Jakarta, Hangoutproject.id - Dunia darts internasional akan kembali menggeliat dengan hadirnya Liga Premier Tiongkok 2025, sebuah turnamen yang tak hanya mempertemukan para pemain terbaik di negeri Tiongkok, tetapi juga menjadi gerbang untuk mereka menuju kejuaraan bergengsi dunia. Digelar dari tanggal 17 hingga 20 April 2025, ajang ini menjanjikan peluang luar biasa bagi para pemain untuk mengukir prestasi, dengan hadiah utama dua tempat untuk mewakili Tiongkok di Piala Dart Dunia yang akan diadakan pada Juni mendatang.
Sebuah Langkah Besar untuk Dunia Darts di Tiongkok
Dilansir dari pdc.tv, Liga Premier Tiongkok 2025 akan menjadi bagian integral dari kalender darts domestik di negara tersebut. Berlangsung selama empat hari, turnamen ini akan menampilkan enam pemain teratas berdasarkan Order of Merit China Online Tour dalam 12 bulan terakhir. Mereka akan berkompetisi bersama dua kualifikasi yang berhasil lolos pada tanggal 17 April. Dari sana, tujuh ajang individu akan dimulai pada 18 hingga 20 April, diakhiri dengan babak Play-Off yang akan menentukan siapa yang berhak menyandang gelar juara.
Namun, hadiahnya bukan hanya sekedar trofi. Dua finalis turnamen ini akan meraih kehormatan untuk mewakili Tiongkok di Piala Dart Dunia yang dihelat di Frankfurt pada 12 hingga 15 Juni. Sebuah kesempatan langka dan prestisius yang akan menguji ketangguhan pemain Tiongkok di panggung internasional.
China Pro Tour dan Kejuaraan Asia PDC: Peluang Baru untuk Pemain Tiongkok
Setelah Liga Premier, China Pro Tour akan dimulai pada bulan Mei hingga Oktober, menyuguhkan sepuluh turnamen bergengsi dengan total hadiah sebesar $3.500 USD per ajang. Pemain dengan peringkat teratas pada akhir Agustus 2025 berhak memperoleh slot otomatis untuk berkompetisi di PDC Asia Championship, sebuah ajang besar yang mempertemukan pemain terbaik dari Asia.
Tak hanya itu, China Pro Tour juga berfungsi sebagai sarana untuk memilih pemain-pemain berbakat yang akan berlaga di turnamen internasional mendatang. Pro Tour direncanakan untuk berlanjut hingga tahun 2026, dan peringkat Order of Merit 12 bulan akan memainkan peran penting dalam seleksi untuk World Cup of Darts tahun depan. Semakin berkembangnya sirkuit domestik ini semakin membuka peluang bagi para pemain Tiongkok untuk bersinar di tingkat dunia.
Kejuaraan Tiongkok dan Kejuaraan Dunia
Tahun ini juga akan diselenggarakan China Championship, yang bakal menutup rangkaian acara domestik di Tiongkok pada 2025. Kejuaraan ini mengundang 24 pemain terbaik yang terdiri dari 16 pemain teratas dari China Pro Tour Order of Merit dan 8 pemain dari China Online Order of Merit. Format turnamen ini diawali dengan babak round-robin dalam delapan grup, dimana masing-masing grup akan berisikan satu unggulan. Setelah itu, pertandingan akan berlanjut ke babak eliminasi hingga perebutan gelar juara.
Bagi sang juara, hadiahnya tak hanya sekedar kebanggaan. Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk tampil di World Darts Championship pada bulan Desember, sebuah ajang puncak di dunia darts yang akan mengumpulkan pemain-pemain terbaik dari seluruh dunia.
Peran Strategis PDC dan IDC dalam Mengembangkan Darts di Tiongkok
Liga Premier Tiongkok 2025 adalah hasil dari perjanjian lima tahun antara PDC dan IDC (International Darts Company Ltd). Kerja sama ini bertujuan untuk semakin mengembangkan olahraga darts di Tiongkok dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi pemain-pemain lokal untuk berkompetisi di ajang-ajang internasional.
