan kamera.” Ketika akhirnya ia pindah ke PDC pada 2020, masa emasnya sudah lewat. Tapi warisannya tetap utuh: juara dunia dua kali dan pemenang berbagai gelar besar, meski tidak pernah jadi headline.
Diremehkan, Tapi Tak Terlupakan
Ketiga nama ini — Rob Cross, John Part, dan Scott Waites – mungkin tidak selalu terpajang di dinding museum darts atau dibanjiri liputan media. Tapi prestasi mereka berbicara. Mereka adalah juara sejati yang membuktikan bahwa tak semua pemenang butuh sorotan terang untuk bersinar.
Setuju dengan pilihan Paul Nicholson? Atau Anda punya jagoan lain yang juga layak disebut sebagai juara paling diremehkan? Sampaikan pendapat Anda – karena dalam dunia darts, kadang yang paling tenang adalah yang paling mematikan.
Selasa, 3 Juni 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - DARTSLIVE kembali hadir dengan gebrakan kompetisi bergengsi “SUPER LEAGUE SEASON 1”, sebuah liga darts berskala besar yang mempertemukan 23 tim dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya. Dengan format liga kandang-tandang (home and away), atmosfer kompetitif pun terasa semakin kental.
Format Liga: Taktil, Strategi, dan Sinergi
Dalam setiap pertandingan liga ini, masing-masing tim akan saling adu strategi melalui 7 pertandingan — terdiri dari 3 single dan 4 double. Format ini menuntut kekompakan tim, penempatan pemain yang cermat, serta mental juara dalam setiap pertandingan.
Week 2: Duel Seru di Afterhour PIK
Pekan kedua SUPER LEAGUE SEASON 1 berlangsung pada hari Selasa malam pukul 19.30 WIB, serempak di 5 lokasi (shop) salah satunya Afterhour Billiard, PIK. Salah satu laga yang mencuri perhatian adalah pertemuan antara Tim Mr. P melawan Sparta Kratos.
Line-up Tim Mr. P:
- Benny Tandean
- Lourdy Yoso
- Angelika Friskylia
Line-up Sparta Kratos:
- Sunny Kings Handoko
- Jojo Julianne
- Edo Tanuwijaya
- Benedictus Alexander Leo
Sejak pertandingan dimulai, Tim Mr. P tampil dengan percaya diri tinggi. Dengan kombinasi ketenangan Benny, keakuratan Lourdy, dan daya juang Angel, mereka mampu mengendalikan tempo permainan sejak awal hingga akhir. Meski Sparta Kratos sempat mencuri satu kemenangan di salah satu partai double, Tim Mr. P tetap terlalu tangguh. Hasil akhir: 6 - 1 untuk kemenangan telak Tim Mr. P.
Liga Bergengsi yang Menyatukan Komunitas Darts
SUPER LEAGUE SEASON 1 bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga tentang membangun komunitas. Liga ini mempertemukan 23 tim yang masing-masing diperkuat oleh 3 hingga 4 pemain, bertarung dalam sistem home and away yang berlangsung selama kurang lebih 3 bulan. Dengan dukungan penuh dari sponsor utama Mr. P, turnamen ini menjadi ajang pembuktian sekaligus persaudaraan antar pemain darts tanah air.
Pertandingan dilangsungkan secara serentak di 5 lokasi utama (shop):
- Darts Hub, Sedayu City
- Firewok Eating House, Sunter
- Afterhour Billiard, PIK
- Buddy Pool, Kebon Jeruk
- Cartel Billiard, Gading Serpong
Dengan lokasi yang tersebar strategis, liga ini mampu menjangkau lebih banyak pecinta darts dan menciptakan atmosfer persaingan yang merata dan menyeluruh.
Puncak Liga: Grand Final 9 Agustus 2025
Segala perjuangan, strategi, dan drama di sepanjang liga ini akan bermuara pada satu titik: Grand Final SUPER LEAGUE SEASON 1, yang akan digelar pada 9 Agustus 2025. Pertandingan penentu ini diyakini akan menyuguhkan duel sarat emosi, karena hanya satu tim yang berhak mengangkat trofi juara perdana liga ini.
SUPER LEAGUE SEASON 1 telah membuka lembaran baru dalam kompetisi darts di Indonesia pekan demi pekan, cerita demi cerita, dan rivalitas antar tim menjadi warna dalam perjalanan menuju kejayaan. Pekan kedua menjadi bukti bahwa determinasi dan kekompakan bisa menjadi kunci kemenangan mutlak, seperti yang ditunjukkan oleh Tim Mr. P.
Darts bukan sekedar permainan lempar anak panah. Di balik garis oche, ada cerita, ambisi, dan semangat sportivitas. Dan di SUPER LEAGUE SEASON 1, semuanya berpadu dalam harmoni yang memikat.
GAME ON! SPIRIT ON!
Rabu, 4 Juni 2025