Matt Porter, Kepala eksekutif PDC, menyatakan, “Ini adalah rencana yang ambisius dan menarik untuk mengembangkan darts profesional di Tiongkok, dan kami senang dapat bekerjasama dengan mitra kami, termasuk IDC, untuk mendukung pertumbuhan olahraga ini di sana.” Porter menambahkan bahwa, melalui turnamen-turnamen berkualitas tinggi, pemain Tiongkok kini memiliki lebih banyak peluang untuk bersinar di kancah internasional.
Selain itu, Xiaochen Zong, yang telah memimpin jalan bagi darts Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, akan menjadi salah satu pemain yang terus menginspirasi generasi penerusnya. Dengan berkembangnya turnamen domestik dan adanya PDC Asian Tour, semakin banyak bakat baru yang akan diuji dan ditempa dalam kompetisi internasional.
Langkah ke Depan
2025 akan menjadi tahun yang penting bagi dunia darts di Tiongkok, di mana semakin banyak pemain berbakat yang akan tampil dan meraih kesuksesan. Dari Liga Premier Tiongkok yang sangat bergengsi hingga China Pro Tour dan China Championship, prospek para pemain untuk bersaing di tingkat internasional semakin terbuka lebar.
Dengan adanya turnamen-turnamen domestik yang berkembang pesat, serta peluang untuk berlaga di Piala Darts Dunia, Kejuaraan Dunia Darts, dan Kejuaraan Asia PDC, masa depan darts di Tiongkok tampak cerah. Semua mata akan tertuju pada turnamen-turnamen ini, yang bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai tonggak penting dalam sejarah perkembangan olahraga darts di Tiongkok.
Selasa, 25 Februari 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Bruno Nascimento telah mengukir sejarah dalam perjalanan karir darts-nya, memastikan tempatnya di Piala Dunia Darts 2025 setelah sukses besar di kualifikasi Portugal yang digelar di Caldas da Rainha. Dengan kemenangan ini, Nascimento siap memulai debutnya di ajang bergengsi tersebut pada bulan Juni mendatang, memperlihatkan kemampuan luar biasa yang mengantarkannya melangkah ke panggung dunia.
Dilansir dari pdc.tv, setelah melalui babak grup yang penuh tantangan, di mana ia berhasil memenangkan tiga dari empat pertandingan dalam format round-robin, Nascimento membuktikan ketangguhan mental dan keterampilan teknisnya. Lolos dari fase grup, ia melanjutkan perjalanan gemilangnya dengan mengalahkan sejumlah pemain tangguh seperti Fabio Queimado, Manuel Ferreira, Sandro Cruz, Darren Bentley, dan Jose Barbosa dalam babak sistem gugur. Setiap kemenangan menambah keyakinan bahwa ia memang layak berada di level tertinggi darts dunia.
Yang lebih membanggakan, Nascimento menjadi pemain pertama yang berhasil meraih tiket ke Piala Dunia Darts melalui acara kualifikasi global tahun ini. Turnamen yang akan digelar dari tanggal 12 hingga 15 Juni 2025 di Eissporthalle, Frankfurt, ini tentunya menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan karir Nascimento, yang kini siap mengharumkan nama Portugal di pentas dunia.
Dalam Piala Dunia Darts nanti, Nascimento akan bergabung dengan rekan senegaranya, pemegang Kartu Tur PDC, Jose de Sousa. Mereka akan menjadi pasangan dalam kompetisi berpasangan tahunan yang sangat dinanti-nanti tersebut. Kerja sama antara keduanya diprediksi akan memberikan daya saing yang kuat di hadapan lawan-lawannya, menjadikan Portugal sebagai salah satu tim yang patut diperhitungkan.
Kualifikasi Portugal ini tidak hanya sekedar memperlihatkan kemampuan individu, tetapi juga menunjukkan bahwa Nascimento telah siap untuk bersaing di level global. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga merupakan kebanggaan bagi dunia darts Portugal yang semakin berkembang.
Dengan penuh keyakinan, Nascimento kini akan melangkah ke Piala Dunia Darts, siap untuk menghadapi tantangan-tantangan berat yang menanti di Frankfurt. Untuk dunia darts, ini hanya permulaan dari perjalanan yang lebih gemilang bagi Bruno Nascimento.
Selasa, 18 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Ajang Players Championship 9 dari Pro Tour 2025 yang berlangsung di Leicester seharusnya menjadi salah satu panggung besar bagi para pemain terbaik dunia. Namun, dilansir dari dartsnews.com, kejutan muncul menjelang dimulainya turnamen, ketika dua bintang besar, Luke Humphries dan Beau Greaves, mengumumkan pengunduran diri mereka di menit-menit terakhir.
Keduanya, yang memimpin peringkat dunia di masing-masing kategori—Humphries sebagai pemain nomor satu PDC dan Greaves sebagai pemain nomor satu Women’s Series—awalnya terdaftar sebagai peserta utama dalam turnamen ini.
Namun, ketika undian peserta diumumkan, nama mereka tidak muncul di daftar. Pengunduran diri ini mengejutkan banyak penggemar, terutama mengingat status mereka sebagai dua pemain top dunia saat ini. Tak hanya Humphries dan Greaves, bintang asal Jerman, Kai Gotthardt, juga menyusul dengan keputusan serupa untuk mundur dari kompetisi.
Sebagai gantinya, tiga pemain pengganti segera diumumkan untuk mengisi kekosongan tersebut. Ted Evetts, Carl Sneyd, dan Scott Campbell akan mengambil tempat Humphries, Greaves, dan Gotthardt dalam turnamen yang sudah memasuki fase yang sangat krusial ini.
Meskipun kehilangan dua pemain terkemuka tersebut, Players Championship 9 tetap menghadirkan banyak nama besar yang akan memperebutkan gelar juara. Di antaranya adalah Luke Littler, Gary Anderson, Gerwyn Price, Peter Wright, Dave Chisnall, Jonny Clayton, James Wade, Raymond Van Barneveld, dan Nathan Aspinall. Dengan daftar pemain yang masih diisi oleh para raksasa darts ini, para penggemar dipastikan akan disuguhkan aksi spektakuler di Leicester.
Tentu saja, meskipun ada beberapa kejutan dalam daftar peserta, antusiasme terhadap turnamen ini tetap tinggi. Para pemain yang tetap bertanding akan berusaha memberikan penampilan terbaik mereka untuk meraih kemenangan dan memperpanjang perjalanan mereka di Pro Tour 2025.
Rabu, 2 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Setiap tahun, para pemain darts terbaik dunia bersaing di sirkuit Players Championship untuk memperebutkan hadiah uang yang sangat menggiurkan. Dengan total 34 turnamen sepanjang musim, sirkuit ini menjadi salah satu bagian terpenting dalam kalender PDC, menarik perhatian baik dari pemain maupun penggemar.
Turnamen ini terbuka untuk pemain dengan Kartu Tur PDC, dan jika ada pembatalan, pemain terbaik dari PDC Challenge Tour akan diminta untuk mengisi kekosongan, memastikan jumlah peserta tetap mencapai 128 pemain.
Dilansir dari dartsnews.com, setiap turnamen Players Championship menawarkan hadiah uang total sebesar £125.000, tetapi bagaimana pembagian hadiah uang tersebut? Berikut adalah rincian distribusi hadiah untuk para pemain yang berlaga di ajang ini.
Penghargaan untuk Setiap Pencapaian
Meskipun hanya berhasil mencapai putaran pertama, pemain tetap dapat membawa pulang £1.000, memastikan bahwa bahkan bagi mereka yang tereliminasi lebih awal, ada hadiah finansial yang layak. Semakin jauh seorang pemain melaju, semakin besar pula hadiah yang mereka dapatkan.
Babak Ketiga: £1.500
Pemain yang berhasil mencapai babak ketiga akan mendapatkan £1.500, yang bisa menjadi suntikan semangat yang signifikan, terutama bagi mereka yang memiliki peringkat lebih rendah.
Babak Keempat: £2.500
Pemain yang berhasil mencapai babak keempat, yang berarti telah memenangkan minimal tiga pertandingan, akan mendapatkan £2.500
Perempat Final: £3.500
Menyentuh perempat final berarti para pemain sudah sangat dekat dengan tempat final, dan hadiah sebesar £3.500 sudah menanti mereka.
Semifinal: £5.000
Pemain yang berhasil mencapai semifinal akan pulang dengan £5.000. Ini merupakan pencapaian yang sangat berarti, meskipun kegagalan di babak ini tidak membawa mereka ke final.
Juara Kedua: £10.000
Meskipun finalis yang kalah tentu merasa kecewa karena hanya kurang sedikit dari gelar juara, mereka tetap akan membawa pulang hadiah besar sebesar £10.000. Sebuah penghargaan yang tidak sedikit, meskipun gelar juara selalu menjadi tujuan utama.
Juara: £15.000
Pemain yang berhasil meraih gelar juara Players Championship akan membawa pulang £15.000. Ini bukan hanya hadian uang yang menggiurkan, tetapi juga merupakan pencapaian besar dalam karir mereka. Selain itu, kemenangan ini juga merupakan langkah penting dalam kualifikasi untuk berbagai kejuaraan utama seperti World Matchplay, World Grand Prix, Player Championship Finals, dan Darts World Cup.
Kualifikasi untuk Players Championship Finals
Pemain yang bermain di sirkuit Players Championship memiliki peluang untuk memastikan kualifikasi mereka ke Players Championship Finals. 64 pemain teratas dalam Players Championship Order of Merit akan lolos ke turnamen ini, yang semakin meningkatkan nilai setiap turnamen dalam sirkuit ini.
Dengan hadiah uang yang besar dan peluang kualifikasi untuk kejuaraan utama, Players Championship menjadi ajang yang sangat dinantikan di dunia darts, baik oleh pemain maupun penggemar.
Kompetisi yang penuh tantangan ini tidak hanya menawarkan hadiah finansial yang menggiurkan, tetapi juga kesempatan bagi pemain untuk mengukir prestasi dan meraih posisi puncak di dunia darts.
Rabu, 2 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Cameron Menzies, pemain darts asal Skotlandia, menorehkan prestasi gemilang dengan merebut gelar Players Championship keduanya pada ajang sebelas yang digelar di Leicester pada Selasa malam. Dalam final yang penuh ketegangan, Menzies mengalahkan Peter Wright dengan skor 8-3, menandai puncak kesuksesannya yang telah lama ditunggu-tunggu setelah beberapa kali hampir meraihnya tahun ini.
Dilansir dari dartsnews.com, pertandingan dimulai dengan adu ketangguhan yang seimbang. Wright membuka laga dengan break cepat, meraih leg pertama dengan 13 darts, sebelum Menzies membalas dengan 18 darts di leg kedua untuk menyamakan kedudukan 1-1. Menzies, yang mendapat giliran lemparan pertama, segera memanfaatkan momentum tersebut dengan mencatatkan 100 poin pada leg ketiga, menghasilkan break lemparan 11 darts yang membawa keunggulan 3-1.
Kualitas permainan Menzies semakin terlihat dengan penampilannya yang menawan, termasuk checkout 146 yang luar biasa pada leg keempat. Setelah itu, ia kembali menahan Wright dalam 12 darts, memimpin 4-1 dengan penuh percaya diri. Leg berikutnya semakin memperlihatkan kehebatan Menzies, ketika ia mencatatkan 87 poin untuk 11 darts lainnya, meningkatkan rata-rata lemparannya menjadi 109, sebuah angka yang mengesankan bagi seorang pemain sekelasnya.
Meski Wright sempat mencoba untuk bangkit, dengan mencetak 12 darts di leg ketujuh dan kembali mencetak 14 darts untuk mengejar ketertinggalan menjadi 5-3, Menzies tidak membiarkan lawannya menguasai permainan. Ia menunjukkan mental juara dengan mengatasi tekanan dan mencatatkan 13 darts untuk mempertahankan keunggulan 6-3.
Tibalah saat yang menentukan. Menzies mematahkan servis Wright pada leg kedelapan, meraih satu langkah lagi menuju gelar. Dalam pertandingan yang semakin memanas, ia menuntaskan pertandingan dengan tenang, mengukuhkan kemenangannya dengan 10 poin yang memastikan dirinya meraih gelar Players Championship kedua.
Dengan kemenangan ini, Cameron Menzies membuktikan kualitas dan ketangguhannya di panggung darts internasional. Gelar ini menjadi bukti bahwa kesabaran dan kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil yang manis, setelah sekian lama hampir meraihnya dalam beberapa kesempatan sebelumnya. Setelah malam yang gemilang ini, nama Menzies kini semakin diperhitungkan di dunia darts, dan ia tampaknya siap untuk menatap masa depan yang cerah di turnamen-turnamen besar yang akan datang.
Kamis, 10 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - India memastikan kembali diperkuat oleh Nitin Kumar di Piala Dunia Darts 2025. Nama yang tak asing lagi di panggung internasional ini akan mengibarkan bendera India untuk ketiga kalinya setelah tampil gemilang di turnamen kualifikasi di Kolkata akhir pekan lalu.
Dilansir dari dartsnews.com, Kumar, yang sebelumnya memperkuat India pada edisi 2014 dan 2015, menunjukkan kelasnya dengan memenangkan tiga turnamen kualifikasi berturut-turut. Tahun ini, ia akan tandem dengan wajah baru di pentas dunia: Mohan Kumar Goel. Meski berstatus debutan, Goel menunjukkan ketangguhan luar biasa dengan mencapai dua final dari tiga turnamen, cukup untuk mengamankan tempat di tim nasional.
Sementara itu, dari belahan dunia lain, Selandia Baru juga resmi mengumumkan skuadnya. Mark Cleaver akan bergabung dengan Haupai Puha, pemain nomor satu negeri Kiwi. Cleaver mendapatkan tiket ke Frankfurt setelah memuncaki klasemen DPNZ Order of Merit berkat performa stabilnya sepanjang 12 bulan terakhir. Dengan empat gelar DPNZ di tangan, ia berhasil mengungguli Ben Robb, mantan rekan setim Puha.
Persaingan untuk memperebutkan kursi Piala Dunia belum berakhir. Sejumlah tim masih dalam proses pembentukan. PDC Asian Tour yang berlangsung di Kuala Lumpur pada 2-4 Mei akan menentukan nasib tim dari Filipina, Jepang, dan Hong Kong. Selain itu, tiga negara tambahan akan merampungkan komposisi tim mereka melalui turnamen kualifikasi khusus pada Minggu mendatang.
Panggung dunia sudah menanti. Para pemain terbaik dari berbagai penjuru bumi bersiap menancapkan nama mereka di buku sejarah. Piala Dunia Darts tahun ini akan kembali membuktikan satu hal: semangat juang, ketekunan, dan ketepatan tetap menjadi kunci untuk menjadi yang terbaik.
Rabu, 30 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Setelah melewati badai yang sempat meredupkan sinarnya, Dimitri van den Bergh kini kembali dengan semangat baru. Pemain darts asal Belgia itu menyatakan dirinya siap tempur menghadapi Piala Dunia Darts — turnamen bergengsi yang mempertemukan para pemain terbaik dari berbagai negara. Bukan hanya fisik, tetapi mental sang “DreamMaker” juga telah ditempa untuk kembali ke panggung besar.
Dilansir dari dartsnews.com, Van den Bergh memang dikenal sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan dalam dunia darts. Dengan gaya bermain yang flamboyan dan senyum yang nyaris tak pernah lepas dari wajahnya, ia pernah menyihir dunia saat menjuarai World Matchplay 2020. Namun, seperti dalam setiap perjalanan karir atlet, ada masa-masa sulit yang harus dihadapi. Beberapa hasil kurang memuaskan, tekanan internal, dan tuntutan ekspektasi sempat membuatnya kehilangan arah.
“Kadang, bukan tangan yang harus sembuh, tapi pikiran,” ujar Dimitri dalam salah satu wawancara terbarunya. Kalimat sederhana itu menggambarkan perjuangan panjangnya di luar panggung pertandingan. Di tengah kompetisi yang kian ketat, ia memutuskan untuk mengambil waktu sejenak, memprioritaskan kesehatan mental, dan membangung kembali fondasi emosionalnya.
Kini, menjelang Piala Dunia Darts, semangat Van den Bergh kembali menyala. Ia akan mewakili Belgia bersama rekan senegaranya dengan satu misi: membuktikan bahwa dirinya belum habis. Latihan intens, strategi yang lebih matang, dan pikiran yang lebih jernih menjadi modal utamanya kali ini.
“Bermain untuk negara selalu spesial. Ini tentang kebanggaan, tentang memberi segalanya di setiap lemparan,” tambahnya. Ia juga mengaku mendapat dukungan penuh dari tim, keluarga, dan para penggemar yang terus menyemangatinya meski dalam masa-masa sulit.
Dengan pengalaman dan mental yang kini lebih kuat, Van den Bergh tak sekedar datang untuk ikut berprestasi. Ia datang untuk bersaing. Lawan-lawan mungkin lebih berpengalaman atau punya peringkat lebih tinggi, tapi Dimitri tahu, turnamen seperti Piala Dunia tidak selalu dimenangkan oleh yang diunggulkan — melainkan oleh mereka yang siap secara utuh.
Piala Dunia Darts tahun ini bukan hanya soal panah dan papan. Bagi Van den Bergh, ini adalah panggung pembuktian. Bahwa ia mampu bangkit. Bahwa ia masih pantas diperhitungkan. Dan bahwa semangat juara tak pernah benar-benar padam — hanya butuh waktu untuk menyala kembali.
Awas dunia, “DreamMaker” kembali bermimpi — dan siap mewujudkannya.
Senin, 19 Mei 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Dalam dunia darts yang penuh gemerlap, tidak semua juara mendapat sorotan yang layak. Nama-nama besar seperti Phil Taylor, Michael Van Gerwen, hingga sensasi muda Luke Littler tentu akrab di telinga penggemar. Namun bagaimana dengan mereka yang berjaya, namun seakan dilupakan sejarah?
Dilansir dari dartsnews.com mantan pemain profesional dan pemenang Final Kejuaraan Pemain, Paul Nicholson, mencoba menjawab pertanyaan itu. Dalam kolom terbarunya untuk Sporting Life, pria berjuluk “The Asset” mengungkap tiga nama juara dunia yang menurutnya paling diremehkan sepanjang masa.
Rob Cross: Juara Dunia yang Tak Pernah Benar-Benar Dirayakan
Rob Cross menembus dunia darts profesional dengan ledakan dahsyat. Hanya dua tahun setelah tampil di Challenge Tour, Cross mengalahkan Phil Taylor di final Kejuaraan Dunia 2018 dan menyabet gelar tertinggi.
Namun, menurut Nicholson, kemenangan itu tidak disambut gegap gempita seperti yang didapatkan Littler atau Fallon Sherrock di masa kini. “Orang-orang masih belum mengerti betapa hebatnya Rob Cross,” tegasnya. “Sejak 2018, dia sudah main di 12 final utama dan memenangkan empat gelar, termasuk World Matchplay dan dua European Championship. Tapi gaungnya di luar arena? Hampir tidak ada.”
Cross bukan tipikal bintang glamor. Ia bukan spesialis 180 yang memukau, tapi keandalan finishing dan kecintaannya pada treble 18 membuatnya menjadi salah satu eksekutor paling klinis dalam olahraga ini. Ia hanya belum mencapai satu final besar—World Grand Prix. selain itu, resume-nya nyaris lengkap. Tapi, entah kenapa, sorotan publik belum berpihak padanya.
John Part – Sang Visioner dari Kanada
Menyebut nama John Part mungkin akan membuat para penggemar darts senior mengangguk setuju. Tapi apakah namanya benar-benar disebut sejajar dengan Phil Taylor, Eric Bristow, atau John Lowe? Tidak juga, dan itu yang membuat Nicholson geleng-geleng kepala.
“Seorang Kanada menang di Kejuaraan Dunia pada 1994? Itu seperti kisah dongen,” kenangnya. Tapi Part bukan one-hit wonder. Ia juara dunia tiga kali – di tiga arena berbeda: Lakeside, Circus Tavern, dan Alexandra Palace. Dan jangan lupa, ia pernah mengalahkan Phil Taylor dalam salah satu final paling legendaris sepanjang masa.
Nicholson menegaskan, meski Part tidak dikenal dengan average tertinggi, “gelar tidak diberikan kepada pemain dengan angka 110 tapi gagal menang. Gelar diberikan kepada mereka yang tahu kapan harus membunuh permainan.” Dari kemenangan di Las Vegas hingga performa tangguh di UK Open 2018, John Part membuktikan ketangguhannya di berbagai era. Jarak antara gelar dunia pertamanya (1994) dan ketiganya (2008)? 14 tahun – sesuatu yang belum tentu bisa diulang, bahkan oleh bintang seperti Luke Littler di masa depan.
Scott Waites – Tukang Kayu yang Menolak Jadi Selebriti
Nama terakhir mungkin tidak sering muncul di arus utama, tapi Scott Waites adalah legenda di kalangan penggemar setia. Dua gelar dunia BDO, satu World Masters, Zuiderduin Masters, hingga kemenangan di Grand Slam 2010 – repertoarnya lengkap.
Yang paling diingat Nicholson adalah momen saat Waites membalikkan ketertinggalan 0-8 menjadi menang 16-12 atas James Wade. Dengan rata-rata di atas 100, ia menunjukkan bahwa darts terbaiknya muncul saat menghadapi lawan terbaik.
Namun, gaya hidup Waites jauh dari panggung gemerlap. “Scott menyukai hidupnya sebagai tukang kayu,” ujar Nicholson. “Ia suka bekerja, suka melempar darts tanpa sirkus dan kamera.” Ketika akhirnya ia pindah ke PDC pada 2020, masa emasnya sudah lewat. Tapi warisannya tetap utuh: juara dunia dua kali dan pemenang berbagai gelar besar, meski tidak pernah jadi headline.
Diremehkan, Tapi Tak Terlupakan
Ketiga nama ini — Rob Cross, John Part, dan Scott Waites – mungkin tidak selalu terpajang di dinding museum darts atau dibanjiri liputan media. Tapi prestasi mereka berbicara. Mereka adalah juara sejati yang membuktikan bahwa tak semua pemenang butuh sorotan terang untuk bersinar.
Setuju dengan pilihan Paul Nicholson? Atau Anda punya jagoan lain yang juga layak disebut sebagai juara paling diremehkan? Sampaikan pendapat Anda – karena dalam dunia darts, kadang yang paling tenang adalah yang paling mematikan.
Selasa, 3 Juni 2025